Saingan Baru

Hari hari mereka pun berjalan lancar, hubungan diantara mereka semakin erat.

"Cha, makan siang bareng mau?" ajak Dimas

"Boleh dok, mau makan apa??" tanya Echa

"Kita makan di restoran Korea gimana??"

Echa terdiam sejenak 'aku makan apa disana nanti, aduhhh' batin Echa

"Kok diam, tenang restoran Korea nya halal. Jadi kamu gak usah tegang gitu"

Echa hanya tersenyum, ternyata laki laki ini menyadari ke khawatirannya.

"Yaudah ayok kita kesana" Dimas menarik tangan Echa.

.

Mereka menikmati makan yang sudah dipesan, sambil bercerita. menimbulkan kehangatan di antaranya.

"Aku ke Toilet dulu ya dok"

Dimas hanya menganggukan kepala tanda dia setuju.

saat mau keluar dari toilet Echa tidak sengaja menabrak sosok laki laki yang baru mau masuk ke dalam toilet.

brukk

"Maaf mas saya gak sengaja" Echa masih merapikan barang barangnya yang jatuh.

"Iya gpp mbak, saya harusnya yang minta maa" perkataan laki laki itu pun terhenti ketika dua pasang mata mereka saling bertemu.

"Bang Erick???" Echa kaget ternyata laki laki yang tak sengaja di tabrak adalah kakak senior nya dulu.

"Echa? Apa kabar kamu, makin cantik aja" Tanya Erick.

"Kabar baik bang, kamu kabarnya gimana bang udah lama ya gak ketemu." Ucap Echa panjang lebar.

.

Mereka pun ngorbol di depan Toilet bercanda saling goda. Mungkin karna teman lama melepas rindu sebentar karna udah lama gak ketemu.

.

'Kok Echa lama banget ke toilet' batin Dimas dia cemas lalu pergi menyusul Echa ke toilet. Tapi saat di dekat Toilet Dimas melihat Echa sedang Ngobrol dengan seorang laki laki yang tak asing.

'Loh bukannnya itu Erick ya?' batin Dimas.

Dimas pun langsung kembali ke tempat duduk mereka, dan menunggu Echa disana.

.

"Yaudah Cha, nanti kita sambung lagi ya ceritanya." Ucap Erick

"Iya bang, aku harus balik ke Rumah sakit lagi."

"Bagi nomor kamu biar bisa dihubungi" Erick menyerahnya Ponselnya ke Echa.

Echa mengambil dan menekan nomornya.

"Ni bang, oke aku pamit dulu ya."

Echa pergi ke tempat duduk mereka dan meninggalkan Erick.

.

'Gue berharap loh masih sendiri Cha, mungkin gue bisa Deket sama loh" batin Erick.

.

"Maaf ya dok, lama" ucap Echa

"Mulai sekarang gak usah panggil dokter lah Cha, kita kan temen panggil Dimas kayak Iqbal aja kenapa. risih gue" Ucap Dimas kesal. Karna kenapa dengan Erick di panggil dengan sebutan *Abang*

"Oke" jawaban singkat Echa membuat Dimas semakin geram.

"Kita ke rumah sakit yu, udah siang " ucap Echa.

mereka pun meninggalkan tempat makan.

selama perjalanan mereka hanya diam.

sampai bunyi ponsel Echa mengalihkan keheningan

pesan

*nomor baru*

_hei, ini nomor aku ya Erick_

.

*Echa*

_Siap, aku save ya bang_

Echa mengetik dan menyimpan nomor baru tersebut dengan sebuah nama *Bang Erick*

*Bang Erick*

_Lagi dimana?_

.

*Echa*

_Masih dimobil mau ke rumah sakit bang*

.

*Bang Erick*

_Ok hati hati dijalan, salam buat Dimas ya_

.

*Echa*

_Siap, bang_

.

*Bang Erick*

_👌_

.

"Dim, dapet salam dari bang Erick. Katanya pengen ngajak kita kita ngumpul bareng" Ucap Echa.

"Hm" Ucap singkat Dimas.