Istri... Balas Dendam Logan

Jari-jari Jean mencengkeram tepi kertas itu. "Persyaratan ini... sangat ekstrem."

Logan memiringkan kepalanya. "Kamu ingin menang. Kamu memintaku menjadi perisaimu. Sekarang aku berhak memilih bagaimana aku menggunakan kekuatan itu."

Rahang Jean mengeras. "Apa yang terjadi setelah satu tahun berakhir?"

Mata Logan menggelap. "Kita berpisah... atau bernegosiasi ulang."

Ruangan itu tiba-tiba terasa sepuluh derajat lebih dingin. Jean menjatuhkan map itu ke atas meja dengan suara thud pelan, matanya bertemu dengan mata Logan.

"Kamu bukan lagi pria yang kukenal dulu."

Senyum Logan nyaris tak menyentuh bibirnya. "Kamu benar. Aku lebih buruk."

"...Berikan aku pulpen," gumamnya.

Logan menyerahkannya tanpa kata.

Dia menandatanganinya.

____________________________

Saat Jean menekankan pulpen ke baris terakhir dan mencoretkan tanda tangannya, Logan merasakan gelombang kepuasan mengalir di dadanya.

Dia menandatanganinya.