Melihat sosok Wang Yan yang menjauh, tangan Su Yamo tetap menggantung di udara, seolah masih merasakan kehangatan telapak tangan Wang Yan.
Berdiri terpaku di sana, hati Su Yamo seperti stoples perasaan campur aduk yang tumpah, tidak yakin apa yang sebenarnya dia rasakan.
"Ada apa denganku? Kenapa aku mengkhawatirkannya?"
"Tidak, ini bukan kekhawatiran. Tugasku adalah melindungi keselamatan warga, dan bagaimanapun dia hanyalah seorang warga."
"Su Yamo, berhenti membohongi dirimu sendiri. Kamu jelas peduli padanya. Saat dia memegang tanganmu tadi, jantung siapa yang berdebar sangat kencang?"
"Tidak, tidak, dia hanya seorang berandalan. Mana mungkin aku menyukainya?"
"Ya ampun, Su Yamo, ada apa denganmu?"
Sementara Su Yamo tenggelam dalam pikirannya, dia mendongak ke cermin di depannya dan melihat pantulan dirinya sendiri.
Pantulan itu menunjukkan Su Yamo dengan wajah memerah, sikap malu-malu, dan mata yang bermimpi, menggambarkan ekspresi orang yang sedang jatuh cinta.