"Berhenti... berhenti!"
Song Wen dengan hati-hati merayap melewati lantai sembilan belas.
Tiba-tiba, pintu kamar 1902 terbuka dengan kasar. Seorang gadis yang menyamar sebagai laki-laki sambil memegang pisau dapur tiba-tiba berteriak.
Pada saat yang sama, pintu kamar 1901 di seberang lorong juga terbuka, menampakkan seorang wanita paruh baya yang memegang pisau buah, wajahnya pucat saat dia menjerit.
"Jangan bergerak!"
Pemandangan ini seketika membuat Song Wen ketakutan, dia mengangkat tangannya dan cepat-cepat berkata, "Jangan, jangan bertindak gegabah, saya kenal Saudara Liang, saya tetangganya. Dia sudah bilang bahwa tidak ada seorangpun di Unit Satu yang boleh menindas orang lain."
Kata-kata Song Wen membuat Liu Feifei dan Liu Xiuxian terdiam sejenak.
Liu Xiuxian bertanya dengan curiga, "Kamu juga dari Unit Satu?"
Liu Feifei memperhatikan Song Wen dengan seksama dan berkata, "Lepaskan helmmu."