Hamil. Dengan bahagia, terlihat jelas hamil.
Napas Jean tercekat. Lengannya terkulai di sisi tubuhnya. Beban tak kasat mata yang familiar itu menghimpitnya. Rasa panas yang menyengat mulai terbangun di belakang matanya. Dia tidak bergerak. Tidak bisa.
Dia mencengkeram perutnya seolah melindungi sesuatu yang sudah tidak ada lagi di sana. Bibirnya terbuka, tapi tidak ada suara. Hanya rasa sakit yang hampa menggema di jiwanya.
Dia berkedip keras, berusaha mengusir gelombang emosi itu... tapi emosi itu menahannya sebagai sandera.
Wanita itu sudah berjalan pergi, bersenandung, tidak menyadari badai sunyi yang telah ditinggalkannya.
Jean berdiri di sana, membeku di tempatnya, dihantui oleh kenangan yang tidak diketahui orang lain.
Kemudian...
"Jean?" Suara Logan menembus kabut pikirannya.
Dia keluar dari mobil, senyumnya memudar seketika saat melihat wajah pucat Jean dan posturnya yang kaku. Matanya menyipit khawatir saat dia bergegas ke sisinya.
"Apa yang terjadi?"