Rahang Ashton kembali menegang.
Aku mengangkat kedua tangan. 'Baiklah, baiklah. Aku akan ambil cuti beberapa hari. Puas?'
Hampir tidak. Matanya menyipit.
'Itu kamu?' tanyaku. 'Pembersihan Harper? Terlalu cepat untuk jadi kerjaan Cassian.' Aku memberinya jempol. 'Makasih atas bantuannya.'
Ekspresinya menggelap. 'Aku bukan "membantu" kamu. Melindungi istriku adalah bagian dari klausul kontrak.'
Aku berkedip. 'Aku tidak ingat itu.'
'Aku yang menulis kontraknya.'
Masuk akal. Aku tidak melanjutkan.
'Aku akan menugaskan pengawal untukmu,' katanya.
'Tidak.' Aku tidak ragu. 'Aku tidak mau berjalan dengan bayangan di sekitarku. Aku ingin hidup, bukan dijaga seperti anak kecil.'
Tatapan tajamnya tidak bergeming.
Dia terlihat seperti sedang mempertimbangkan apakah akan berdebat denganku soal ini.
Jadi aku bangkit dari sofa dan mencium pipinya.
'Terima kasih sudah peduli,' kataku. 'Tapi itu cuma kejadian sekali. Tidak akan terjadi lagi.'
Dia menatapku.