Logan mengitarinya perlahan, tatapannya menyapu tubuh Jean seperti gelombang panas. Jean berdiri terpaku, punggungnya tegak, menolak menunjukkan rasa dingin yang merayap di tulang belakangnya.
Ini bukan Logan Kingsley yang dia ingat... bukan pria yang pernah berbagi gua dengannya di pulau yang dilanda badai, bukan orang yang menyalakan api dengan tangan gemetar dan melindunginya ketika mereka tidak punya apa-apa selain satu sama lain.
Logan yang ini... adalah es.
"Katakan padaku sesuatu, Jean," gumamnya, kini berada di belakangnya. "Seberapa jauh kau bersedia pergi?"
Bahunya menegang. "Aku sudah bilang aku akan melakukan apa pun yang diperlukan."
"Kata-kata itu murah." Dia bergerak lagi, melangkah ke depannya. "Tindakan... di situlah kebenaran berada."
Dia menatap matanya, tapi napasnya tercekat. Ada sesuatu yang tak terbaca di dalamnya... terkalkulasi, dingin, tapi dengan kilatan sesuatu yang lebih gelap berenang di bawahnya.