Bab 1: Pertemuan yang Tidak Terduga

Lee Ji-Hyun mengenakan gaun merah merona yang elegan, rambutnya diikat tinggi, dan sepatu hak tinggi yang membuatnya terlihat seperti model. Dia baru saja keluar dari mobil mewahnya dan menuju ke restoran mewah untuk pertemuan bisnis.

Dia merasa percaya diri dan siap untuk menghadapi klien baru. Ji-Hyun adalah wanita karir yang sukses di perusahaan ayahnya. Dia memiliki segalanya: kekayaan, kecantikan, dan karir yang cemerlang.

Tiba-tiba, seseorang menabraknya dari belakang, membuat Ji-Hyun terjatuh ke depan. Dia merasa malu dan marah, tapi saat dia menoleh ke belakang, dia terkejut melihat wajah yang sama persis dengan orang yang menabraknya berdiri di sampingnya, juga terkejut.

"Kami sangat minta maaf, kami tidak sengaja," kata salah satu dari mereka.

Ji-Hyun masih terkejut, tapi dia berhasil mengumpulkan kata-katanya. "Tidak apa-apa... tapi siapa kalian berdua? Apa kalian kembar?

Ya, kami kembar identik, kata salah satu dari mereka. Saya Park Tae-Oh, dan ini adik saya, Park Tae-Hyun.

Ji-Hyun masih terkejut melihat dua wajah yang sama persis di depannya. Dia tidak pernah melihat kembar identik sebelumnya, apalagi yang terlihat sangat tampan seperti Tae-Oh dan Tae-Hyun.

Saya Lee Ji-Hyun, kata Ji-Hyun, mencoba untuk tersenyum.

Tae-Oh dan Tae-Hyun mengangguk dan tersenyum kembali. Mereka berdiri di sana selama beberapa detik, tidak ada yang berbicara. Ji-Hyun merasa tidak nyaman dengan keheningan itu, jadi dia memutuskan untuk berbicara.

Jadi, apa yang kalian lakukan di sini? tanya Ji-Hyun.

Kami sedang menunggu teman kami, tapi dia tidak datang-datang. Jadi kami memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar sini, jawab Tae-Oh.

Ji-Hyun mengangguk. Dia ingin bertanya lebih banyak, tapi tiba-tiba dia ingat bahwa dia memiliki pertemuan bisnis yang penting.

Maaf, saya harus pergi. Saya memiliki pertemuan bisnis, kata Ji-Hyun.

Tae-Oh dan Tae-Hyun mengangguk dan meminta maaf lagi atas kejadian tadi. Ji-Hyun kemudian masuk ke restoran dan menuju ke meja pertemuan bisnisnya.

Saat dia duduk, dia tidak bisa berhenti memikirkan tentang Tae-Oh dan Tae-Hyun. Dia merasa penasaran tentang mereka, terutama tentang Tae-Oh yang terlihat lebih berani dan percaya diri.

Pertemuan bisnis berlangsung lancar, tapi Ji-Hyun masih tidak bisa berhenti memikirkan tentang Tae-Oh dan Tae-Hyun. Dia merasa penasaran tentang mereka, terutama tentang Tae-Oh yang terlihat lebih berani dan percaya diri.

Setelah pertemuan bisnis selesai, Ji-Hyun keluar dari restoran dan menuju ke mobilnya. Tiba-tiba, dia mendengar suara yang familiar.

Lee Ji-Hyun! Seru sekali bertemu lagi denganmu!

Ji-Hyun menoleh ke belakang dan melihat Tae-Oh dan Tae-Hyun berdiri di belakangnya dengan senyum lebar.

Apa kalian mengikuti saya? tanya Ji-Hyun, terkejut.

Tidak, kami tidak mengikuti kamu. Kami hanya kebetulan lewat di sini, jawab Tae-Oh.

Ji-Hyun tidak yakin apakah Tae-Oh telling benar atau tidak, tapi dia memutuskan untuk tidak memikirkannya.

Jadi, apa yang kalian lakukan sekarang? tanya Ji-Hyun.

Kami tidak memiliki rencana apa pun. Bagaimana kalau kita makan malam bersama? tawar Tae-Oh.

Ji-Hyun terkejut dengan tawaran Tae-Oh. Dia tidak tahu apakah harus menerima tawaran itu atau tidak.

Tae-Hyun menatap Tae-Oh dengan heran, seperti tidak percaya bahwa kakaknya bisa begitu berani. Ji-Hyun juga terkejut, tapi dia merasa penasaran dengan tawaran Tae-Oh.

Baiklah, saya menerima tawaranmu, kata Ji-Hyun, mencoba untuk tersenyum.

Tae-Oh dan Tae-Hyun tersenyum lebar dan mengajak Ji-Hyun ke restoran yang tidak jauh dari sana. Mereka berjalan bersama, berbicara tentang hal-hal yang tidak penting.

Saat mereka tiba di restoran, Tae-Oh membuka pintu untuk Ji-Hyun dan Tae-Hyun. Mereka kemudian memilih meja dan duduk.

Jadi, apa yang kamu suka makan? tanya Tae-Oh.

Saya suka makan apa saja, jawab Ji-Hyun.

Tae-Hyun tersenyum dan memilihkan makanan untuk Ji-Hyun. Tae-Oh kemudian memesan makanan dan minuman untuk mereka bertiga.

Saat menunggu makanan, Tae-Oh dan Tae-Hyun berbicara dengan Ji-Hyun tentang hal-hal yang tidak penting. Ji-Hyun merasa nyaman berbicara dengan mereka, terutama dengan Tae-Oh yang terlihat lebih berani dan percaya diri.

Tiba-tiba, Tae-Oh bertanya pada Ji-Hyun dengan serius.

Lee Ji-Hyun, apa kamu memiliki pacar?

Ji-Hyun terkejut dengan pertanyaan Tae-Oh. Dia tidak menyangka bahwa Tae-Oh akan bertanya tentang hal itu.

Tidak, saya tidak memiliki pacar, jawab Ji-Hyun, merasa sedikit tidak nyaman.

Tae-Oh tersenyum dan mengatakan bahwa dia senang mendengar itu. Tae-Hyun hanya mengangguk dan tidak berkomentar.

Ji-Hyun merasa penasaran dengan reaksi Tae-Oh. Apakah dia memiliki perasaan terhadapnya? Tapi dia tidak bisa membayangkan bahwa Tae-Oh bisa memiliki perasaan terhadapnya karena mereka baru saja bertemu.

Makanan kemudian datang dan mereka bertiga mulai makan. Ji-Hyun merasa nyaman makan bersama Tae-Oh dan Tae-Hyun. Mereka berbicara tentang hal-hal yang tidak penting dan tertawa bersama.

Setelah makan, Tae-Oh membayar makanan dan mereka bertiga keluar dari restoran. Tae-Oh kemudian mengajak Ji-Hyun ke taman yang tidak jauh dari sana.

Taman ini sangat indah di malam hari, kata Tae-Oh. Bagaimana kalau kita berjalan-jalan di sini?

Ji-Hyun mengangguk dan mereka bertiga berjalan-jalan di taman. Tae-Hyun berjalan di belakang Ji-Hyun dan Tae-Oh, seperti tidak ingin mengganggu mereka.

Saat berjalan-jalan di taman, Tae-Oh dan Ji-Hyun berbicara tentang hal-hal yang tidak penting. Tae-Hyun berjalan di belakang mereka, mendengarkan percakapan mereka.

Ji-Hyun merasa nyaman berjalan-jalan di taman dengan Tae-Oh. Dia merasa seperti sudah kenal Tae-Oh selama bertahun-tahun, bukan hanya beberapa jam.

Tae-Oh kemudian berhenti di depan sebuah bangku dan meminta Ji-Hyun untuk duduk. Ji-Hyun mengangguk dan duduk di bangku tersebut.

Tae-Oh kemudian duduk di samping Ji-Hyun dan memegang tangan Ji-Hyun. Ji-Hyun terkejut, tapi dia tidak menarik tangannya.

Lee Ji-Hyun, saya suka kamu, kata Tae-Oh, menatap mata Ji-Hyun.

Ji-Hyun terkejut mendengar kata-kata Tae-Oh. Dia tidak menyangka bahwa Tae-Oh akan mengatakan hal itu.

Tapi, saya baru saja bertemu kamu, kata Ji-Hyun, mencoba untuk tidak terlalu terkejut.

Tae-Oh tersenyum dan mengatakan bahwa dia tidak peduli. Dia mengatakan bahwa dia merasa ada koneksi antara mereka.

Ji-Hyun tidak tahu apa yang harus dikatakan. Dia merasa bingung dan tidak tahu harus berbuat apa.

Tae-Oh kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Ji-Hyun. Ji-Hyun merasa deg-degan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dia merasa seperti terjebak dalam situasi yang tidak terduga.

Tiba-tiba, Tae-Hyun berlari mendekat dan menarik Tae-Oh menjauh dari Ji-Hyun.

Kakak, apa yang kamu lakukan? seru Tae-Hyun, terkejut.

Tae-Oh menatap Tae-Hyun dengan marah.

Apa urusanmu? kata Tae-Oh.

Tae-Hyun menatap Ji-Hyun dengan khawatir.

Kamu tidak bisa melakukan hal itu, kakak. Kamu baru saja bertemu dengannya, kata Tae-Hyun.

Ji-Hyun merasa lega karena Tae-Hyun menghentikan Tae-Oh. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi jika Tae-Hyun tidak menghentikan Tae-Oh.

Tae-Oh kemudian mengangkat bahu dan berjalan menjauh. Tae-Hyun menatap Ji-Hyun dengan khawatir.

Maafkan kakak saya, kata Tae-Hyun. Dia tidak bermaksud melakukan hal itu.

Ji-Hyun mengangguk dan berdiri dari bangku.

Saya harus pulang, kata Ji-Hyun. Terima kasih telah mengantar saya.

Tae-Hyun mengangguk dan mengantar Ji-Hyun keluar dari taman. Mereka berjalan diam-diam, tidak ada yang berbicara.