Chapter 4: Kecemburuan Eyden

👑👑👑

Sementara itu orang yang ada di pohon dekat ruangan langsung melepaskan aura membunuh yang amat-amat besar darinya seperti bendungan yang pecah.

"Putra mahkota? Beraninya dia melirik istri raja ini! Akan aku pastikan kalau dia melirik istri raja ini lain kali akan raja ini pastikan kalau dia tidak akan pernah memiliki keturunan lagi sepanjang hidupnya" ucapnya sambil meremukkan batang pohon disebelahnya

👑👑👑

"Kendrick" ucap eyden yang sudah melepaskan aura membunuhnya

Setelah beberapa saat muncullah seorang pria dengan pakaian serba hitam dan dengan wajah yang lumayan tampan.

"Iya, tuan. Kendrick siap menjalankan perintah" ucapnya sambil berlutut

"Berdiri" kendrick yang mendengar itupun langsung berdiri

"Besok kau harus menemaniku keistana elyska ini, kita akan memasukinya tapi kau harus mengubah wajahmu sebelum kita memasuki istana, karena aku tidak mau Tamata melihatmu dan mengenali siapa dirimu" ucapnya sambil menampilkan senyum menawan tapi dimata kendrick itu seperti senyuman iblis karena setiap tuannya tersenyum seperti itu akan ada sesuatu yang terjadi.

"Kendrick akan menjalankan perintah" ucapnya membungkuk lalu menghilang tanpa jejak

"Lihatlah queen bagaimana caranya aku akan memasuki kehidupan barumu dan mendapatkan hatimu sepenuhnya" ucapnya sambil tersenyum tapi kali ini bukan senyuman iblis tapi senyum yang penuh kelembutan dan cinta

(Author: ada yang tahu apa rencana eyden?)

back to Tamata:

"Hmm...apakah pangeran mahkota sudah menemukan kelincinya?"

"Belum putri, tapi kelihatannya akan segera menemukannya"

'Kuharap dia tidak menemukannya karena aku tidak akan menikahi pria manapun kecuali eyden. Bahkan mungkin dia tidak mempunyai kualifikasi untuk menjadi suamiku, apasih yang dipikirkan oleh ayah? Uh...ini benar-benar sangat menyebalkan' ucap Tamata dalam hati sambil mengutuk ayahnya yang menyebalkan

"Kalau begitu kau bisa pergi"

Setelah mendengar perintah pelayan itupun langsung membungkuk hormat lalu meninggalkan tamata sendiri, ruangan itu sekarang sangat tenang bahkan suara jarum jatuhpun dapat didengar jelas ditelinga.

"Huh...lebih baik aku mandi lalu tidur lebih dulu, urusan ini sebaiknya kupikirkan nanti saja" ucap Tamata sambil berjalan kearah kamar mandi lalu memasukinya.

Didalam kamar mandi tampaklah kolam yang lumayan luas dengan air yang mengepulkan sedikit asap. Yak, kalian benar itu kolam air panas.

Tamata berjalan mendekati kolam, setelah berada didekat kolam Tamata mulai melepas bajunya satu demi satu, lalu memasuki kolam.

....

Keesokan harinya

Di aula kerajaan elyska

"Yang mulia raja ada seorang pria muda yang mengatakan dia ingin bertemu raja karena dia ingin membicarakan suatu hal dengan raja" ucap seorang prajurit sambil berlutut dihadapan seorang pria yang walaupun kelihatan sudah tua tapi masih lumayan tampan yang sedang duduk diatas singgasana

Pria itu yang tidak lain adalah ayah tamata atau bisa kita sebut raja edward,"biarkan dia masuk" ucap raja edward pada prajurit tersebut

"Baik yang mulia" setelah mengatakan itu prajurit tersebut mengundurkan Dirinya.

Selang berapa lama muncullah seorang pria dengan jubah hijau dan wajahnya yang terlihat lumayan tampan.

"Hamba yang rendah ini memberi salam kepada yang mulia" ucap pria jubah hijau itu sambil berlutut

"Berdiri" setelah mendengar kalimat itu pria jubah hijau itupun langsung berdiri

"Hal apa yang ingin kau bicarakan denganku?" tanya raja edward

"Yang mulia hamba yang rendah ini membawa kelinci alam tengah bersama hamba dan hendak memberikannya kepada yang mulia"

Setelah mendengar itu sang raja langsung tersenyum puas lalu memperhatikan pria berjubah hijau itu dari kepala sampai ujung kaki, pria yang menyadari tatapan itu langsung merinding.

"kalau begitu perlihatkan dulu kelincinya padaku"

"Baik yang mulia" ucapnya lalu memanggil prajurit yang tadi mengantarnya masuk lalu memerintahkannya untuk mengambil kelinci yang ditinggalkannya diluar.

Setelah beberapa saat prajurit itupun muncul kembali dengan membawa kelinci berbulu putih dengan mata biru kelinci itu terlihat sangat menggemaskan tapi tanpa mereka sadari ada secercah aura membunuh dimatanya.

"Yang mulia ini adalah kelinci yang ingin saya berikan kepada yang mulia" ucap pria jubah hijau itu sambil memberikan kelinci itu kepada edward

"Hmm...kelinci ini kelihatan menggemaskan aku yakin putri kecilku akan menyukainya"

Kalau saja tamata ada disini dan mendengarkan kata putri kecil, mungkin dia akan menjadi sangat marah.

"Kalau begitu saya akan pamit undur diri terlebih dahulu" ucap pria jubah hijau itu sambil membungkuk dan bersiap untuk pergi tapi tiba-tiba edward berbicara.

"Kenapa kau begitu terburu-buru bukankah kau sudah mendengar tentang hadiah bagi siapa yang menemukan kelinci alam tengah ini"

Pria jubah hijau yang tidak lain adalah kendrick itu bergidik ngeri karena tentu saja dia tahu apa hadiahnya, tapi bagaimana mungkin dia berani melirik istri tuannya. Tanpa dia sadari dia menoleh kearah kelinci dipegangan raja.

Dia melihat tatapan yang penuh aura membunuh dan tekanan yang ditujukan untuknya, dia hampir saja jatuh karena tidak kuat menahan aura intimidasi ini tapi untungnya aura itu segera ditarik kembali, diapun menghela nafas lega.

"Mohon maaf yang mulia, tapi saya memberikan kelinci ini benar-benar dengan niat tulus tidak mengharapkan apapun"

"Huh...kelihatannya kau juga pria yang baik, kau juga tampan seandainya kau mau menjadi tunangannya itu akan lebih baik. Tapi aku tidak akan memaksakan tentang itu" ucap edward sambil tersenyum hangat

"Terima kasih yang mulia atas pemaafannya, kalau begitu saya akan permisi terlebih dahulu" ucap kendrick sambil bersiap untuk pergi lagi

"Baiklah, tapu aku harap kau bisa datang pada hari perayaan ulang tahun putri kecilku nanti.oh ya, sebelum itu siapa namamu?"

"Nama saya kendrick yang mulia, saya akan berusaha untuk datang pada hari ulang tahun putri nanti"

"Bagus, kalau begitu kau sudah boleh pergi"

"Terima kasih yang mulia" setelah mengatakan itu kendrick pun berjalan keluar kastil dan tiba-tiba menghilang.

Sementara itu ditempat Tamata.

ada seorang gadis bermanik hazel yang sedang duduk di taman sambil memainkan bunga dijarinya setiap gerakannya sangat elegan dan membuat hati menjadi tenang, tiba-tiba ada seseorang yang bergegas kearah gadis itu lalu membungkuk.

"Putri pelayan ini membawa berita untuk tuan putri"

"Katakan"

"Putri tadi hambamu ini mendengar ada berita yang mengatakan bahwa kelinci dari alam tengah sudah ditemukan"

Kilau dimata gadis itupun terlihat sebentar tapi segera menghilang disaat dia mendengar perkataan selanjutnya yang dikatakan oleh pelayan.

"Oleh seorang pria tapi pria itu menolak untuk menerima pertunangan dengan tuan putri"

Bagi gadis itu yang tidak lain adalah tamata sangat bingung dengan penolakan pria ini pasalnya tidak ada yang tidak mengetahui tentang kecantikan dan kepintarannya tapi pria ini menolaknya, dia sebenarnya tidak peduli dengan pria ini tapi dia hanya bingung.

"Oh, kalau begitu selidiki identitas pria ini"

"Baik, putri"

setelag mengatakan berita itu pelayan itupun langsung bergegas pergi dan seketika taman itupun menjadi tenang kembali.

"Huh...eyden jika kau tidak secepatnya menemukanku mungkin ayahku yang bodoh ini akan menjodohkanku dengan pria lain, aku tidak bisa menolaknya jadi kuharap kau bisa menemukanku lebih cepat'' ucap tamata sambil menatap kelangit biru.

Tamata sampai sekarang masih belum menyadari bahwa pria yang dia tunggu-tunggu sudah berada didekatnya selama ini.

Tbc....