Dengan penuh semangat Altair menelpon Jean-Marie. Ia selalu senang mengobrol dengan gadis itu. Sayangnya karena mereka tinggal di benua yang berbeda, dengan perbedaan waktu hingga 6 jam, keduanya tidak bisa berkomunikasi dengan intens. Apalagi sejak tahun lalu Jean-Marie mulai menekuni modelling dan tahun ini sudah menjadi sangat sibuk.
"Kami menginap di hotel kecil di pusat kota. Namanya Hotel Amarylis," kata Altair. "Malam ini kami hanya perlu ikut makan malam bersama dan membahas jadwal kegiatan besok. Setelah itu waktu bebas. Kau ada di mana?"
"Heii.. Altair. Setiap di Paris aku menginap di Hotel Nobel milik Paman Caspar. Ayah telah menjual apartemennya di Paris karena kami sudah jarang tinggal di sana. Tapi kalau karierku di sini menanjak, ayah memutuskan untuk membeli rumah lagi. Kita lihat nanti," jawab Jean-Marie dengan suara gembira. "Vega di mana?"