Di Antara Musim Semi — Haru no Naka de.

Di tengah rinainya hujan musim semi, dua sosok remaja berdiri di bawah langit kelabu yang mengambang tenang di atas kota Tokyo. Seorang gadis SMA dengan rambut hitam panjang yang diikat di sisi kiri tubuhnya, mengenakan seragam sekolah lengkap dengan cardigan abu muda, berdiri sambil memegang payung lipat yang belum terbuka. Tatapannya mengarah ke kejauhan—tenang, tapi sarat dengan luka dan rindu yang tak pernah selesai.



Di sisi seberangnya, seorang pemuda mengenakan hoodie putih dan celana jeans gelap berdiri mematung sambil memegang payung transparan. Rambutnya yang sedikit panjang menutupi sebagian wajah, namun sorot matanya mencerminkan perasaan yang selama ini terkubur: rasa bersalah, rindu, dan keberanian untuk kembali.



Di antara mereka ada jarak. Tapi bukan jarak fisik—melainkan waktu, kenangan, dan kata-kata yang tak pernah sempat diucap.



Hujan tipis menari di udara, membasahi trotoar yang memantulkan cahaya lampu kota dan bunga sakura yang gugur lebih awal. Suasana dalam ilustrasi ini terasa hening, namun penuh dengan emosi yang menggantung. Melankolis, tetapi hangat. Sepi, tetapi penuh harapan.