Lampu di kantor tiba-tiba padam, dan Nan Qiao panik, jatuh ke dalam pelukan yang hangat.
Li Yehan memeluk Nan Qiao, suaranya menenangkan, berbisik lembut, "Jangan takut."
Nan Qiao memang takut kegelapan karena dia pernah dikurung di ruangan gelap sewaktu kecil, dan sejak saat itu, dia takut pada lingkungan tanpa cahaya.
Karena sedang musim panas, suhu sangat tinggi. AC di kantor menyala, tirai tertutup, dan lampu jalan di luar tidak bisa masuk, membuat ruangan gelap dan mencekam.
Nan Qiao mencengkeram lengan Li Yehan. Li Yehan bisa merasakan emosi paniknya disertai rasa takut tertentu.
Li Yehan memeluknya, "Jangan takut, aku akan membawamu untuk membuka tirai. Akan ada cahaya, dan kamu tidak perlu takut."
Nan Qiao menggigit giginya, berusaha keras menekan rasa takut dalam hatinya, perlahan mengikuti Li Yehan ke jendela.
Tirai dibuka, dan cahaya dari luar merembes masuk, sedikit meredakan suasana tegang Nan Qiao.