Aku tidak bangun sampai hampir waktu makan siang keesokan harinya. Frade berbaring di sampingku, meletakkan satu tangannya di kepalaku dan tangan lainnya di belakang kepalanya, menatap lurus ke depan. Sepertinya dia sudah bangun sejak lama, tapi dia tidak ingin menggangguku, jadi dia hanya berbaring di sana.
Meskipun tubuhku tidak nyaman dan v.aginaku masih terasa berdenyut akibat s.eks semalam, aroma hormonnya membuatku ingin memilikinya lagi.
Frade memuaskan hasrat s.eksku ketika aku terlahir kembali. Dia menghidupkan kembali setiap sel dalam tubuhku! Aku menyukainya, tapi tidak hanya secara seksual.
"Kamu lapar?" Dia berbalik dan mencium keningku. "Mau sarapan di kamarmu?"
"Ini sudah waktunya makan siang!" Suaraku serak, dan desahan semalam membuat tenggorokanku sedikit lelah.