Saat itu aku tersadar sudah berada di rumah sakit dan kemudian aku kehilangan kesadaranku lagi, saat aku terbangun aku sudah berada di tempat yang gelap hanya ada cahaya yang menyinariku entah dari mana datangnya.
Tiba-tiba terdengar suara ibuku yang sedang menangis memanggil namaku akupun terkejut dan berteriak "Mama! Mama! Sunny disini, Sunny takut. Mama, tolong Sunny!" dengan suara yang nyaring aku berteriak sambil meneteskan airmata. Namun tak ada respon dari Ibuku, Ia terus saja menangis dan memanggil namaku.
Tak beberapa detik kemudian aku mendengar kabar tentang Arka bahwa ia sudah sadar, akupun menyadari bahwa sekarang aku sedang koma di rumah sakit. Aku sangat sedih tak bisa berkata-kata lagi tetapi tiba-tiba saja terdengar suara Arka yang memanggilku "Sunny!Sunny, sadarlah aku di sini. Maafkan aku ini semua salahku" kata Arka.
Akupun terkejut dan lega ternyata Arka baik-baik saja dan tidak terluka. Akupun berteriak "Arka, aku bisa mendengarmu, aku disini. Tolong aku Arka! Ini semua salahku aku memang bodoh." kataku dengan penuh airmata. Tetapi ia tidak mendengarku dan terus saja menyalahkan dirinya, aku sangat sedih dengan semua kejadian ini. Sungguh satu hal yang paling menakutkan saat ini ketika kau ingin bicara namun tak ada yang bisa mendengarmu.
"Oh Tuhan, kumohon berikanlah aku hidup! Tak akan kusakiti lagi dia. Aku sungguh tak bisa melihatnya sedih seperti ini sungguh aku tak sanggup." Rasanya aku ingin mati saja tetapi aku bahkan tidak tahu bahwa aku masih hidup atau sudah mati sekarang.
Hari terus berlalu tetapi aku terjebak di dalam kegelapan yang tak berujung, aku berharap akan ada cahaya yang datang membawahku pulang tetapi tentu saja cahaya itu tak pernah muncul. Aku bisa mendengar setiap hari mama yang datang menjengukku dan merawatku.
"Cepat sembuh anakku mama janji akan terus ada di sisimu tetapi mama harus pergi sekarang untuk mengumpulkan uang untuk biaya rumah sakitmu, maka dari itu kamu harus segera sembuh dan bangun dari tempat tidurmu. Kamu tak usah khawatir tentang biaya rumah sakit karna sekarang mama sudah mendapat banyak uang, kamu hanya harus fokus dengan kesehatanmu." kata mama sambil melangkah menjauh dariku.
Aku sungguh sangat sedih mendengar mama mengatakan itu tetapi apa yang dapat ku perbuat aku juga ingin keluar dari tempat ini, tetapi aku tak bisa melangkah kemana-mana di sekelilingku hanya ada kegelapan aku takut tak bisa kembali lagi. Setiap hari aku bisa mendengar mama dan juga Arka yang selalu datang dan terus memberiku semangat agar tidak menyerah.
Dan suatu waktu Arka datang memberitahu aku bahwa kakeknya sudah meninggal dunia, dan Arka juga berjanji bahwa ia akan menjadi dokter untuk menyembuhkan orang yang ia sayangi. Aku begitu sedih tanpa sadar airmataku sudah jatuh begitu saja. Airmata rasanya tak pernah absen meski hanya sehari. Dan hati ini penuh dengan kesedihan yang tak terhingga.
Lelah rasanya aku bertahan, hanya kalian yang membuatku tetap kuat. Namun tentu hati ini tak pernah berbohong. Rasa bersalah ini sangat besar sakitnya. Ku hanya bisa meminta maaf, meskipun kalian tak bisa mendengarkan aku.
Mulut ini seperti orang bisu yang ingin menyatakan perasaannya tapi tak bisa,
Dan mata ini seperti air terjun yang tak bisa membendung airnya untuk jatuh.
Sungguh rasa sakit ini sangatlah menyakitkan, aku seperti tak sanggup lagi. Aku selalu bersabar detik demi detik, menit demi menit , hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun. Tapi aku takut waktu berjalan begitu cepat membuatku semakin ketakutan.
Kapan ini akan berakhir? Kapan semua ini akan membaik? Kapan semua mimpi buruk ini akan berlalu. Ini seperti menunggu pelangi di musim panas.
Setiap hari Arka datang kepadaku dan memberi tahu bahwa hari, tanggal, bulan dan tahun berapa saat ini. Ia selalu memberi tahu apa yang sedang terjadi di luar sana, begitu juga dengan ibuku. Hingga 2 tahun kemudian Arka datang dan mengabariku bahwa ibuku sudah meninggal, hatiku sangat terpukul dan sudah sangat menyerah dengan semua ini tetapi saat aku bahkan ingin mati aku tidak bisa begitu juga saat aku ingin hidup. Sungguh sangat menakutkan kapan ini akan berlalu? Aku sudah kehilangan mama sekarang dan ayahku sudah meninggal sejak aku kecil, yang aku punya sekarang hanyalah Arka tapi aku tak tahu sampai kapan dia dapat bertahan dengan semua ini.
Saat aku mengira bahwa cinta kami hanyalah sebuah ilusi tetapi semua itu berubah saat aku merasakan perjuangan Arka untukku. Aku sangat beruntung bisa mempunyai seorang pria yang sangat mencintaiku dengan sepenuh hati dan setia menungguku meskipun tak tahu kapan dan apa bisa aku terbangun.
Pada suatu hari Arka datang menemuiku bahwa sekarang dia sudah resmi menjadi seorang dokter, akupun sangat bahagia namun ternyata waktu berlalu terlalu cepat. Aku khawatir aku tak bisa terbangun lagi, dan bagaimana dengan Arka yang akan terus menungguku yang mungkin aku tak bisa terbangun untuk selamanya. Rasanya dunia terus bergerak tetapi hanya aku yang terdiam dan terjebak disini.
Dan akhirnya aku memutuskan untuk keluar dari cahaya kecil ini dan pergi melangkah ke dalam kegelapan yang tak berujung itu, saat aku memulai langkah pertamaku semuanya baik-baik saja namun tidak dengan langkah selanjutnya karna saat itu aku bisa mendengar Arka berteriak dengan kencang dan memanggil dokter, dan dengan segera dokter menyuruh untuk menyiapkan ruang operasi.
Akupun terkejut dan langsung kembali ke dalam cahaya kecil itu, tetapi aku masih bisa mendengar suara Arka yang terus memanggil namaku sambil mengatakan, "Sunny! Kumohon jangan pergi!" dan juga suara suster yang menyuruh Arka untuk keluar.
Aku menyadari ketika aku keluar dari cahaya kecil ini, itu akan membuatku akan pergi untuk selamanya. Namun saat aku telah menemukan cara agar aku bisa pergi untuk selama-lamanya tetapi aku teringat apa yang akan terjadi dengan Arka ketika aku benar-benar pergi meninggalkannya. Hati ini terus memaksa untuk tetap bertahan tetapi tidak dengan pikiranku yang sudah tak sanggup lagi untuk bertahan.
Saat operasi selesai aku di pindahkan keruangan sebelumnya. Dan aku bisa mendengar Arka bertanya tentang keadaanku kepada dokter tetapi dokter hanya menyatakan bahwa aku sudah tak punya banyak waktu, mungkin saja hidupku tinggal beberapa saat lagi. Namun tentu saja Arka tak percaya dengan apa yang di katakan dokter dan dia mengatakan bahwa dia yakin aku bisa sadar dan sembuh kembali.
Perkataan Arka itu yang terus membuatku percaya bahwa masih ada harapan. Akupun tetap bertahan dengan posisiku sekarang, entah sampai berapa lama lagi namun aku sudah terbiasa untuk menunggu.
Beberapa Tahun kemudian Arka di tugaskan ke rumah sakit tempat aku di rawat, dan itu membuatku bahagia karna akhirnya Arka bisa sering menemui aku lagi tetapi aku teringat perbincangan aku dan Arka. Bahwa ia ingin menjadi seorang pilot tetapi aku menyuruhnya untuk menjadi seorang dokter, antara sedih dan senang dia bisa menjadi seorang dokter tetapi di sisi lain aku sedih bahwa aku tak bisa menjadi seorang perawat dan hanya bisa menjadi seorang pasien.
Setiap hari Arka selalu datang dan merawatku ia seperti menjadi seorang ibu dan ayah bagiku. Ia juga
Yang membiayai uang rumah sakitku, aku sangat bersyukur bisa memilikinya.
Namun suatu ketika dua orang perawat datang melihatku dan mengatakan "Jadi ini pacar dokter tampan itu yah? Menurutku dia biasa-biasa saja tetapi kok bisa yah dia bisa jatuh cinta pada wanita yang lemah dan tak berdaya seperti ini." mendengar itu aku sangat marah, jika saja aku bisa bangun aku sudah memukulnya sekarang. "Tapi tahu tidak, bahwa dokter Yora sudah berteman lama dengan Dokter tampan itu. Katanya sih sejak sma sampai kuliah gitu, bayangin deh masa sih dokter Arka yang tampan itu tak tertarik dengan dokter Yora yang sangat cantik." kata perawat yang satunya. "Yah sudahlah sepertinya kita tak punya harapan untuk bersama dokter tampan itu, ayo kita pergi." kata perawat itu sambil meninggalkan ruanganku.
Aku sangat kesal mendengar itu dan ternyata Yora juga menjadi seorang dokter, bagaimana bisa Arka tak menceritakan ini apalagi mereka kuliah bersama. Oh Gosh! Aku sungguh memang tak berdaya. Tetapi tiba-tiba saja pintu ruangan terbuka dan aku bisa mendengar suara Yora yang mengatakan,
"Apa kabar? Sunny."
•••
BERSAMBUNG..