Sepanjang hari ini Echa mengerjakan semua kegiatan sendiri. yang biasa selalu di abntu Niken atau Arya. Hari ini full sendirian, untuk sekedar makan siang pun tak sempat Echa kerjakan.
.
Saat mau makan di kantin rumah sakit., tak sengaja Echa melihat Dimas sedang duduk makan berdua dgn seorang perempuan.
Mata Echa langsung terbelalak. Saat mau mendekati mereka, Dimas dan wanita itu segera pergi. sekilas Dimas menatap Echa tapi tak dihiraukannya..
.
Echa duduk di meja dan hanya diam bingung dengan sikap Dimas kenapa sepeti itu.
.
Dimobil
"Aduh gue gak enak sama Echa mas" Ucap Agnes sahabat Echa yang baru pulang dai Jerman.
"Gpp nes, kan kita mau kasih kejutan"
"Awas loh kalo jadi salah paham." Ucap Agnes kesal.
"Santai santai. kita langsung ke rumah Echa ya semuanya si udah disana. Dia kan pulang jam 5" tanya Dimas
"Oke, gue kirim pesan ke suami gue dulu ya biar dia juga langsung ke rumah Echa"
Dimas hanya menganggukan kepalanya.
.
jam 5 sore
"Sin, aku gak ada jam malam kan??" tanya Echa ke asistennya sekaligus perawat rumah sakit ini.
"Gak ada dok, kalo dokter mau pulang udah bisa" jawab Sinta.
.
.
Echa membenci kemacetan sudah hampir 2 jam macet dijalan. badannya sudah lelah seharian ini, tapi masih harus ke jebak macet. Orang orang di rumah Echa sudah panik takut Echa gak pulang malem ini.
"Abang telpon Echa aja ya, kok belum datang ini udah jam 7 loh" Ucap Arya khawatir karna tidak biasanya Echa pulang terlambat. kalo pun terlambat pasti dia akan nelpon atau kirim chat singkat.
"Eh, gak usah bang kayak nya itu dia udah datang" Ucap Niken.
Mereka semua pun langsung bersembunyi dan mengambil posisinya masing masing.
.
"tumben ni rumah gak di kunci, biasanya selalu di kunci. ceroboh sekali si bang Arya." Echa ngedumel.
Diliatnya ruangan keluarga itu sepi tak berpenghuni, rencana mau naik ke lantai 2 dan istirahat Echa mendengar suara teriakan dari taman.
cepat cepat dia kearah taman.
Ditaman belakang sudah gelap tak bercahaya,
tapi ada sosok yg duduk sedang bermain piano.
"Sejak kapan piano itu pindah kesini??" Echa kebingungan.
Tapi suaranya merdu sekali. dia menyanyikan lagi Ed Shareen "Perpect"
Itu adalah lagu kesukaan Echa.
"Hei, wanita disana mau kah kau menjadi Istriku?" Suara laki laki itu membuat Echa yang diam sontak kaget.
Semua orang langsung datang dan lampu lampu hidup. semua kompak
"Happy Birthday Echa".
Echa bahagia, dan tak terasa air matanya menetes di lihatnya sekitar.
Ada bang Arya, kak Gina, Niken, Iqbal, Agnes, Dewi, Bella, Yusuf, Tomy, dan Satria.
"Hei, beb Selamat ulang tahun ya gue jauh loh dari Jerman cuma mau kasih kejutan gini. kok kamu malah diam aja" Ucap Echa sambil memeluk sahabat nya itu.