32 Iblis di Dalam Diriku

"Jalang!" Gumam si pemabuk. Dia melemparkan botol kosong ke arahku. Kemudian dia tersandung dan botol itu hanya meluncur melewati bahuku.

Botol itu jatuh ke tanah dengan suara pecahan, dan salah satu leher botol yang pecah menyentuh tumitku. Ketika si pemabuk melihat bahwa aku tidak terkena, umpatan di mulutnya menjadi lebih kotor.

Aku cepat-cepat membungkuk untuk mengambil leher botol yang pecah. Retakan bergerigi memantulkan bintik-bintik cahaya keemasan, tetapi wajah jelek si pemabuk mulai mendekat. Aku menusukkan ujung leher botol ke dadanya.

"Ah!"

Darah mengalir dari dadanya, leher botol yang pecah masih tertancap kuat di dadanya. Pria itu mencoba meraih dan menarik leher botol dari dadanya, tetapi dia hanya mundur dua langkah dan terkulai di atas pagar pembatas.