"Pfft!"
Li Qiandong, yang sedang duduk di meja belakang, sedang minum air. Ketika ia mendengar ini, ia tidak bisa menahan diri untuk tidak menyemburkan semua air di mulutnya.
'Makan tikus...'
Jawaban ini benar-benar luar biasa!
Pria berpakaian biasa yang duduk di depan Li Qiandong sedang memegang seuntai manik-manik Buddha berwarna merah terang di tangannya. Ketika ia mendengar ini, ia sedikit mengangkat matanya. Tampaknya ada senyum samar di antara alisnya. Uap dari teh mengepul, membuat senyum itu tampak lebih tidak nyata dan agak dingin.
Jari-jarinya yang ramping perlahan memutar-mutar manik-manik Buddha yang dipoles. Di antara jari-jarinya dan manik-manik Buddha, ada perbedaan yang jelas antara putih yang menyilaukan dan merah yang dingin.
Mulut gadis kecil itu sangat tajam.
Dia bukan orang yang bisa dipermainkan.