Kami berbaring telanjang di ranjang besar dan lampu-lampu di kamar padam. Cahaya bulan bersinar melalui jendela-jendela setinggi langit seperti pita perak di atas karpet. Angin malam membawa aroma samar bunga-bunga dan membungkus tubuhku seperti kain tipis.
Pada saat itu, dunia seolah menjadi sunyi. Waktu berhenti. Aku hanya mendengar suara napas dan suara angin. Betapa aku berharap waktu bisa berhenti selamanya, tanpa kekhawatiran, tanpa rasa sakit dan kesedihan.
"Kurasa kita harus bicara," kata Daley, memecah keheningan. Dia menatapku dari samping dengan satu tangan bertumpu pada kepalanya. "Tentang flash drive itu."
"Kau benar-benar perusak suasana." Aku membalikkan punggungku padanya. Aku tahu aku harus bicara dengannya tentang flash drive itu cepat atau lambat, tapi bukan sekarang.
.
"Jadi kau kembali dari Vegas untuk bicara denganku tentang ini?" kataku dengan tidak senang. "Kau terburu-buru, Daley."