Bab 68 Sudut Pandang Ashton: Miliknya dan Miliknya

Mirabelle mengangkat ujung gaun tidurnya dengan dua jari, langkahnya hati-hati dan tanpa suara.

Tanpa sepatu.

Hanya kaki telanjang di atas batu hitam yang dingin, setiap langkah seperti sorotan lampu dalam kegelapan.

Kulitnya tampak hangat di antara obsidian yang licin itu.

Pucat. Hampir bercahaya.

Pandangan Ashton menelusuri lekuk betisnya hingga ke belakang pahanya, lalu lebih tinggi lagi, melewati ayunan kain.

Gaun itu melekat di pinggulnya dan jatuh dari pinggangnya seolah dirancang untuk menggoda.

Melalui bahan tipis itu, dia bisa melihat garis tulang punggungnya, lekukan di mana punggungnya bertemu dengan pinggulnya, godaan samar dari—

Ashton menelan ludah dengan susah payah.

Lalu menutup pintu.

Cepat. Tanpa suara.

Gigi terkatup, rahang terkunci, dahi menempel pada kayu.

'Dasar mesum,' dia bergumam pelan.

Dia seharusnya menjadi pria dewasa, bukan remaja yang dipenuhi hormon yang bersembunyi di balik pintu untuk menatap bokong seorang wanita.

Dia tidak bergerak.