Dengan satu dorongan cepat, Mo Ting meraih pinggang Tangning dan menarik Tangning ke dekat dadanya sambil berbisik pada telinga Tangning dengan nada berbahaya, "Lalu, apa kamu akan menikahinya?"
"Aku akui aku pernah buta, tapi..sekarang aku yakin aku sedang menuju ke arah yang benar…" Tangning bergumam, "Kamulah arah itu…"
Mo Ting berbalik, memposisikan dirinya di atas Tangning. Mo Ting menatap Tangning serius dengan matanya yang seperti tinta itu, "Aku hampir tidak bisa mengendalikan diriku lagi… tapi… itu tidak cukup. Walaupun kita telah mendaftarkan pernikahan kita… aku masih berharap padamu untuk mengenalku dengan benar dan yakin akan pilihanmu untuk menghabiskan sisa hidupmu bersamaku. Ketika saatnya tiba dimana kita berdua yakin kita ingin bersama - pada saat itulah kita akan saling memiliki satu sama lain."