Pagi ini semua orang sudah bersiap. Akad Nikah Dimas dan Echa akan dilaksanakan pukul 9 pagi.
.
"Cha, ku duduk disini ya bentar lagi MUA nya akan datang." Ucap kak Gina.
"Aku bisa dandan sendiri kak."
"Udah kamu nurut aja ya sayangku. biar tampil cantik dek." Gina lalu pergi dari kamar.
.
Tak lama dari Gina pergi, seorang MUA datang. dan mulai merias wajah serta menata rambut Echa. dalam waktu 2 jam Echa sudah tampil dengan cantik.
"Aku mbak, kok kayak pengantin make up nya." Tanya Echa bingung
"Hehe, gak apa apa mbak. mbaknya emang cantik saya keluar dulu ya mbak." MUA nya pergi meninggalkan Echa sendiri.
.
'Ya ampun, kok aku bisa tampil beda gini ya. Andai hari ini pernikahan ku bahagianya aku' ucap Echa dalam hati.
.
Pintu pun didorong oleh orang dari luar.
Yang masuk adalah KIA dan Kak Gina.
"Aunty cantik banget." ucap kia
"Makasih sayang." Sambil mencium pipi imut Kia.
.
"Yaudah dek, kita keluar." Ajak kak Gina.
Echa dibawa ke sebuah ruangan disaana sudah Mama Dimas, Para Sahabatnya dan beberapa Kerabat perempuan.
"Kamu cantik banget nak." Peluk bundanya Dimas.
"Terimakasih Tante." ucap Echa.
"Mulai sekarang, jangan panggil Tante ya nak. panggil bunda ya sayang."
"Iya Bunda." ucap Echa canggung.
.
. Tepat pukul jam 9 pagi.
Acara dimulai mereka sudah berada di tempat acara. hanya saja pengantin perempuannya di letakkan di sebuah ruangan.
.
Didalam ruangan mereka hanya bisa mendengarkan suara dari luar.
"baiklah kita mulai acaranya hari ini" ucap pak penghulu.
.
"Bismillahirohmanirahim, Hai Dimas Anggara Wijaya. saya nikahkan engkau dengan Keponakan Kandung sayang Sekali Echa Putri Kirana Binti Edwin Adijaya. dengan Mas kawin 1 set kalung berlian dan seperangkat Alat sholat dibayar tunai."
.
Echa yang mendengar namanya disebut pun bingung, Dewi yang melihat itu pun tertawa.
"Saya terima nikah dan kawinnya Echa Putri Kirana dengan Mas Kawin tersebut dibayar Tunai." Ucap Dimas dengan 1 tarikan nafas
.
"Bagaimana Para saksi??"
.
"SAH" semua orang berteriak dan bersorak.
.
didalam ruangan Echa meneteskan Air mata. ternyata hari ini merupakan hari pernikahannya. Semua sahabatnya memeluk Echa dengan erat.
.
Bang Arya mengetuk pintu
"Mi, ajak Echa keluar Suaminya udah nunggu tuh" Ucap Arya.
"Loh kok nangis si dek??" Arya pun lalu masuk kedalam.
"Ayo kita keluar ya dek, kasian Dimas nungguin kamu dari tadi." Arya mengajak Echa keluar diikutin dengan semua sahabatnya dan kakak Iparnya.
.
.
Om Edward langsung mengambil tangan Echa. Edward membimbing Echa untuk menemui suaminya. Setelah sampai di depan Dimas tangisan Echa semakin menjadi, membuat suasana haru di dalam ruangan tersebut.
"Anak Om gak boleh nangis, kamu sudah jadi seorang istri sayang. jadilah istri yang terbaik. Om doakan semua terbaik untuk mu nak. Tugas om untuk menjaga mu sudah om berikan kepada Suamimu. Nurut apa kata dia ya nak." Ucap Edward terbata sambil menahan air matanya.
Echa langsung memeluk Edward dengan erat.