perkenalan, kala itu

Aku sedang dalam keadaan hancur. Hubunganku dengan pacarku sudah diujung kehancuran. Dia berselingkuh dengan seorang wanita yang sudah kuanggap adikku sendiri. menyakitkan, terlebih lagi wanita itu adalah tempatku bercerita tentang pacarku selama ini. Hubunganku dengan pacarku sudah hampir 3tahun. dan ternyata aku sudah diselingkuhi selama hampir 2tahun.

Bodohnya aku yang slalu percaya pada mereka. Aldo, pacarku itu selalu saja bisa menyembunyikan hubungan mereka. Bahkan aku terlalu percaya padanya untuk selalu mengantarkan wini, wanita yang sudah kuanggap adikku itu untuk pulang kekosannya.

Aku benarbenar hancur. Seminggu ini aku bahkan tak keluar kamar.

'Kak yuri, datanglah ke jakarta.. biar kita happy happy. Janganlah lagi memikirkan sicowo brengsek itu' . Suara adikku di ujung telepon.

'yaa..baiklah, nanti kakak kabari kamu kalau kakak akan kejakarta yaa....

Yaya sangat peduli dan sangat menghawatirkanku. Banyak yang prihatin atas nasibku saat ini.Tapi aku selalu berusaha untuk tidak menangis didepan mereka.

sejujurnya aku benar benar frustasi. Dikhianati seorang pacar tentulah membuat siapa saja trauma.

Beberapa hari ini, sebenarnya aku sudah berkenalan dengan seseorang. Namanya Ivan.

awalnya aku tak tertarik. karena jujur, aku adalah tipe cewe setia yang tak suka membagi cinta selama menjalin suatu hubungan. kontaknya sudah ada lama di hpku,tapi baru beberapa hari setelah putuslah aku membalas chatchatnya. Dan barulah aku memperhatikan foto profilnya. Aku tak tahu persis darimana dia mendapatkan nomor telponku. Dan bagiku itu bukan hal yang terlalu penting. sebab aku bukan selebritis yang harus terlalu menjaga privasi.

Seperti dia mengawasiku, setiap saat aku ada masalah dengan aldo, chatnya selalu saja masuk. dan menanyai kabarku tapi tak pernah aku balas.

Aku sudah resmi putus dengan si brengsek aldo itu. Semua tentang dia sudah ku hapus.

Seiring berjalannya waktu, hubunganku dengan ivan pun semakin akrab. Bahkan dia semakin sering menelponku.

Dan aku baru tahu, ternyata dia adalah bintang sepakbola dikotaku. kota Bandung tercinta. aku benarbenar bodoh.

"Dia adalah bintang sepakbola, selama ini dia perhatian padaku, tetapi aku tak pernah mempedulikannya. aku menggerutu dalam hati.

Aku tak pernah mempertanyakan pekerjaannya, dimana dia tinggal, dan hal hal bersifat privasi padanya.

karena awalnya, aku merasa curiga jangan jangan akun wa itu hanyalah akun bodong yang mengatas namakan IVAN, sipemain bintang.

"yuri, hari ini ada kegiatan ga? aku jemput kamu setelah aku selesai latihan dengan timku yaah" dia menelponku pagi ini.

"tapi aku ga bisa mas.. aku.. aku ada kegiatan dikampusku".. aku membuat alasan dengan sedikit gugup. sebab aku sedang berbohong. Aku tak terbiasa berbohong..

Dia mempercayai alasanku itu. Dengan nada kecewa dia mematikan telponnya karena jadwal latihannya sudah hampir di mulai.

Aku punya banyak alasan untuk menolak ajakanny untuk bertemu. Yang paling aku takutkan adalah, ketika nanti dia bertemu denganku, dia akan sangat kecewa melihat aku yang asli sangat berbeda dengan yang difoto. aku takut dia akan menjauh, sebab aku menyukai kebaikan hatinya, keramahannya, dan juga pedulinya selama ini. Dan seiring berjalannya waktu, aku menyadari bahwa aku menyukainya, dan dia juga menyukaiku. aaah entahlah..

tapi, aku merasakan itu. hampir sepanjang hari, ketika diwaktu senggang, dia selalu menelponku. bahkan sepanjang hari kami selalu berchat ria. bertanya kabar