Fiezayr pun menceritakan apa yang ia tahu tentang Edward, mulai dari kejadian di kerajaan Elf, sampai kehancuran besar di kerajaan Roh, semuanya ia ceritakan kepada Yulia.
"Jadi saya mendengar kalau Edward dan kelompoknya ini telah berhasil menjadi pahlawan di kerajaan Elf, dia mengalahkan para pemberontak yang ada di sana."
Yulia pun hanya memasang ekspresi datar tanpa menunjukkan emosi.
"Lalu dirumorkan bahwa setelah dia menyelamatkan La Ingrain, dia juga membawa sang putri kecil Evelyn untuk dinikahi."
Yulia pun merasa penasaran dengan siapa Evelyn itu.
Tentu Yulia sudah tahu kalau Evelyn itu sebenarnya adalah anak Zodiak karena para anak-anak zodiak yang lain sendiri tidak akan membiarkan ada orang asing yang mendekati sang Cahaya.
"Evelyn..."
"Setelah itu mereka juga berhasil menyelamatkan kerajaan Roh dari ancaman naga kekosongan, Avvanyyon."
Sekarang ekspresi Fiezayr terlihat berubah ketika menyebut nama Avvanyyon, dia sangat-sangat membenci Avvanyyon sampai ke dalam lubuk hatinya yang terdalam, semua terlihat jelas dari raut wajah Dragoonnya yang terlihat penuh kebencian.
"Dia bertarung dengan Avvanyyon dan menang, tetapi dia menerima luka yang hampir membuatnya mati."
Bagi Fiezayr, itu adalah hal yang biasa karena yang dilawan adalah sang naga kekosongan yang sangat kuat, tidak mungkin dia bisa mengalahkannya tanpa menerima luka.
"Mati?!"
Meskipun tidak terlihat dengan jelas, Fiezayr bisa merasakan kalau ada sesuatu yang berubah di dalam diri Yulia, tekanan yang dia rasakan dari Yulia menjadi lenih berat sehingga membuatnya ingin segera pergi dari sini.
"Y-ya, rumornya dia hampir mati tetapi berhasil diselamatkan oleh putri naga, Arashel Aliquerra Dragna."
Fiezayr sendiri masih belum pernah bertatap muka dengan sang putri naga, dia hanya mendengar rumor-rumor tentangnya.
Itu memang tidak aneh jika mereka masih belum bertemu karena ras naga sendiri juga memiliki kelompok masing-masing dan juga ras naga Long dan ras naga Dragoon sendiri juga memiliki dunia yang berbeda.
Fiezayr pun merasa tidak enak karena melihat Yulia yang tetap diam dengan aura yang semakin membuatnya tertekan.
"Jadi seperti itu..."
Tiba-tiba Yulia menatap Fiezayr dengan tatapan yang tajam yang bisa membuat Fiezayr merasa merinding.
"Dimana sekarang Avvanyyon itu berada sekarang?"
"Bo-bolehkah aku tanya ke-kenapa Anda menanyakan itu?"
Tentu saja tujuan Yulia sudah jelas dari awal, dia akan memusnahkan semua yang menentang tuannya tidak peduli ras, usia, jenis kelamin, atau statusnya, dia akan memusnahkan mereka semua tanpa sisa dari dunia ini.
"Tentu, untuk memusnahkannya!"
"Memusnahkan?!"
Mendengar itu, tentu Fiezayr merasa senang karena Fiezayr sendiri merasa kalau dengan kekuatan yang sebesar itu, Yulia pasti bisa mengalahkan Avvanyyon.
"Sa-saya merasa senang tetapi...kenapa?"
"Dia yang menentang sang Cahaya sudah pasti adalah pengikut kegelapan, karena itu aku Yulia Xea akan memusnahkannya."
Sifat Yulia yang seperti ini memang terlihat berlebihan, tetapi itu karena dia masih belum bisa memaafkan apa yang terjadi di masa lalu itu dan juga ini menyangkut dirinya sebagai salah satu dari pedang sang Cahaya dan juga Zodiak terkuat setelah sang Lily, sudah menjadi tugasnya untuk menjadi senjata untuk melindungi tuannya dan membasmi semua ancaman yang ada.
Kekuatan Yulia sebagai ranking dua sendiri sama sekali bukan omong kosong, kekuatan yang bahkan bisa menandingi Lily yang berada di puncak, tentu sudah tidak aneh jika dia bisa meratakan satu negara sekalipun apalagi ditambah dengan kekuatan pasukan Valkyrie dan Yggdrasil.
"U-untuk sekarang saya belum tahu, tetapi saya pikir dia masih dirawat di suatu tempat setelah mengalami luka yang sangat parah setelah pertarungan dengan Edward."
Ini memang sudah menjadi rumor yang terkenal di Veden yaitu tentang pahlawan manusia yang bisa menyelamatkan dua kerajaan dengan kekuatannya yang luar biasa, bahkan pertarungan yang telah meratakan ibukota kerajaan Roh itu sudah menjadi seperti legenda di sana.
"Me-menurutku mungkin dia sekarang be-bersama dengan Garuda di suatu tempat."
"Ratatoskr."
"Ya, Tuan putri Yulia."
"Berdasarkan Data, seharusnya masih ada sekelompok Unit Auge yang masih belum digerakkan, Perintahkan mereka untuk melakukan pencarian."
"Pertanyaan: Tuan putri, saya menolaknya."
"Apa yang kamu maksud dengan itu?"
"Pertanyaan: Apakah Anda masih belum mengerti kenapa Yggdrasil dan para Valkyrie selama ini berada di sini dan membuat perjanjian dengan Alexander? Ini semua menyangkut tentang ingatan terakhir Anda pada saat itu."
Yulia pun akhirnya menyadari kalau Ratatoskr melakukan semua ini karena untuk membantu dirinya melaksanakan perintah yang telah diberikan kepadanya, perintah terakhir yang ia terima di saat-saat terakhir itu.
"Jadi seperti itu, kamu berpikir kalau para penempa besi yang Masterku maksud adalah para Dwarf."
"Benar Tuan putri, di dalam database yang telah kami kumpulkan selama ini, tidak ada ras lain yang lebih cocok dari Dwarf."
Dari semua ras yang ada di dunia ini, memang ras Dwarf lah yang terkenal akan keterampilannya dalam hal yang seperti itu, mereka ras yang tidak terlalu bisa menggunakan sihir tetapi di balik itu mereka bisa menciptakan sesuatu yang hebat seperti kapal udara yang berjumlah sangat banyak yang mungkin bisa menandingi armada perahu terbang milik Gabriel.
"Kemungkinan Sang Cahaya sudah melihat masa depan sehingga beliau memberikan perintah itu."
Tetapi dengan kejadian yang tengah terjadi sekarang, Yulia merasa kalau Masternya memang sengaja memberikan perintah ini karena dia sudah melihat masa depan yang terjadi sekarang yaitu tentang ikut sertanya para Dwarf di dalam perang.
Memang ekspresi Yulia masih terlihat sangat datar tetapi di dalam hatinya yang seharusnya kosong itu Yulia merasakan perasaan yang asing bagi dirinya yaitu perasaan bangga dan senang karena melihat kekuatan masternya yang sangat ia kagumi itu memiliki kekuatan yang bisa melihat masa depan seperti ini.
"Baiklah, Yulia akan mengutamakan perintah."
Fiezayr yang tidak mengerti pembicaraan mereka berdua pun hanya bisa terdiam, dia sama sekali tidak berani mengucapkan sepatah kata pun dari mulutnya karena takut akan membuat marah Yulia.
Yulia pun tiba-tiba menoleh ke arah Fiezayr dengan tatapannya tanpa emosi apapun.
"Fiezayr, dikenal dengan The Lady of Fire, katakan tujuanmu yang sebenarnya."
"Tu-tujuan?"
"Ya, Yulia ingin mendengar langsung tujuanmu."
"Tujuan sa-saya hanyalah satu, membalas dendam ke Avvanyyon, hanya itulah arti hidup saya!"
Yulia yang belum pernah bertarung dengan Avvanyyon bisa mengerti seberapa besar kekuatannya sehingga dia bisa melukai White, dibandingkan dengan itu naga kecil di depannya sama sekali tidak ada apa-apanya, Yulia bahkan menganggap kekuatan gadis itu hanya sebanding dengan seekor semut di hadapannya.
"Dengan kekuatan yang seperti semut itu?"
Fiezayr menundukkan kepalanya mendengar kata-kata Yulia.
Fiezayr tahu itu, dia sudah tahu lebih dari siapapun kalau dirinya yang sekarang tidak bisa dibandingkan dengan Avvanyyon, apalagi dengan Yulia sendiri.
"Saya sudah tahu itu, dibandingkan dengan Avvanyyon saya hanyalah seperti...tetapi!"
Fiezayr pun menatap langsung ke mata Yulia dengan tatapan yang serius.
"Meskipun seperti itu, aku tidak akan menyerah, aku akan menggunakan semua yang aku punya dan membalaskan dendamku, aku akan mengorbankan apapun bahkan diriku sendiri, aku tidak akan berhenti sampai bisa melihat wanita itu tersiksa!"
Tatapan itu, bahkan Yulia yang dingin bisa merasakan betapa panasnya tatapan dari Fiezayr itu, dengan tekad yang kuat untuk mengorbankan apapun demi untuk mewujudkan keinginannya.
"Bagaimana kalau aku menyuruhmu untuk membunuh dirimu sendiri di sini dan menjadi salah satu dari senjata pembunuh dewa yang bisa membunuh Avvanyyon, apa kamu sanggup melakukannya?"
"Membunuh diriku...bunuh diri...?"
"Aku bisa mengubahmu menjadi senjata yang sangat hebat, tetapi sebagai gantinya kau akan selamanya tunduk kepadaku dan menjadi bagian dari Yggdrasil, itu artinya kau akan berhenti menjadi makhluk hidup dan akan menjadi seperti para Valkyrie yang lainnya."
Bagi orang yang biasa ini adalah tawaran yang sangat berat karena mereka akan kehilangan sesuatu yang sangat berharga untuk selama-lamanya yaitu hati dan kebebasan, tetapi tidak untuk Fiezayr yang memang dari awal sudah berniat untuk mengorbankan dirinya sendiri untuk melawan Avvanyyon, baginya ini adalah tawaran yang sangat menarik.
Yulia pun melayang mendekati Fiezayr dan menatapnya dengan tatapan yang dingin.
"Jadi apa keputusanmu gadis naga?"
"Aku bersedia!"
Tanpa keraguan apapun, Fiezayr pun menjawab pertanyaan dari Yulia, dia yang dulunya dikenal sebagai The Lady of Fire, sang naga terhormat tanpa ragu memutuskan untuk tunduk kepada Yulia untuk selama-lamanya dan berhenti menjadi makhluk hidup.
"Tolong jadikan aku bawahanmu!"
Ini adalah sebuah dendam yang tak akan pernah padam dari seorang naga kecil, sebuah dendam dari sang naga terhormat The Lady of Fire yang seperti namanya yang akan selalu membara.
Fiezayr tidak tahu takdir apa yang telah mempertemukannya dengan Yulia, seorang gadis yang dari penampilannya terlihat sama sekali tidak berbahaya tetapi di balik itu dia mempunyai kekuatan yang sangat hebat.
"Nona Yulia, aku akan mengabdi kepadamu selamanya, karena itulah buat aku menjadi kuat!"
Yulia yang melihat tekad dari Fiezayr itu sudah mengerti kalau apa yang ia katakan bukan hanya omong kosong belaka.
Tentu Yulia juga tidak sebaik itu untuk bisa tersentuh oleh kata-kata Fiezayr dan membantunya dengan Cuma-Cuma, Yulia hanya akan mengabdi kepada tuannya sekarang dan selamanya, dia tidak akan melakukan suatu kebaikan tanpa perintah.
"Dimengerti."
Yulia memang ingin memburu Avvanyyon sendiri tetapi dia tidak mempunyai waktu untuk melakukan itu karena dia sekarang akan menghabiskan waktunya untuk berurusan dengan para Dwarf dan setelah itu dia baru akan berurusan dengan para Anak-anak Zodiak dan para penyembah kegelapan.
"Ketauhilah kalau kau menjadi bagian dari Valkyrie maka kau akan kehilangan hatimu dan kau tidak akan merasakan apapun ketika berhadapan dengannya nanti, kau tidak akan bisa menolak perintah dariku dan kau tidak akan mempunyai kehendak sendiri lagi, apa kau masih mau melakukannya?"
"Aku sudah tahu itu, tetapi aku tidak peduli asal Avvanyyon bisa dimusnahkan!"
"Dimengerti, baiklah kalau seperti itu aku akan membuatmu menjadi senjataku dan akan memasukkanmu ke dalam sebuah Unit Khusus...Odin."
Yulia pun berbalik dan melihat ke arah Ratatoskr.
"Ratatoskr, segera persiapkan semuanya."
"Tuan putri Yulia kita sedang punya masalah, ada seseorang yang mencoba datang kemari."
"Datang kemari?"
"Sekarang tiga Unit Gewitter dan tiga unit Auge tengah berhadapan dengan orang itu."
Yulia pun merasa penasaran dengan siapa orang yang berani mendekati Yggdrasil dan berhadapan dengan para Valkyrie dan masih selamat sampai sekarang.
Para Valkyrie tidaklah lemah, bahkan dikatakan satu buah Unit biasa saja bisa menghancurkan satu pleton musuh dengan mudah, apalagi unit spesial seperti Gewitter Unit-1195 yang bisa membuat lubang raksasa.
"Tunjukkan kepadaku."
"Dimengerti."
Sebuah hologram pun muncul tepat di depan Yulia, di dalam Hologram itu terlihat sebuah foto seorang gadis berambut pirang yang mempunyai kulit berwarna putih pucat dengan mata yang merah menyala.
"Dari analisis kita menunjukkan kalau dia adalah-"
"Vampir, ras terkutuk yang seharusnya tidak ada di sini."
"Benar dia adalah Vampir, namanya adalah Carmilla Castlevania, dia adalah salah satu dari sepuluh ksatria."
"Sepuluh ksatria..."
"Nona Yulia, apakah kita harus mengirimkan lebih banyak Unit Valkyrie?"
"Tidak perlu, aku yang akan kesana."
Ratatoskr tidak mengerti jalan pikiran Yulia, Ratatoskr tidak berpikir kalau ada untungnya untuk Yulia keluar dan berhadapan dengan Vampir itu, dia tidak mengerti kenapa Yulia memutuskan untuk melakukan hal itu.
"Ratatoskr meminta alasan."
"Yulia sudah lama tidak menggerakkan tubuh dan bertarung, karena itu Yulia akan membuatnya menjadi teman latihan Yulia sekaligus memberi pelajaran kepadanya."
Setelah selama ini tertidur, tentu Yulia harus menyesuaikan tubuhnya lagi untuk persiapan bertarung dengan para anak-anak Zodiak.
Pertarungan antar anak Zodiak adalah sesuatu yang tidak bisa Yulia remehkan, dia sangat tahu kekuatan dari masing-masing anak-anak Zodiak yang sangat besar, bahkan pertarungan serius antar dua anak Zodiak saja akan bisa menghancurkan beberapa kota, bahkan lebih dari itu apalagi dia akan menghadapi banyak orang sekaligus.
Walaupun seperti itu Yulia sama sekali tidak takut untuk berhadapan dengan mereka semua karena dengan kekuatan luar biasa yang dikatakan menyamai sang Lily itu, dia percaya bahwa dirinya bisa memusnahkan para penghianat.
"Ratatoskr, perintahkan kepada Gewitter Unit-E1195 untuk membawa mangsanya yang masih hidup kemari."
"Dimengerti...perintah dilaksanakan."
Ratatoskr pun segera memberikan perintah kepada Gewitter Unit-E1195 untuk membawa yang masih hidup.
"Selanjutnya akan Yulia serahkan kepadamu, dan kamu Fiezayr, ikuti perintah dari Ratatoskr sampai Yulia kembali."
"Dimengerti, Tuan putri Yulia."
"Ba-baiklah."
Setelah itu Yulia pun segera berteleportasi menuju ke koordinat yang telah diberikan kepadanya untuk berurusan dengan Vampir itu.
Sementara itu beberapa waktu sebelum Yulia berteleportasi, tiga Unit Auge dan tiga unit Gewitter telah mengepung Vampir yang mencoba mendekati Yggdrasil, sebuah pohon terbang yang menjadi rumah dari para Valkyrie.
Pada awalnya Vampir itu sama sekali tidak menyadari kalau ada sesuatu yang aneh di tempat itu, dia bahkan tidak tahu kalau akan ada pohon terbang di sana, tetapi tiba-tiba dia merasakan kekuatan yang sangat amat besar dan muncullah pohon terbang misterius.
"A-apa itu? apa itu pohon?"
Vampir itu sangat terkejut pada saat menemukan adanya sebuah pohon besar aneh yang melayang di udara, memang sekilas itu terlihat seperti sebuah pohon besar, tetapi kenyataannya itu sama sekali tidak terlihat seperti pohon yang pernah Carmilla lihat selama hidupnya.
Dia pun berusaha mendekat ke pohon itu dan berniat mengamati, tetapi sayangnya Ratatoskr mendeteksi keberadaan dari Carmilla dan mengirimkan Valkyrie ke sana.
"Penyusup ditemukan."
Betapa terkejutnya vampir itu ketika melihat enam orang gadis dengan penampilan yang hampir sama tengah berada di atasnya, terbang tanpa adanya sayap, hanya ada sepasang benda aneh yang ada di punggungnya.
"A-apa itu? apa mereka pasukan Dwarf? Apa mereka berhasil mengembangkan teknologinya sampai ke tahap yang seperti itu?"
Memang di Iume ini, satu-satunya ras yang mempunyai teknologi yang tinggi hanyalah Dwarf, tetapi itu tidak mungkin untuk membuat yang seperti gadis-gadis yang ada di depan itu, terutama dari yang ia dengar, Dwarf sekarang hanya memfokuskan kepada pembuatan kapal terbang dan juga senjata-senjata.
"Siapa kalian ini? apa kalian musuh?"
"Jawaban: kami adalah Unit Valkyrie."
Ini adalah pertama kalinya Carmilla mendengar hal yang seperti itu, dia bahkan tidak tahu apa itu Valkyrie, tetapi hanya satu yang ia pikirkan, apakah mereka ini musuh atau tidak.
"Valkyrie? Apa itu? apa kalian musuh dari kekaisaran?"
"Jawaban: Kami tidak mempunyai alasan untuk menjawabnya."
"Sebenarnya Aku sama sekali tidak ada niatan untuk bertarung, jadi bisakah kalian menjawab pertanyaanku dan membiarkan aku menuju ke pohon itu?"
Sebagai anggota dari sepuluh ksatria, Carmilla mempunyai kewajiban untuk membela kekaisaran dan membinasakan semua yang menjadi musuh kekaisaran, tentu dia juga tidak bisa diam ketika melihat semua ini.
"Jawaban: Kami tidak bisa membiarkan itu, misi kami adalah untuk mencegah penyusup mendekat."
"Kalau kalian tidak mau maka terpaksa aku akan menganggap kalian sebagai musuh kekaisaran dan akan membinasakan kalian di sini."
Carmilla dengan mata merahnya yang menyala dan juga aura menyeramkannya yang mengalir deras keluar dari tubuhnya berusaha membuat para Valkyrie takut dan menurutinya, tetapi itu percuma karena pada dasarnya Valkyrie adalah robot tanpa emosi, mereka tidak akan mempunyai perasaan takut atau apapun selainnya.
"Peringatan terakhir untuk penyusup, segera tinggalkan tempat ini."
"Jadi itu jawaban kalian, baiklah kalau begitu!"
Carmilla pun mengarahkan telapak tangannya ke para Valkrie dan mengeluarkan sebuah sihir kilat yang dengan cepat mengarah ke para Valkyrie, tetapi sayangnya para Valkyrie bisa menghindari sihir itu.
"Serangan telah diluncurkan, mengubah status Object dari kuning menjadi merah."
Akibat dari serangan itu sekarang Carmilla pun dianggap sebagai musuh oleh para Valkyrie.
"Memulai mode menyerang."
Papan yang ada di punggung mereka pun mulai terbongkar dan menyatu menjadi pedang laser di masing-masing tangan lima unit Valkyrie, sedangkan sisanya mengubah papan itu menjadi sebuah meriam.
Pada saat itulah pertarungan sengit antara Carmilla melawan enam Unit Valkyrie dimulai, Carmilla mengeluarkan sayapnya dan bertarung dengan para Valkyrie di udara.
Pada saat itu Carmilla tidak menyadari kalau bertarung di udara dengan para Valkyrie adalah sebuah tindakan yang bodoh walaupun dia sendiri juga pandai bertarung di udara.
Carmilla yang kalah dalam jumlah merasa sangat kesulitan karena kekuatan dari masing-masing unit saja sudah setara dengan petualang tingkat atas dan dia harus menghadapi enam dari mereka.
Gerakan dari para Valkyrie sangatlah teratur sempurna, bahkan tanpa celah sedikitpun sampai-sampai dia tidak bisa mencari celah untuk menyerang balik.
Luka demi luka telah ia peroleh dari sabetan pedang laser dari Unit Valkyrie, tetapi berkat kemampuan regenerasi Vampir yang hebat luka itu segera sembuh. Carmilla terus berusaha menghidar dan menyerang balik, pada saat itu dia tidak menyadari atau mungkin dia sedang lengah karena tepat di belakangnya ada satu unit Gewitter yang tengah bersiap menyerangnya.
"Di sana!"
Carmilla berhasil menyadari keberadaan Gewitter itu, tetapi dia sudah terlambat untuk menghindar, Unit Gewitter itu sudah berhasil memotong lengan dari Carmilla dengan kedua pedang lasernya.
"Apa?! Tch!"
Carmilla pun segera mengambil lengannya yang terpotong itu dan mundur dari sana menjauh dari para Valkyrie.
"Sial, apa-apaan mereka ini? kenapa gerakan mereka bisa seperti ini!"
Tentu para Valkyrie tidak membiarkan Carmilla menjauh, mereka terus mengejar Carmilla dan tidak membiarkan Carmilla untuk hanya sekedar istirahat sejenak.
Carmilla pun segera menyambungkan lengannya yang terputus itu dan mengembalikannya seperti sedia kalau, tetapi meskipun seperti itu dia tidak bisa gegabah lagi menghadapi para Valkyrie.
"A-aku harus kabur dari sini, aku tidak mau mati!"
Tentu Carmilla bukanlah orang yang selemah ini, sebagai salah satu dari sepuluh ksatria, dia sama sekali tidaklah lemah, dia bahkan masih belum bersungguh-sungguh melawan para Valkyrie dan mengeluarkan kekuatannya yang sebenarnya.
"Kukukuku...itu pasti yang sedang mereka pikirkan."
Senyum lebar mulai terlihat di wajah Carmilla, senyum itu bukanlah senyum biasa melainkan senyum jahat yang bisa membuat orang ketakutan.
Sebagai seorang Vampir bertarung di siang hari bukanlah keahlian Carmilla, tentu dia sendiri sudah sangat mengetahui tentang kelemahannya ini, untuk itu dia menciptakan sebuah sihir yang bisa menutupi kelemahannya itu.
Carmilla pun berbalik menghadap para Valkyrie yang mengejarnya, dia merentangkan tangannya dengan senyuman lebar di wajahnya sehingga taring-taringnya terlihat.
"Berterima kasihlah kalian karena bisa menyaksikan sihirku yang hebat ini sebelum mati!"
Dia yang selama ini masih menahan dirinya itu pun sekarang memutuskan untuk mengeluarkan sihir spesialnya, sihir yang mampu mengalahkan para Valkyrie itu.
Para Valkyrie sama sekali tidak menghiraukan itu, mereka terus mendekati Carmilla dan berusaha untuk menyerangnya, tetapi sesaat sebelum para Valkyrie itu berhasil menyerang Carmilla, sihir Carmilla pun aktif.
"Dark Magic: True Night!"
Seketika dunia di sekeliling para Valkyrie pun menjadi gelap gulita, mereka sekarang bahkan tidak bisa melihat apapun selain dunia hitam gelap di sana.
Tentu penglihatan para Valkyrie itu sama sekali tidak bisa diremehkan, mereka bahkan bisa melihat dengan sangat jelas walaupun di dalam gua bawah tanah yang gelap gulita sekalipun, tetapi kegelapan yang sekarang ini mereka lihat bukanlah kegelapan biasa, melainkan sebuah kegelapan yang seolah-olah seperti Black Hole akan menyerap segala cahaya yang ada disana.
Para Valkyrie terdiam mencoba menganalisis keadaan dan menentukan tindakan terbaik yang bisa dilakukan sekarang, tetapi pada saat itulah Carmilla menyerang mereka, dia mencabik-cabik tubuh salah satu Valkyrie sehingga membuatnya terjatuh dan tidak bisa bertarung lagi.
"Unit Auge, tidak bisa melanjutkan pertarungan."
"Satu tumbang, Lima lagi!"
Para Valkyrie pun menyadari bahwa salah satu rekan mereka telah tumbang, mereka berusaha menghubungi satu sama lain tetapi tetap, tidak ada satu Valkyrie pun yang mempunyai cara untuk keluar dari situasi genting ini.
Carmilla sekarang telah berada tepat di depan Unit yang masih tersisa itu, dia menajamkan cakarnya untuk menghabisi Unit terakhir yang tersisa.
Dengan senyum lebarnya, dia mencabik-cabik tubuh Unit Valkyrie sehingga membuatnya tidak bisa bertarung lagi, setelah itu dia pun menginjak kepala Unit yang dia cabik-cabik itu dengan senyum sadis seorang Vampir.
"Bagaimana rasanya dikalahkan oleh orang yang jauh lebih kuat darimu? Apa kau merasakan takut sekarang."
"Jawaban: Takut? Apa itu takut?"
Tentu itu hanyalah pertanyaan bodoh karena Valkyrie tidak akan pernah merasakan perasaan takut apapun, mereka bahkan tidak tahu apa itu perasaan takut.
"Tch membosankan."
Carmilla pun menghabisi satu unit Valkyrie yang tersisa lagi dan melakukan hal yang sama dengan yang tadi ia lakukan.
"Ini adalah perbedaan kekuatanmu denganku, bagaimana? Apa kau merasakan keputusasaan sekarang?"
Walau berapa kali pun dia menanyai pertanyaan yang seperti itu, para Valkyrie hanya akan menunjukkan ekspresi datar dan menjawab pertanyaan dari Carmilla yang mengharapkan ekspresi indah itu dengan nada dan ekspresi yang datar.
Satu persatu dari mereka pun telah tumbang dan hanya tersisa satu orang Valkyrie yang masih terus menganalisis keadaan dan mencoba melacak keberadaan Carmilla.
"Bagaimana rasanya ketika mengira dirimu telah menang, tetapi situasinya menjadi terbalik?"
Valkyrie itu pun memutuskan untuk menghubungi Ratatoskr untuk meminta bantuan dari Valkyrie unit lain.
"Menghubungi Ratatoskr, meminta bantuan untuk menghadapi Object X."
"Ratatoskr menjawab panggilan, bantuan tidak perlu, tuan putri Yulia telah datang."
"Apa kau masih tidak mengerti kalau kekuatan mutlakku ini tidak akan tertandingi sebanyak apapun jumlah kalian?"
Carmilla memanglah sangat suka membuat musuhnya merasakan bahwa dirinya akan menang lalu menjatuhkannya dengan keras dari khayalannya itu, bisa dibilang kalau dia mempunyai sifat sadistic yang suka melihat musuhnya merasa putus asa.
Pada saat itu Carmilla masih belum menyadari kalau daripada memberikan pertanyaan yang tidak berguna seperti itu, lebih baik kalau dia segera kabur dari sana, dia sama sekali tidak menyadari kalau sekarang sang monster sesungguhnya telah datang.
"Kata-kata itu akan Yulia kembalikan kepadamu."
Setelah Yulia datang, kegelapan yang sebelumnya menutupi segalanya itu seketika hancur seperti kaca yang pecah.
"Apa? Sihirku bisa?!"
Seketika itu Carmilla merasakan sebuah aura yang sangat mengerikan dari seorang gadis yang sekarang tengah berdiri di depannya, seorang gadis yang sekilas tampak sama sekali tidak berbahaya.
"Si-siapa kau?"
"Yulia adalah Yulia."
Yulia pun mengarahkan tangannya kepada Carmilla.
"Akan Yulia tunjukkan arti dari kekuatan yang mutlak sesungguhnya."
Tiba-tiba kepala Carmilla terlepas dari lehernya bahkan tanpa dia sadari sendiri, dia bahkan sama sekali tidak tahu apa yang terjadi sehingga bisa menjadi seperti itu.
Dengan sigap Carmilla pun menangkap kepalanya yang lepas itu dan menyambungkannya lagi dengan badannya.
"Jadi seperti itu, kamu tidak akan mati jika hanya dengan itu."
"A-apa yang telah kau lakukan?"
"Yulia hanya melakukan hal yang sama denganmu, tetapi karena kamu yang terlalu lemah sehingga tidak bisa menyadarinya."
Ini memang kenyataan yang kejam, perbedaan kekuatan diantara mereka terlampau sangat jauh sehingga Vampir itu hanya terlihat seperti serangga di depan Yulia.
"Setidaknya Vampir bernama Vlad yang pernah aku lawan dulu bisa memberikan perlawanan yang lebuh, Yulia rasa memang kualitas sesuatu memang semakin lama semakin menurun."
Carmilla sangat terkejut ketika mendengar Yulia mengatakan nama Vlad di sana.
Melihat penampilan Yulia yang merupakan gadis yang sangat muda, tentu tidak ada yang mengira kalau usia sesungguhnya dari Yulia sudah puluhan ribu tahun lebih tua dari Carmilla.
"Vlad? A-apa maksudmu nenek moyang kami Vlad the Impaler? Itu bohong kan?"
Memang dikataka di dalam legenda bahwa Vampir legenda Vlad memang menghilang tanpa jejak secara tiba-tiba yang bahkan sampai sekarang sebabnya pun masih belum ada yang tahu.
"Seperti biasa kalian ras Vampir selalu membuat Yulia merasa jijik dengan kemampuan regenerasi kalian itu, bahkan saat tubuhnya sudah Yulia hancurkan pun dia masih bisa kembali lagi."
Tentu Carmilla sama sekali tidak mempercayai kata-kata Yulia karena bahkan Vlad dikatakan telah hidup sekitar berpuluh-puluh ribu tahun yang lalu dan tidak ada satu makhluk pun yang mencapai usia sebanyak itu.
"Kalian tidak ada bedanya dengan serangga pengganggu yang menyebalkan, tetapi Yulia mempunyai cara agar kalian tidak bisa beregenerasi lagi."
"A-apa maksudmu?"
"Vampir memang bisa beregenerasi, tetapi asal bagian tubuhnya masih ada, oleh karena itu jika Yulia melenyapkannya sehingga tidak tersisa walau satu abu pun maka masalah akan selesai."
"Jangan besar kepala dulu, Dark Magic: True Night!"
Sekali lagi dunia berubah menjadi gelap gulita tanpa cahaya di dalamnya, ini menjadi sebuah bukti kalau Carmilla masih belum menyerah, dia masih berusaha mengalahkan Yulia meskipun itu adalah sebuah tindakan yang bodoh.
Carmilla pun berusaha menyerang Yulia, dia berusaha mencabik-cabik Yulia dan menunjukkan siapa yang lebih kuat di sini, tetapi itu percuma karena sebelum Carmilla berhasil menyerangnya, Yulia menangkap pergelangan tangan Carmilla.
Carmilla merasa sangat terkejut karena ini adalah pertama kalinya ada orang yang mampu membaca serangannya, tanpa basa-basi lagi Carmilla berusaha melepaskan tangannya.
Di situlah Carmilla merasakan keanehan, dia sama sekali tidak bisa melepaskan tangannya dari cengkeraman Yulia, bahkan dia sudah berusaha cukup keras tetapi hasilnya tetap tidak ada.
"Apa hanya ini?"
"Ha?"
"Apa hanya ini yang kamu punya? Menyedihkan."
Yulia seketika itu meremas tangan Carmilla seperti halnya orang yang memeras jeruk, dia menghancurkan tulang Carmilla dengan tangannya sehingga membuat Carmilla berteriak kesakitan.
Mungkin kekuatan Regenerasi para Vampir sangatlah hebat, tetapi mereka juga masih bisa merasakan rasa sakit karena terluka.
Yulia pun melepaskan tangan Carmilla dan sama seperti sebelumnya, dengan sekejap dia memotong leher dari Carmilla hanya dengan tangan kosong.
Sihir True Night Carmilla pun menghilang dan dunia kembali menjadi cerah kembali.
"Sihir yang tidak berguna."
Carmilla segera bangkit lagi, dia menangkap kepalanya dan meletakkannya lagi di tempat yang semestinya.
"Dia...dia...dia bukan orang biasa."
"Baiklah kalau seperti itu akan Yulia tunjukkan apa sebenarnya kekuatan mutlak itu."
"Hah?!"
Yulia mengarahkan tangan kanannya sekali lagi kepada Carmilla, tetapi kali ini tiba-tiba muncul seperti meriam raksasa di tangannya itu yang membidik ke arahnya.
"Zerstörer-gewehr!"
Dengan tiba-tiba sebuah laser meluncur dari meriam itu, laser dengan kekuatan yang sama dengan yang pernah Gewitter Unit-E1195 keluarkan saat di gua itu.
Laser itu meluncur lurus menuju ke arah Carmilla, tetapi beruntungnya Carmilla tepat sebelum laser itu ditembakkan dia menyadari kalau laser itu mempunyai kekuatan yang hebat sehingga dia bisa menghindar.
Seperti yang pernah Unit E1195 keluarkan saat itu, laser itu memang mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa yang bahkan laser itu bisa menembus sebuah bukit yang ada di belakang Carmilla dan membolonginya.
"Sepertinya kamu beruntung karena bisa menghindari serangan Yulia."
Sama seperti Fiezayr, Carmilla yang melihat itu langsung merasa Syok berat, tubuhnya langsung menggigil ketakutan karena melihat hal yang sama sekali tidak bisa ia percayai.
"A-apa-apaan itu?"
Di sisi lain Yulia hanya memasang ekspresi datar di wajahnya menatap Carmilla dengan tatapannya yang dingin dan kosong, dia tahu kalau sekarang Carmilla tengah merasakan ketakutan, tetapi dia sama sekali tidak peduli dengan itu karena yang ia inginkan hanyalah berlatih tanding.
"Itu hanyalah sebagian kecil dari kekuatan Yulia, apa sekarang kamu sadar perbedaan kekuatan diantara kita? Inilah yang disebut dengan kekuatan mutlak."
Carmilla sadar bahwa sekarang dirinya tengah berada di dalam situasi yang sangat genting karena tengah berhadapan langsung dengan Yulia, tetapi entah kenapa ada sesuatu yang lain yang ada di dalam dirinya, sesuatu yang dia tidak ketahui telah terbangun di dalam dirinya yang sekarang.
Entah kenapa rasa takut di dalam dirinya perlahan menjadi sesuatu yang lain, sesuatu yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya, bahkan setiap kali dia melihat wajah Yuia yang menatapnya dengan tatapan dingin nan datar, sesuatu itu semakin terasa di hatinya.
Benar, perasaan ini, perasaan panas ini, sesuatu yang belum pernah Carmilla rasakan selama ini, setiap kali dia melihat ke arah tatapan dingin Yulia, entah kenapa dia merasakan perasaan takut, tetapi entah kenapa perasaan takut itu berganti menjadi perasaan panas di hatinya.
Tanpa Carmilla sadari dirinya sekarang telah kehilangan kontrol atas dirinya sendiri, dia tanpa sadar menuju ke arah Yulia dengan senyuman lebar di wajahnya.
Itu bukanlah sebuah senyuman sadis yang dia tunjukkan tadi, melainkan sebuah senyuman seolah-olah dirinya telah menerima kenikmatan yang tiada tara.
"Yulia...tidak, Nona Yulia!"