Mari Kita Segera Menikah

Di atas segalanya…

….bagaimana Tangning begitu percaya diri menolak untuk melakukan pemotretan percobaan, terutama karena ia harus mengubah posenya setiap tiga detik?

Tidak peduli apakah Tangning harus berakting malas, menggoda, mengancam ataupun manis, selama sang fotografer memintanya untuk mengganti posenya, Tangning segera menyesuaikan dirinya, apapun tema yang diberikan padanya; reaksinya begitu cepat sehingga semua orang melihatnya dengan terkagum-kagum.

Long Jie berdiri di satu sisi. Setelah melihat Tangning kembali ke Tangning yang ia kenal, ia begitu emosional hingga hampir menangis terisak.

Selain menangis terharu, Long Jie juga mengeluarkan ponselnya mengambil beberapa foto Tangning dalam berbagai pose; ia bermaksud untuk mengirimkannya pada Mo Ting. Karena hubungan Tangning dan Mo Ting, Long Jie merasa sangat beruntung mempunyai seseorang yang begitu berkuasa di dalam kontak teleponnya.

Tentunya, pada saat ini, Mo Ting sedang berada di dalam pesawat…

Dalam sesi pemotretan selama empat jam, Tangning berhasil meyakinkan sang fotografer dan beberapa orang dalam industri ini dengan profesionalismenya. Bahkan Tuan Eugene, yang sebelumnya memberitahu Tangning untuk pergi, mau tidak mau hanya dapat memberinya acungan jempol. Tuan Eugene bahkan secara pribadi menjelaskan pada Tangning bahwa ia tidak dapat mengendalikan emosinya pada saat itu karena ia begitu marah merasa telah dibohongi.

Setelah membersihkan riasannya, Tangning kembali ke dirinya yang tanpa ekspresi. Sementara itu, semua orang sangat senang dengan Tangning, membuat kesan Tuan Eugene pada diri Tangning meningkat secara drastis.

Long Jie bergegas menghampiri Tangning lalu menutupinya dengan jaket. Pada saat yang sama, Long Jie menyerahkan ponsel yang berkedip di tangannya, "Han Yufan menelepon…"

Ekspresi Tangning tidak berubah, tatapannya terlihat sedikit murung, tapi Tangning tetap mengangkat teleponnya, "Halo?"

"Tangning, apakah kamu sudah melihat atau mendengar berita?" tanya Han Yufan dengan penasaran.

"Kenapa?" tanya Tangning, berpura-pura untuk tetap tenang. "Apa yang terjadi?"

"Oh, tidak ada!" Han Yufan yakin Tangning belum mengetahuinya karena ia sedang berada di Liusen. Jadi, Han Yufan mencetuskan sebuah rencana, "Tangning, bagaimana jika besok aku terbang ke Liusen. Kita dapat mendaftarkan pernikahan kita di sana, ini sempurna. Pemandangan di sana bagus dan suasananya indah, kita bahkan bisa mengambil kesempatan ini untuk berlibur. Sekaligus jadi bulan madu kita!" Han Yufan ingin dengan cepat menjebak Tangning.

Sebenarnya, Tangning tidak dilahirkan dalam keluarga biasa. Tangning merupakan putri dari sebuah kerajaan parfum terkenal, tapi karena hubungannya dengan Han Yufan, Tangning telah diasingkan oleh keluarganya. Hubungannya dengan keluarga berada dalam kondisi buruk, mereka secara tidak langsung memutuskan ikatan keluarga dan menolak untuk bertemu lagi. Tapi… pada kenyataannya, Tangning masih seorang Tang. Ketika para tetua Tang meninggal, ia masih memiliki hak untuk memperjuangkan warisannya.

Han Yufan tidak ingin melepaskan Tangning, bukan hanya karena Tangning begitu naif dan gampang ditipu, tapi karena salah satu alasan paling penting… adalah warisannya.

Sejak videonya dan Mo Yurou dirilis, Han Yufan dapat mengambil keuntungan karena faktanya Tangning belum mengetahui masalah ini, untuk itu dengan cepat ia harus memaksa Tangning untuk menikah dengannya.

"Karena kecurigaanku terhadap hubunganmu dan Mo Yurou, aku berpikir kita tidak seharusnya menikah dalam waktu dekat!" Tangning menolaknya dengan lugas.

"Tidak ada hubungan apapun yang terjadi antara Yurou dan aku. Foto-foto yang kamu lihat adalah sebuah kesalahpahaman…"

"Jika foto itu adalah kesalahpahaman… bagaimana dengan videonya?" Tangning bertanya dengan nada yang sangat tenang, "Aku memang sedang berada di Liusen, tapi… Liusen masih berada di dalam satu negara, apakah kamu berpikir aku tidak akan melihat beritanya? Atau kamu berpikir bahwa aku begitu gampang dibohongi dan diperdaya?"

"Tangning… Aku tidak melakukannya dengan sengaja, percayalah padaku. Kita sudah bertahun-tahun bersama, apa kamu tidak mengenal bagaimana aku?" Han Yufan berakting merasa tidak bersalah, berusaha agar dikasihani, "Itu semua hanya cinta sepihak darinya, sedang orang yang aku cintai adalah kamu."

"Lalu… bagaimana jika aku mengatakan, jika dia masih tetap berada di Tianyi Entertainment maka aku akan pergi atau jika aku yang tetap berada di sana, maka dialah yang harus pergi?" Tangning bertanya dengan tegas.

"Tangning, aku selalu berpikir bahwa kamulah orang yang paling mengerti aku, kenapa kamu harus memojokkanku seperti ini?" Han Yufan sedikit kesal karena ia tidak ingin melepaskan keduanya. Mo Yurou adalah cinta pertamanya dan sedang hamil anaknya, sedangkan Tangning….

Berada di tengah situasi ini, Han Yufan tidak dapat memutuskan apa yang harus dilakukannya.

"Jika kamu merasa aku sedang memojokkanmu, kamu bebas untuk pergi mencari Mo Yurou, dia sangat pengertian."

"Haruskah seperti ini?" Kenyataannya, Han Yufan telah memutuskan untuk melepaskan Mo Yurou. Lagi pula… latar belakang keluarga Mo Yurou biasa saja. Satu-satunya alasan mengapa Mo Yurou dapat berada di posisinya sekarang ini, karena Han Yufan-lah yang telah mendukungnya mencapai posisi itu. Jika Han Yufan membandingkan Mo Yurou dengan Tangning, Mo Yurou adalah tipe terbaik untuk dipermainkan, "Berilah aku beberapa waktu untuk berbicara dengan Yurou, setelah itu kita akan segera menikah."

"Aku akan menunggu," jawab Tangning dengan tenang, tapi kata-katanya mengandung makna jijik tersembunyi.

Bagaimana bisa seseorang seperti Mo Yurou melepaskan Han Yufan dengan begitu mudah? Bahkan Mo Yurou sekarang sedang mengandung anaknya.

Long Jie melihat tatapan jijik Tangning dan segera mengambil ponselnya dari tangan Tangning, "Mulai dari sekarang, kita tidak akan mengangkat telepon darinya… itu akan menyelamatkan kita dari suasana buruk."

"Mari kita kembali ke hotel, aku lelah," senyum Tangning seperti tidak terjadi apa-apa.

Long Jie mengangguk dan segera mengantarnya kembali ke hotel. Kamar mereka bersebelahan. Long Jie membukakan pintu untuk Tangning dan menghiburnya, "Istirahatlah… jangan berpikir terlalu banyak, kamu masih ada syuting di luar ruangan besok."

"He eh," Tangning mengangguk sebelum menutup pintu. Saat berbalik, Tangning tiba-tiba mendengar suara air dari kamar mandi. "Siapa di sana?" tanyanya dengan waspada.

Orang yang ada di dalam sepertinya telah mendengar suaranya dan mengulurkan tangannya untuk mematikan keran. Tangning khawatir ia salah masuk kamar, jadi Tangning dengan cepat menuju ke pintu. Namun, pada saat itu, sosok tinggi melangkah keluar dari kamar mandi, mencengkram pinggang Tangning dan meraihnya ke dalam pelukan, "Ini aku."

Tangning berbalik untuk melihat Mo Ting. Tangning terkejut seketika, "Kamu… bagaimana…"

"Bukankah sudah kubilang? Akan ada keajaiban?" Mo Ting melepaskan genggamannya sebelum mencium Tangning tepat di bibir. "Terbang di siang hari sangat melelahkan, jadi aku memutuskan untuk mandi terlebih dahulu untuk bersantai…"

Pikiran Tangning menjadi tidak jelas. Tangning tidak pernah membayangkan, Mo Ting serius dengan apa yang ia ucapkan. Tangning segera melingkarkan lengannya ke pinggang Mo Ting.

"Istriku tercinta… apa aku harus mengingatkanmu… aku sedang tidak memakai apapun?"

Setelah mendengar ini, Tangning refleks menunduk ke bawah dan wajahnya memerah, "Lalu lanjutkanlah mandimu…"

"Tapi aku ingin kita masuk bersama-sama!" Dengan kata-kata itu, Mo Ting tidak menunggu jawaban. Mo Ting langsung membawa Tangning dalam pelukannya masuk ke dalam kamar mandi dan menempatkan Tangning di bawah pancuran air. Meraih dagu Tangning, Mo Ting menciumnya dengan penuh gairah di bibir Tangning.

"Jangan… Jangan terlalu kasar, aku masih perlu melakukan syuting iklan besok." Tangning masih memiliki sedikit kesadaran.

Mo Ting menyeringai sebelum bergerak ke bawah, "Bagaimana jika di sini?"

Terpisahkan hanya dengan selapis pakaian, Tangning gemetaran dan mulai kehilangan akal sehatnya.

Di bawah pancuran air, pasangan itu terus berciuman dengan penuh gairah dan berpelukan. Tapi, seperti biasanya sebelum mengambil langkah terakhir, mereka berdua telah puas. Setelah mandi, salah satu dari mereka dengan tenang memakai perawatan kulit, sementara yang satu lagi bersandar di tempat tidur sambil memeriksa beberapa dokumen. Melirik ke arah Mo Ting, hati Tangning merasa sedikit sakit, "Kamu sudah berada di sini, tapi kamu masih harus bekerja?"

Mo Ting mengangguk sambil menutup dokumennya dan melambai pada Tangning. Ketika Tangning akhirnya duduk dalam pelukannya, Mo Ting tersenyum meminta maaf, "Ini kebiasaan."

"Apakah aku tidak cukup menarik bagimu? Hari ini, Han Yufan menelepon dan mengatakan dia ingin menikahiku!" Tangning mengeluh sedih.