Bai Yurou menghentak-hentakkan kakinya dengan panik, berlari ke kantor untuk mengambil ponsel lain, dan mengirim pesan sebelum akhirnya menghela napas lega.
Setelah menyelesaikan semua ini, dia mengunci ponsel cadangan di dalam brankas dan segera bergegas keluar lagi.
Dia harus menjadi yang pertama mendapatkan kabar tentang kondisi Nan Qiao dan siap menyerang jika diperlukan—wanita ini tidak boleh dibiarkan hidup!
Bahkan di hadapan Li Yehan sekalipun, dia harus melaksanakan rencana ini.
Jika Nan Qiao ingin mencuri semua yang menjadi miliknya, bagaimana mungkin Bai Yurou membiarkan Nan Qiao hidup dan meninggalkan rumah sakit?
Yang lebih membuat Bai Yurou penasaran adalah bagaimana Nan Qiao bisa bersama Li Yehan.
Apakah Li Yehan yang menyelamatkan Nan Qiao?
Tidak mungkin!
Bagaimana mungkin Li Yehan, pria yang begitu dingin dan kejam, mungkin berinisiatif menyelamatkan Nan Qiao?
Semakin dia tidak berani memikirkannya, semakin dia merasa kemungkinan itu nyata.