Ruang Kehilangan

Dalam kotak tanpa suara aku berteriak meminta luka hadir sebagai saksi bahwa aku mencaci cintanya.

Dalam kotak tanpa rasa aku menggambar sakit tanpa pewarna, menggores kan dengan gila pena tanpa tinta.

Dalam kotak tanpa asa aku memukul dinding berusaha menggali bahagia.

Tapi ruang kehilangan ini sunyi senyap, tidak bereaksi bahkan setelah pikiranku hampir meledak.

Tapi ruang kehilangan ini melahap nyaliku menggigit kenyakinanku mengoyakkan rindu yang tak bisa bertemu.

Dalam ruangan ini aku duduk berdialog dengan mimpi.

Dalam ruangan ini aku duduk bernego dengan ego.

Dalam ruangan ini aku duduk berjabat tangan dengan perpisahan.

Dalam ruangan ini aku duduk menunggu luka yang datang dengan tiba-tiba.

Dalam ruangan ini aku duduk di temani kamu dalam wujud angan belaka.