(Today. Сегодня. 今日. Aujourd‘hui. Heute. 오늘. Hari ini.)
Suara-suara dari berbagai bahasa memenuhi udara. Dari stasiun berita di Moskow, Tokyo, Washington D.C., Beijing, hingga Jakarta dan Paris—semua mata tertuju pada satu layar, satu tempat, satu momen.
“Selamat datang di siaran langsung internasional. Kami sedang menyaksikan peristiwa bersejarah dalam perjalanan umat manusia menuju masa depan.”
“Pada tanggal 4 Oktober 2057, roket pertama buatan manusia dengan sistem warp-drive eksperimental berhasil bergabung dengan International Space Station. Proyek berskala global yang dikenal sebagai ‘The Astronaut’ telah menjadi simbol persatuan antarnegara dan harapan baru bagi penjelajahan bintang.”
“Dan hari ini—12 April 2061—dua orang astronot terpilih dari Rusia dan Jepang bernama Erlangga svyatoslav nakhimov dan Hiro Akiyama akan menjadi manusia pertama yang melakukan perjalanan melintasi ruang hampa menuju sistem bintang lain.”
“Terlihat mereka akan menaiki kapsul transportasi RJ-186f dari Kosmodrom Baikonur, sebelum disambungkan ke modul utama Cygenus 12A2061, pesawat warp generasi pertama yang siap membawa mereka ke planet Kapler-186f, yang terletak lebih dari 580 tahun cahaya dari Bumi, di rasi bintang Cygnus.”
“Perjalanan ini merupakan perjalanan pertama manusia yang menggunakan sistem warp pertama yang akan melebihi kecepatan cahaya.”
Cuplikan berganti ke kamera yang terpasang pada badan ISS generasi keempat yang begitu besar dan Megah dan sebagian tempat transit para astronot yang akan melakukan perjalanan ke mars dan sebagian pusat komunikasi antar bintang terbesar di dunia. Terlihat ISS yang sedang mengorbit bumi dengan perlahan. Dan juga terlihat siluet pesawat megah yang menempel di docking bay.
“Para pemirsa kami sudah terhubung pada International Space Station, kamera luar memperlihatkan citra megah ISS yang sedang mengorbit Bumi pada ketinggian 400km dari permukaan laut, dan juga terlihat dua astronot berbendera Prancis sedang melakukan pengecekkan pada pesawat penjelajah Cygenus-12A2061. Terlihat begitu megah dan indah jika di lihat dari atas bumi.”
Cuplikan berhenti kembali ke Erlangga dan Hiro yang sedang menaiki Lift menuju pintu masuk kapsul RJ-186f yang sudah memasuki tahap Pre-Launch.
“Dan hari ini merupakan momen yang paling bersejarah, kedua astronot tersebut akan membawa seluruh mimpi dan harapan dari umat manusia menuju ruang cosmic yang tiada batas”
Kamera menyorot padatnya kerumunan di sekitar kompleks peluncuran. Staf teknis berseliweran. Para jurnalis berdiri berdampingan, merekam detik demi detik dengan mata yang tak berkedip. Langit Baikonur biru pucat, angin padang stepa menyapu bendera berbagai negara yang berkibar di sisi pagar peluncuran. Dan di layar raksasa di seluruh dunia—muncul dua sosok dalam pakaian astronot putih dengan garis merah-biru emas.
“Terlihat mereka berdua berhenti sejenak untuk memberikan salam dan lambaian tangan perpisahan. Lambaian yang menentukan masa depan antariksa ke depannya.
Kamera terus menyoroti mereka berdua hingga masuk kedalam kapsul dan tak lama berselang pintu kapsul tersebut pun di tutup dan para staf lapangan juga mulai menjauh dari lokasi peluncuran.