Upacara Penawaran (Hadiah Seorang Suami)

Logan.

Bersandar santai di ambang pintu, tatapannya seperti baja. Alex berbalik perlahan, menahan keinginan untuk menyerang.

Nada suara Logan tidak pernah meninggi. Tidak perlu.

"Sebaiknya kau berpikir baik-baik sebelum mencoba hal bodoh lagi. Kau sudah kalah sekali malam ini."

Rahang Alex berkedut. Kepalan tangannya semakin mengerat.

"Kau mengikutiku."

"Aku ingin kau melihatnya datang," kata Jean dengan tenang, berdiri hanya beberapa kaki jauhnya. "Kau kalah."

Alex berbalik, perlahan. Tidak ada kesombongan dalam ekspresinya. Hanya kemarahan.

"Kau selalu tahu cara menancapkan cakarmu pada pria-pria berkuasa," desisnya.

Jean tersentak mendengar racun dalam suaranya tapi tidak mundur. "Tidak perlu cakar, Alex. Hanya otak. Sesuatu yang tidak pernah kau hargai dariku."