Kami menemukan kafe di dekat rumah sakit. Tidak banyak tamu di sini. Pelayan wanita dengan celemek merah muda berdiri di samping Ron dengan menu di tangannya, dan aku bisa melihat dengan jelas bagaimana dia menggoyangkan pinggulnya dan mengusap-usap lengan Ron. Ron, di sisi lain, tampaknya menikmatinya. Dia tidak menolak tawaran dari wanita asing. Saat pelayan itu menyajikan kopi untuk kami, dia terus melirik jam Rolex yang dipakai Ron.
Bagaimana mungkin seorang wanita tidak menyukai pria yang kaya dan muda? Dan bagi wanita yang menggoda secara aktif seperti itu, pria mana yang bisa menolak godaan? Uang membuat pria bisa melakukan apa saja yang dia inginkan, tapi wanita harus tetap setia pada pernikahannya. Betapa konyolnya itu terdengar!
"Ron!" Aku berharap suaraku bisa membawa khayalannya tentang pelayan itu kembali ke kenyataan. "Aku rasa aku punya sesuatu untuk dikatakan!"
"Oke, aku mendengarkan!" Ron bersandar di kursi kulitnya dan menatapku dengan tenang.