Setelah kerja, aku menyambangi sesi pemotretan Yvaine. Dia sedang menyelesaikan sesi foto terakhir untuk butik indie artistik yang tidak dikenal siapa pun tapi semua orang berpura-pura menyukainya.
Ketika dia akhirnya berganti pakaian dari minidress chainmail dan stiletto, kami mengunjungi salah satu tempat langganannya—butik kecil di West 7th bernama Spitfire. Dia telah merayu pemiliknya untuk menyimpan sebuah gaun yang katanya memiliki namaku yang terukir dalam jiwanya.
Sekali lihat gaun itu dan aku berhenti bernapas. Satin merah darah. Garis leher rendah. Belahan paha tinggi yang mungkin bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Aku terkesiap. 'Kamu bercanda. Aku tidak bisa memakai itu.'
'Kenapa tidak?'
'Hanya... bukan gayaku biasanya.'