Dulu walaupun L seringkali membuat London kesal karena sikapnya yang judes dan pemarah, belum pernah sekalipun London bersikap ketus kepadanya. Namun, kali ini kesabaran London memang sudah benar-benar habis.
Ia merasa L sudah keterlaluan dan tidak memikirkan perasaannya. Apalagi kini gadis itu tidak mengerti bahwa maksud pertanyaan London tadi hanyalah retorik yang tidak membutuhkan jawaban.
L mengulangi kata-katanya dengan suara ragu-ragu. "Aku tadi bilang setelah aku bercerai dengan Danny Swann setahun lagi, kita bisa menikah betulan... kalau kau masih menginginkannya."
London hanya mendengus kesal.
"Kau pikir aku siapa hingga harus menikah dengan bekas orang?"
Kata-katanya barusan memang sangat menyakitkan dan ia segera menyesali ucapannya begitu kalimat-kalimat tersebut keluar. Namun, sudah terlambat. L tampak shock dan menatapnya dengan sepasang mata yang berkilat-kilat dipenuhi sakit hati.