Setelah hampir 5 bulan mereka di sibukan dengan urusan rumah sakit, sebagai hadiah dari Direktur Utama para Dokter diberi hadiah Liburan Ke Bali.
Diruangan Direktur Utama
Dimas, Echa, Arya, Niken dan Iqbal masuk ke ruangan Direktur Utama.
"Duduk kalian semua." Ucap Edward
"Iya Direktur" Ucap mereka berbarengan.
Dokter Edward hanya tersenyum.
"Udah kalo di dalam ruangan ini gak usah formal kayak gitu lah."
"Papa ada urusan apa panggil kami kesini." Ucap Arya.
"Emang papa gak boleh panggil Anak, Menatu dan Keponakan papa keruangan papa sendiri??" balas Dokter Edward
"Bukan gitu om, cuma tumben kami di panggil kesini barengan gitu." Ucap Echa.
"Gini Cha, Om mau ngajak kita sekeluarga Liburan bareng ke Bali. Om mau ngadain Pesta disana. Ini hanya acara Keluarga Inti kita aja. Gimana kalian bisa??" Tanya Dokter Edward
"Tapi pa, Niken lagi hamil besar gini. gimana bisa liburan pa???" Protes Niken.
"Yaudah kalo kamu gak mau ikut gak apa apa sayang. Berarti kamu gak bisa ikut dalam pesta tersebut." Ucap santai Dokter Edward.
"Emang ada Acara apa si pa, sampai kita harus pergi ke sana." Tanya Niken
"Ada suatu acara yang sangat penting Ken. Papa mau kasih Suprise sama kalian."
.
Sebenarnya Arya, Iqbal, dan Dimas sudah tau maksud dan Tujuan Dokter Edward ngajak mereka liburan ke Bali sekaligus ada acara penting yang akan diadakan disana.
.
"Mas, kok kamu diam aja si. kita mau ke Bali aku lagi hamil gini emang boleh??" tanya Niken ke suaminya.
"sayang gak apa apa kalo kita kesana. Anak kita pasti seneng kalo bisa liburan kesana. apa lagi tadi kata papa kita akan ada acara penting disana." Ucap Iqbal menenangkan istrinya. Ya walaupun Niken Dokter kandungan tapi sejak hamil dia jadi gampang takut. padahal semuanya baik baik aja, mungkin karna anak pertama itu.
.
"Oke papa anggap kalian semua setuju. Minggu depan kita akan ke Bali barengan. Jadi selesaikan Tugas kalian ya. Papa gak mau kalian bawa tugas rumah sakit kesana." Ucap Dokter Edward.