Saat suara dingin Wang Yan bergema di langit malam, ia terlihat melangkah satu demi satu menuju kapal kargo.
Di bawah sorotan lampu, wajah Wang Yan tampak semakin pucat dan dingin, mengirimkan getaran dingin ke tulang belakang siapa pun hanya dengan sekali pandang.
Di dalam hati Tuan Hei, teror yang tak terlukiskan tiba-tiba muncul, menyebar ke seluruh tubuhnya. Pori-porinya melebar, dan bulu kuduknya berdiri.
Saat Wang Yan mendekat, Tuan Hei merasa seolah-olah dia sedang melihat Malaikat Maut.
Bukan hanya Tuan Hei, tapi lebih dari seribu orang di kapal kargo berdiri diam ketakutan, tidak berani bergerak.
Setelah beberapa saat, Tuan Hei tersadar, mengutuk, "Bajingan, bocah sialan, kau berani menakutiku? Aku akan membiarkanmu berakting seperti hantu!"
Sambil berkata begitu, Tuan Hei mengangkat tangannya, mengarahkan pistol ke Wang Yan dan langsung menarik pelatuknya.
Li melihat ini dan berteriak dengan panik, "Jangan!"