Xia Mang Si Ular Iblis

Malam hari berangsur-angsur menyelimuti seluruh gurun itu. Bulan tergantung seperti sebuah piring perak tinggi-tinggi di langit di kejauhan, menyebarkan sinar rembulan dingin yang samar di atas tanah itu…

Terdapat beberapa orang di dalam gurun yang terpencil itu. Namun, ternyata terdapat beberapa suara manusia yang bersemangat dan hangat di sebuah bukit. Suara itu menyebar dan sangat mengurangi hawa dingin di sekitar. 

Cukup banyak tumpukan api memancarkan percikan-percikan yang beterbangan ke langit dari dalam kemah di atas puncak bukit. Cahaya dari api itu menerangi seluruh lahan perkemahan hingga tampak cukup terang. Banyak orang berada di sekitar tumpukan api. Tangan mereka menggenggam beberapa guci anggur saat mereka tertawa lantang. Kemudian, botol-botol itu bertumbukan bersamaan, memancarkan suara 'ping' di tengah-tengah sebagian tawa.