Bab 18 Satu Langkah Lebih Jauh

'Kamu baik-baik saja?'

Suaranya menyadarkanku dari spiral mental yang sedang kualami.

'Apa?' Aku berkedip menatapnya, otakku masih loading.

Ashton memberiku tatapan samping yang cepat. 'Tadi. Di rumah sakit. Apakah dia... melukaimu?'

'Maksudmu Rhys?' kataku. 'Tidak.'

Secara teknis benar.

Tapi bukan karena dia tidak mencoba.

Rhys praktis tinggal di gym, mungkin darahnya terbuat dari protein shake. Kalau dia berhasil memukulku, aku pasti sudah mengikis potongan-potongan tubuhku dari lantai dengan pengki.

Aku menambahkan, dengan suara lebih lembut kali ini, 'Terima kasih.'

Dia tidak mengatakan 'sama-sama.'

Sebaliknya, genggamannya pada kemudi mobil berubah seperti Incredible Hulk—urat-uratnya menonjol seolah sedang mengikuti audisi untuk iklan kebugaran.

Aku menatapnya.

Apakah dia marah? Padaku? Pada Rhys?

'Itu mantan tunanganmu?' akhirnya dia bertanya, dengan suara rendah.

'Ya.'