Chapter 3: Kecemburuan Eyden

🎗🎗🎗

Sementara itu pria yang dari tadi mendengar pembicaraan ayah dan anak itu hanya tersenyum tapi senyuman itu dapat membuat warna diseluruh dunia hilang begitu saja, lalu dia berkata.

"Raja ini akhirnya mendapatkan cara untuk masuk kembali ke kehidupanmu queen, lihat saja nanti apa yang akan raja ini lakukan setelah masuk kekehidupanmu lagi" ucapnya lalu menghilang

🎗🎗🎗

Sementara itu Tamata yang sudah keluar dari ruangan edward meminta izin kepada ibunya untuk pergi kekamarnya.

Sesampainya didalam kamar.

Tamatapun langsung membaringkan tubuhnya kekasih qing size-nya.

"Huh...semoga saja ayah tidak melakukan apapun kepada kelinciku nanti" gumam tamata

Dari kehidupannya yang terdahulu Tamata selalu ingin memelihara kelinci tapi sayang nya Tamata selalu mempunyai banyak musuh jadi dia takut kalau kelincinya akan terluka, biarpun tamata dingin bagai es kutub tapi hatinya sehangat musim semi untuk keluarganya.

"Em...sepertinya lebih baik aku berlatih mengendalikan kekuatanku terlebih dahulu"

Setelah tamata mengatakan itu dia tiba-tiba menghilang dari kamarnya dan muncullah seorang pria dengan mata birunya menatap kearah tempat terakhir Tamata berbaring.

(Author: yah, kalian pasti tahu kan siapa? Ya, siapa lagi kalau bukan eyden")

"Huh...queen kelihatanya kau masih punya banyak rahasia dikehidupan barumu ini" seperti biasa setelah eyden mengatakan ini dia menghilang secara misterius

Sementara itu tamata tiba-tiba muncul disebuah hamparan tanah nan luas dan banyak tanaman-tanaman obat berserakan dimana-mana tidak jauh dari sana berdirilah sebuah kastil kuno yang amat-amat besar bahkan melebihi besarnya kerajaan elyska

"Ehm...kelihatannya tempat ini harus direnovasi, terlalu tua,teralu kuno, terlalu ahh...terlalu banyak kekurangan" ucapnya sambil menghela nafas kasar

Setelah itu Tamata berjalan kearah kastil dan memasukinya setelah berada didalam kastil terlihatlah aula nan amat-amat besar disana banyak berdiri tungku-tungku dengan simbol naga disekelilingnya.

'biasanya disini akan ada banyak little  chubby ku sedang bekerja mengerjakan Pill tapi sekarang huh...kelihatannya selang beberapa lama aku meninggal mereka juga meninggal' ucap Tamata sambil menghela nafas kasar ketika mengingat semua kenangan kehidupan sebelumnya

tentang banyaknya makhluk berwarna putih dengan tanduk emas di kepalanya dan tak lupa pula kemampuan mereka terbang kemana-mana sambil membawa tanaman obat di mulut mereka dan memasukkannya ke tungku. Dengan bentuk seperti tubuh anjing mungil dan wajahnya nan imut yang membuat setiap orang akan menahan nafas melihat wajahnya nan imut.

Setelah beberapa saat Tamata pun melanjutkan perjalanannya kearah sebuah gudang, dari luar gudang itu terlihat sangat-sangatlah rapuh dan lusuh tapi setelah Tamata membuka pintunya terlihatlah bertumpuk-tumpuk emas berserakan dimana-mana bahkan hampir setiap sudut ruangan pehuh dengan emas dan ruangannya hampir seluas aula kastil tadi.

"Ehm...kelihatannya aku terlalu banyak menumpuk emas waktu itu bahkan aku tidak pernah berfikir bagaimana caranya aku akan menghabiskan semua emas ini, tapi sekarang aku sudah tahu bagaimana aku akan menghabisinya" ucap Tamata sambil mengungkapkan senyum devil.

Setelah darisana Tamata pun berjalan kearah salah satu kamar yang ada di kastil di kastil ini mempunyai sangat-sangat banyak kamar tapi dari sekian banyak kamar ada satu kamar yang sangat-sangat indah pasalnya pintunya saja dibuat dari batu marmer dan gagangnya dari emas dan orang-orang yang melihatnya pasti akan berfikir kalau tempat ini pasti sangat berharga.

Setelah Tamata berada didepan ruangan tamatapun membuka pintu dan terlihatlah sebuah kasur Qing size dan tak jauh dari sana didinding kamar terlihatlah sebuah lukisan yang menghiasi dinding dilukisan tersebut terlihatlah seorang wanita dewasa dengan mata hazelnya dan wajah yang melebihi Dewi Yunani manapun sambil dipeluk oleh seorang pria dengan mata biru yang bilamana orang menatapnya akan membekukan tapi disaat matanya melirik kearah wanita dilukisan itu semuanya dipenuhi oleh kelembutan dan cinta.

Melihat lukisan itu Tamata pun tanpa sadar menitikkan air mata dan sambil mengelus lukisan itu dia mengatakan sesuatu.

"Aku...aku benar-benar merindukanmu hiks...eyden maafkan aku hiks...aku benar-benar minta maaf" ucapnya sambil terisak-isak

"Eyden kuharap aku mempunyai kesempatan untuk melihat wajahmu lagi bahkan aku belum pernah menunjukkan kamar ini bahkan kastil ini kepadamu. Aku berjanji disaat aku melihatmu nanti aku akan menunjukkan semua hal ini kepadamu...tidak akan ada lagi rahasia diantara kita selamanya" ucap Tamata sambil menghapus air matanya dan berjalan keluar dari kamar.

Lalu dia berjalan kearah aula khusus untuk melatih kekuatannya disana ada sebuah batu besar tapi jika ditatap dengan lebih teliti batu ini memancarkan aura sihir bahkan juga memancarkan aura spiritual.

Tamata mendekat ke batu itu lalu memukul dengan kekuatan yang mengandung semua apa yang dia miliki, setelah beberapa saat terlihatlah tulisan melayang dari batu itu ada angka 40 dengan warna emas dan angka 39 dengan warna biru.

(Author: untuk angka emas melambangkan kekuatan spiritual dan untuk angka biru melambangkan kekuatan sihir dan tingkat kekuatan dari kekuatan seperti sihir dan spiritual mempunyai level sampai 100 dan bertambah tinggi level semakin sulit untuk meningkatkannya)

"Huh...bahkan kekuatanku yang sekarang belum mencapai seperempat dari kekuatanku dulu kelihatannya aku perlu meningkatkannya lagi"

Tiba-tiba Tamata seperti merasa ada seseorang yang mendekat kearah kamarnya dan kelihatannya itu sangat-sangatlah dekat

(Author: kalian jangan bingung kenapa Tamata bisa merasakan kedatangan seseorang keruangannya karena sebenarnya dia itu masih didalam kamarnya tetapi dia hanya masuk kedalam ruang spiritualnya yaitu ruang yang dia miliki di kehidupan sebelumnya, kenapa dia tidak bisa merasakan kehadiran eyden? Itu karena tingkat kekuatan eyden lebih tinggi darinya)

Tamatapun bergegas keluar dari ruangan spiritualnya dan mendapati seseorang sedang mengetuk pintunya

Tok...tok...tok...

"Maaf tuan putri saya disini ingin mengatakan sesuatu"ujar pelayan itu

Tamata yang mendengar itu hanya mengerutkan kening tapi itu hanya sekilas setelah itu normal kembali.

"Masuk" ucap Tamata dengan suara dinginnya dia hanya hangat dengan keluarganya

Pelayan itupun masuk dan langsung memberi hormat kepada Tamata ketika dia melihatnya sedang duduk di kasur Qing size nya

"Berita apa yang kau bawa?"

"Tuan putri ini tentang berita hadiah untuk Tuan putri"

"Hadiahku?"

"Ya, tuan putri beberapa saat yang lalu yang mulia raja membuat pengumuman barang siapa yang menemukan kelinci dari alam tengah akan menerima imbalan"

"Imbalan?"

"Jika dia perempuan maka akan diberi gelar putri dan sejumlah koin emas dan jika dia laki-laki maka dia akan dijadikan salah satu kandidat untuk calon suami tuan putri"

Seketika mendengar itu tiba-tiba Tamara blank lalu berapa saat dia kembali tersadar tapi tanpa sepengetahuan mereka dari arah pohon diluar ruangan terasa aura membunuh yang sangat mencekam.

"Lalu?"

"Tapi tepat disaat pengumuman itu yang mulia putra mahkota kerajaan duanren mendengar itu dan memerintahkan semua prajuritnya untuk menemukan kelinci alam tengah apapun taruhannya"

'putra mahkota? Kerajaan duanren? Bukannya kerajaan elyska ada dibawah pemerintahan kerajaan duanren? Dan apakah aku mengenal putra mahkota ini?' gumam Tamata didalam hatinya

Sementara itu orang yang ada di pohon dekat ruangan langsung melepaskan aura membunuh yang amat-amat besar darinya seperti bendungan yang pecah.

"Putra mahkota? Beraninya dia melirik istri raja ini! Akan aku pastikan kalau dia melirik istri raja ini lain kali akan raja ini pastikan kalau dia tidak akan pernah memiliki keturunan lagi sepanjang hidupnya" ucapnya sambil meremukkan batang pohon disebelahnya

TBC....