"Di masa depan, aku pasti akan mendidik Darnley dengan baik."
Faye Townsend tersenyum tipis, memandang Darnley, dan teringat Miya, lalu menarik napas dalam-dalam.
"Aku akan naik ke atas untuk ganti baju; mari kita makan sebentar lagi."
Setelah naik ke atas, Faye Townsend menelepon Henry Sullivan.
Kali ini, teleponnya akhirnya tersambung.
Faye menghela napas lega: "Henry, ada apa? Kenapa teleponmu mati terus?
Kau tahu betapa khawatirnya aku padamu."
"Faye, semuanya baik-baik saja, aku hanya sedang di pesawat."
"Pesawat? Kau pergi ke suatu tempat?"
"Aku menuju ke Kota Gunung."
Bibir Faye melengkung membentuk senyuman: "Apakah kau sudah mengetahui situasi Yao Yao?"
"Benar, dia memang berada di Kota Gunung.
Aku akan mencarinya sekarang.
Tapi tidak ada penerbangan langsung ke Kota Gunung, jadi aku harus transit.
Aku sekarang berada di Kota Luton, bersiap untuk pindah pesawat."
Faye mengangguk: "Baiklah, Henry, kau harus melakukan yang terbaik.