Ponsel Violet berbunyi nyaring seperti alarm kebakaran.
Layar kuncinya dipenuhi dengan notifikasi—DM, tag, mention, semuanya berkedip merah.
Dia mengubahnya ke mode senyap dengan sekali geseran jempolnya, tapi tangannya gemetar.
'Vanna, aku—'
'Jangan repot-repot,' Savannah memotong. 'Cukup jawab ini: apa mereka berbohong? Kau menjiplak koleksi itu atau tidak?'
Mulut Violet bergerak, tapi suaranya hampir tak terdengar. 'Biar kujelaskan.'
'Kalau begitu jelaskan!' Savannah menodongkan ponsel ke wajah Violet. 'Foto-fotonya sudah tersebar sekarang. Roux & Lune meluncurkan produk mereka tiga tahun lalu. Punyamu baru keluar minggu lalu. Apa kau bekerja untuk Roux sebelum bergabung dengan Nyx?'
Violet menggeleng pelan.
'Apa kebetulan kau pemilik Roux?' Savannah masih menyimpan secercah harapan.
Violet menggeleng lagi.
'Desainer di Roux, ada hubungan denganmu?'
Gelengan lagi.