Jean tidak bergerak.
Tidak tersentak.
Tidak mendorongnya menjauh.
Jadi dia mengambil napas, jantungnya berdebar... dan menelusurkan bibirnya ke bawah, menyentuh pelipis Jean... pipinya... berhenti sejenak untuk merasakan napasnya tertahan... sebelum mencium sudut bibirnya.
Tangan Jean mencengkeram lengannya.
Namun, dia tetap tidak menghentikannya.
Tangan Logan berpindah ke pinggang Jean, menahannya, menariknya sedikit ke depan. Bibirnya menelusuri garis rahang Jean... perlahan, penuh pemujaan... sampai dia mencapai bahunya, di mana garis leher atasan Jean telah sedikit melorot. Mulutnya menyentuh kulit Jean, seringan bulu, namun itu mengirimkan getaran ke seluruh tubuhnya.
"Logan..." dia berbisik, bukan sebagai peringatan, tapi seolah-olah dia baru saja mengingat di mana mereka berada.
Kenapa? Kenapa dia tidak bisa menolaknya?
Logan berhenti, bibirnya masih melayang di atas tulang selangka Jean. "Katakan padaku untuk berhenti... dan aku akan berhenti."