Persiapan (2)

Mereka semua pun masuk kedalam salon yang sudah disiapkan oleh keluarga besar Dimas.

.

4 jam kemudian semua perawatan sudah di jalan Echa. Rasa puas dengan perawatan ini, Echa sosok orang yang nggak suka perawatan lama.

Tapi kali ini dia sangat menikmati setiap perawatan yang diberikan untuk dia jalanin.

.

Hari semakin senja, Echa keluar dari Salon dengan Para Sahabatnya. Rencana mau langsung ke kamar masing masing tapi mereka di sambut oleh Pelayan.

.

"Permisi Nona Echa, saya di minta tuan Dimas untuk mengantar nona dan sahabatnya untuk ke Aula ada rencana Makan malam keluarga di sana. " Ucap pelayan itu.

. Echa mengangguk tanda setuju.

mereka semua sampai di aula, didalam sana sudah ada kedua orang tua Dimas. Bang Arya, dan Om Edward serta suami suami sahabatnya.

.

Para perempuan setelah makan berbincang bincang, satu dengan lainnya. Bundanya Dimas juga menceritakan seperti apa Dimas waktu kecil dulu.

.

Sedang para pria, mengatur bagaimana acara besok akan terjadi.

.

"Arya, gimana acara besok apa sudah aman." tanya Edward.

"In sya Allah aman pa, surat surat untuk keperluan nikah sudah siap. Undangan dan segala macam keperluan sudah siap." Jawab Arya.

"Iya om, saya dan yang lainya sudah mengatur semuanya dengan baik. Echa adalah sahabat kami dan sudah seperti adik kami juga. Jadi pernikahan Echa dan Dimas akan jadi pernikahan terbaik" Ucap Yusuf.

.

"Calon pengantin prianya udah punya persiapan gak ni??" ledek Tomy.

"Iya pengantin pria itu harus punya strategi yang ok." Ucap Satria.

.

"Strategi kayak gimana maksudnya bro, ajari. gue donk." Ucap polos Dimas.

semuanya tertawa terbahak bahak, mendengar ucapan polos Dimas. Yang tidak sadar sedang jahilin oleh Tomy dan Satria.

"Loh kok kalian ketawa si."

.

"Kita ketawa karena kamu terlalu polos adik ipar, Tomy dan Satria itu hanya jahilin loh aja. maksud dari strategi itu adalah untuk malam pertama loh maksudnya." ucap Arya.

membuat wajah Dimas langsung kecut dan malu.

.

"Asem kalian berdua. puas buat gue male." ucap Dimas kesal.

.

"Udah jangan berantem kalian istirahat besok harus bangun pagi pagi." ucap Edward.

"Oh ya Iqbal, kamu jangan telat papa gak mau acara penting Echa berantakan karena kamu telat." tambah Edward.

.

"Iya pa." Ucap Iqbal malu.

.