Kedua serigala itu menatap Alex seperti tidak percaya, dengan apa yang terjadi, mereka tidak menyangka bahwa ada seseorang yang berani menyerang salah satu dari mereka dari belakang,
dan berhasil menjatuhkannya ke tanah.
Alex seperti dalam mimpi, dia berkelahi dengan tiga serigala langsung, sesuatu yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya, tapi dia harus melakukannya untuk menyelamatkan bocah perempuan itu.
Kedua serigala itu tidak hanya diam saja,
kelompoknya diserang, mereka harus membalas dendam, kedua serigala itu mengigit pundak Alex dan kaki, dengan gigi yang tajam.
Alex berteriak dengan suara keras, "LARI... LARI CEPT... JANGAN MENENGOK KE BELAKANG!",
Agar bocah itu segera lari menjauh dari tempat itu, dan tidak melihat kejadian yang mengerikan ini.
Bocah itu agak terkejut mendengar perkataan orang yang membantunya, tapi dia tidak ragu-ragu lagi, dia berlari dengan tergesa-gesa,
melihat seorang yang menyelamatkannya,
dengan mata yang penuh harapan, dan dia berharap bahwa orang itu bisamenyelamatkannya dari serigala-serigala yang buas itu.
Dia berlari secepat mungkin, tanpa menoleh ke belakang, dan tanpa tahu apa yang terjadi dengan orang yang menyelamatkannya, tapi dia berharap bahwa orang itu bisa selamat.
Melihat bocah itu pergi dengan cepat dengan mengeluarkanair matanya, Alex hanya bisa tersenyum.
Walaupun dia mati disini, tapi dia masih bisa hidup kembali, karena ini adalah game,
dan dia bisa respawn kembali di kota,
tapi mungkin NPC mati selamanya.
Walaupun Alex sudah siap dengan mental saat membantu gadis itu, melihat serigala dengan gigi yang tajam mencabik-cabik kaki dan tubuhnya,
itu membuatnya ngeri juga, karena dia tidak pernah melihat sesuatu yang mengerikan seperti itu, dan itu membuatnya merasa takut.
Dia mencekram serigala yang ada di bawahnya dengan kuat, dengan tangan yang gemetar dan napas yang terengah-engah, dia berusaha sekuat tenaga untuk membunuh serigala itu, sebelum serigala itu berhasil membunuhnya.
Serigala di bawahnya sudah tidak bernapas,
tubuhnya lemas dan tidak bergerak lagi, mata serigala itu terbuka lebar dengan ekspresi yang menakutkan.
Dan dua serigala yang menyerangnya berhasil membuat lubang di tubuhnya, dengan gigi yang tajam dan kuat, mereka menggigit dan mencabik-cabik dagingnya dengan ganas,
sehingga darahnya memancar keluar dengan deras.
Kakinya lepas, dengan tulang yang putus dan otot yang robek, dia merasa sakit yang luar biasa,
seolah-olah seluruh tubuhnya terbakar.
Dia berdarah sangat hebat, sehingga tanah di sekitarnya menjadi merah dan basah oleh darah,
dan dia merasa lemah dan lelah, seolah-olah tidak memiliki kekuatan lagi untuk melawan.
Hanya kematian yang tersisa menunggunya,
dan beberapa detik kemudian, tubuhnya menjadi lemas dan tidak bergerak lagi.
Dia menghela nafas, Alex melihat sekeliling,
dan melihat bahwa dia berada di dalam gereja yang sama.
Tubuhnya sangat lemas, mungkin karena efek pelanggaran, itu seperti game RPG classic,
di mana karakter akan kehilangan sejumlah uang atau penurunan stat.
Alex keluar dari gereja dengan lambat, dengan langkah yang pelan dan lemas, dia tidak tahu kapan debuffnya akan menghilang, tapi dia berharap bahwa debuff itu akan segera hilang.
Alex menambang semalaman dengan percuma,
tapi kemudian dia ingat bahwa dia meninggalkan banyak bijih besi, sebanyak 2 kantong saat melawan serigala, mungkin dia akan mengambilnya nanti saja,
karena sekarang dia merasa sangat lelah.
Dia berbaring di rumput dan menatap langit,
dengan mata yang lelah dan tubuh yang lemas, dia melihat langit yang biru.
Menatap awan putih yang bergerak perlahan di langit biru cerah. Suara burung bernyanyi dan angin lembut membuatnya merasa tenang.
Tiba-tiba, seseorang membungkuk dengan lembut di sampingnya, sinar matahari memancar di wajahnya yang cantik. Alex melihat itu adalah Hana, rambutnya yang panjang terurai seperti emas di bawah sinar matahari.
Dia memberikan sesuatu seperti makanan, aroma manis memenuhi udara. Hana berbicara dengan suara lembut, "Apa kamu sudah lelah, pahlawan? Ada seseorang yang mau bertemu denganmu, seseorang yang telah menunggu kedatanganmu selama ini."
Hana berbicara dengan suara lembut, "Terima kasih, kamu telah menyelamatkan seorang anak kecil dari cakar serigala yang buas. Dia sudah kembali ke kota dengan selamat, ibunya sangat berterima kasih padamu."
Alex yang masih lemas hanya mengangguk, sepertinya berita menyebar dengan sangat cepat Namun, senyum Hana membuatnya merasa lebih baik.
"Siapa yang ingin bertemu denganku?" tanya Alex dengan suara lembut.
Seorang pria dengan wajah yang lelah namun bahagia menghampiri Alex, anak kecil yang cantik berdiri di belakang kakinya, memegang celana ayahnya dengan genggaman kecil.
Gadis kecil itu membungkuk dengan manis sebagai tanda terima kasih, mata biru cerahnya bersinar dengan rasa syukur.
Ayahnya, seorang pria dengan rambut coklat gelap dan mata yang lelah, menghampiri Alex dengan langkah yang percaya diri.
Dia membawa sebuah buku tua dengan sampul kulit yang tebal, warna coklat tua yang sudah memudar.
Ayahnya mengucapkan dengan suara yang penuh rasa syukur, "Aku sangat berterima kasih, kamu telah menyelamatkan anakku dari serigala. Aku hanya bisa memberi ini, tolong terima... ini adalah warisan keluarga kami, semoga bisa membantumu dalam perjalananmu."
Pria itu dan anaknya kembali berjalan, meninggalkan Alex dengan buku tua yang masih terasa hangat di tangannya.
Mereka berjalan melewati jalan setapak yang dikelilingi oleh bunga-bunga liar yang cantik, sampai mereka hilang dari pandangan.
Hana berbicara dengan suara lembut, "Pria itu adalah mantan petualang, namanya adalah Rylan. Dia pernah mengelilingi dunia, mencari harta karun dan menyelesaikan misteri. Tapi, dia menemukan harta karun sejati di sini, yaitu cinta seorang wanita cantik dari kota ini. Mereka menikah dan Rylan memutuskan untuk menetap di sini, meninggalkan kehidupan petualangannya."
Hana tersenyum, "Rylan masih menyimpan banyak rahasia dan pengalaman, mungkin buku itu akan membantumu memahami apa yang dia maksud."
Alex hanya diam saja, menatap buku tua di tangannya dengan pikiran yang bercampur aduk. Dia tidak tahu berkata apa tentang masa lalu NPC yang diceritakan, tapi dia merasa beruntung telah menerima hadiah itu. Alex menoleh ke Hana, tersenyum lembut, "Terima kasih, Hana... aku harus pergi sekarang. Aku punya urusan yang harus diselesaikan."
Hana mengangguk, senyumnya masih terlihat,
"Baiklah, semoga sukses dalam urusanmu. Jika kamu membutuhkan bantuan, jangan ragu untuk mencariku."
Alex mengucapkan terima kasih sekali lagi, lalu berjalan keluar dari gereja, meninggalkan Hana dan kehangatan sinar matahari. Dia kembali ke jalan utama kota, dengan buku tua tergenggam erat di tangannya.
Alex memandang buku tua itu dengan penuh rasa ingin tahu, membukanya dengan hati-hati.
Tiba-tiba, notifikasi muncul di udara[Mendapatkan Buku Keterampilan Memanah Dasar]
Alex tersenyum bahagia, matanya bersinar dengan kegembiraan.
Dia tidak menyangka bahwa gadis kecil itu ternyata memiliki hidden quest yang sangat berharga!, Dia buru-buru membuka buku tersebut, halaman halamannya yang kuning dan rapuh berubah menjadi ilustrasi yang jelas dan terperinci tentang teknik memanah.
Penjelasan yang singkat dan padat membuat Alex memahami dasar-dasar memanah dengan cepat.
Buku itu kemudian menghilang dengan sendirinya, meninggalkan Alex dengan pengetahuan baru tentang memanah.