Dokter Erick sudah menerima hasil pemeriksaan Echa.
.
beliau menyerahkan surat hasil pemeriksaan kepada Dimas.
"Selamat ya dok, dokter akan segera menjadi seorang ayah, selamat ya dokter Echa akan segera menjadi seorang mama. " ucap Erick penuh bahagia.
Dimas membuka amplop tersebut, dengan cepat dan senyum bahagia muncul di raut wajahnya.
.
"Kondisi kandungan dokter Echa sangat sehat, isinya udah menginjak 14 Minggu."
"apa 14 Minggu dok," tanya Echa kaget.
"Iya sudah 14 minggu, ayo sini dok kita USG dulu. " Ucap Erick mengajak keruangan USG.
.
Erick memperhatikan layar monitor dengan seksama. melihat detak jantung bayi mungil itu.
"Itu anakku Rick?" tanya Dimas menatap layar monitor.
"sepertinya bayi kalian kembar. karna disini saya menemukan dua detak jantung." Erick meneliti lebih lanjut.
.
"Ah, iya selamat anak kalian kembar. Pasti Dokter Edward sangat senang mendengarnya" ucap Erick bahagia.
.
Dimas dan Echa sangat bahagia mendengarnya anak yang sangat mereka inginkan akhirnya datang juga.
sekaligus di kasih dua.
.
"Ini hasil print USG nya. dan ini resepnya, mamanya jangan terlalu capek. Jika ingin bermain harus hati hati karena kamu mengandung anak kembar" ucap Erick, yang berhasil membuat Dimas malu.
'bermain, apa maksudnya' batin Dimas.
.
Echa dengan spontan memeluk Erick, membuat Dimas kaget.
"Makasih bang, bahagia aku" ucap Echa lalu melepaskan pelukan.
.
Dimas dan Echa pergi meninggalkan ruangan Erick . raut wajah bahagia mereka sangat indah terukir, anak yang sudah lama di inginkan akhirnya datang juga.
"Terimakasih daddy," ucap Echa mencium pipi Dimas. wajah Dimas langsung memerah menerima ciuman itu.
.
Dimas mengelus ngelus perut Echa. "Jadi anak yang Sholeh dan Sholeh ya sayang Daddy" Ucap Dimas lalu mencium perut Echa.
.
mereka berdua langsung menuju kerumah.
Iqbal, Niken, Gina dan Arya sudah ada di rumah mereka.
mereka menunggu kabar baik itu.
.
"Gimana hasilnya Cha " tanya Niken saat melihat dua insan itu masuk kedalam rumah.
"waw, kalian ini cepat sekali datang kesini. kami sedang tidak menerima tamu" ucap ketus echa.
"Santai dek, kami kesini karena ingin tau hasilnya. Erick tadi menelpon kalo kalian pergi ke ruangannya dan memeriksa sesuatu. tapi dia tidak ingin memberitahukannya" ucap Arya.
.
"Aku capek, pulang kalian berdua. biarkan Niken dan Kak Gina saja ya ada disini" ucap Echa lalu duduk di sofa dekat dengan Gina dan Niken.
.
"Ni, baca" Dimas menyerahkan hasil USG kepada Arya.
"Alhamdulillah, aku jadi uncle lagi ni ceritanya." ucap Arya memeluk Dimas.
Iqbal meraih hasil USG itu yang memperhatikan dengan seksama.
Dia lalu memandang Echa dan Dimas bergantian.
"Luar biasa kerja kalian, ternyata kau bermain dengan sangat baik brother" ucap Iqbal
membuat semua orang diruangan itu bingung dengan maksudnya.
.
"Maksud kamu apa sayang" Tanya Niken yang bingung dengan kelakuan suaminya itu.
"Ini liat, mereka menghasilkan anak kembar. luar biasa kan. padahal gue yang mau punya anak kembar, eh dapetnya di elu brother" ucap Iqbal sambil tertawa.
.
Semua diruangan bahagia mendengarkan bahwa akhirnya Echa Hamil juga setelah perjuangan panjang ini.
Arya segera memberitahu kabar baik ini ke sang Ayah. Dokter Edward sangat bahagia, mendengar bahwa cucu yang sangat di nantikan akhirnya akan hadir juga.
.
. Mereka akhirnya pulang karna udah hampir larut malam.
saat Echa dan Dimas mengantar mereka di depan pintu.
Iqbal yang prontal berbisik di telinga Dimas
"Bro, ajarin gue gimana bermain yang pas biar dapet anak kembar"
ntah itu bisikan atau apa semuanya dapat mendengarnya. dan membuat mereka tertawa.
"Bikinnya pintu kamar dibuka dikit" ledek Arya. karna saat itu tak sengaja Arya dan Gina datang kerumah mereka.
Gina menyikut lengan sang suami.
.
"Maksudnya gimana bang" Dimas bingung
"Udah kami pulang ya dek, jaga kondisi ya. jangan main keseringan" ucap jahil Gina.
Mereka semua pergi dengan mobil masing masing.
.
Echa sudah membersihkan dirinya lalu ingin tidur. Saat keluar dari kamar mandi dia melihat Dimas terlelap tanpa menggunakan pakaian dan hanya memakai celana pendek.
. Itu membuat Echa menjadi harmoni, nafusnya akhir akhirnya bergejolak. mungkin efek kehamilannya.
Echa langsung mencium Dimas dengan lumayan yang sedikit kasar hingga membangunkan sang suami.
.
"kamu sudah bangun, ayoo main" dengan raut wajah manjanya.
Dimas hanya tersenyum, dia sudah mencari tau kenapa Echa selalu seperti ini. Hormon ibu hamil bisa berubah rubah.
Mereka pun bermain dengan hati hati. lalu biasanya Dimas akan bermain dengan sedikit kasar, sekarang dia harus hati hati.
.
desahan demi desahan Echa bergema di dalam kamar. Kali ini sangat nikmat.
Mereka melakukan pelepasan bersama-sama. ntah sudah jam berapa sekarang, tapi olahraga malam ini masih berlanjut.
Biasa Echa selalu mendominasi sekarang Dimas lah yang memiliki keinginan lebih. kissmark yang ditimbulkan karna gairahnya memuncak sangat banyak.
setiap inci ciuman maut Dimas, menimbulkan bekas yang tersisa.
.
. Tepat pukul 11 malam mereka menyelesaikan nya.
3 jam lamanya, mereka bermain. Dimas memeluk erat sangat istri. Seperti biasa Dimas selalu menempelkan kepalanya di dada Echa sambil mengecup salah satunya dan tertidur pulas.
.