Bab 98: Haruskah aku memijatmu?

Cheng Ying mengenakan gaun panjang yang segar dan elegan, dan saat angin berhembus, kain tipis itu menggariskan sosoknya yang memesona namun berapi-api, kaki kecilnya yang putih bagai giok.

Kaki putihnya, dalam sandal hak tinggi, menunjukkan rona merah muda yang lembut; setiap jari kakinya seperti giok atau porselen, dicat dengan warna merah kayu manis, cerah dan menggoda.

Melihat tatapan intens di mata Chen Bin, Cheng Ying merasa agak malu dan mengumpulkan rambut panjangnya yang tergerai di bahunya, berkata, "Ayo pergi."

"Baik... baik," Chen Bin segera menyalakan mobil.

Cheng Ying biasanya menampilkan dirinya sebagai wanita karier yang tangguh.

Hari ini, dia tiba-tiba berpakaian seperti ini, terlihat dewasa namun dengan sentuhan kemurnian, benar-benar cantik.

Chen Bin melirik kaki panjang Cheng Ying beberapa kali di kaca spion dan bertanya, "Wakil Presiden, kita akan makan di mana?"

Cheng Ying berkata, "Hanya di Paviliun Izumo, aku sudah memesan tempat."