Aku membaca semua yang tertulis di surat yang Yuki berikan, semua perasaan, kenangan dan yang lain lagi yang Yuki rasakan, semua tertulis di surat itu.
Dengan senangnya aku menerima suatu ungkapan yang ia tulis di surat yang dia berikan. Seiring membaca surat itu aku baru sadar kalau sudah selarut ini.
Aku langsung pergi tidur dan mungkin tak sabar juga. Pagi hari telah tiba, aku bangun dan bersiap-siap untuk pergi keluar seperti biasa. Setelah selesai mandi dan mengganti baju aku langsung membuat sarapan pagi untuk ku makan. Semuanya terasa hangat sekali, aku masih teringat surat dari Yuki yang ku baca tadi malam, terasa sangat gembira saat membacanya. aku mungkin tak sabar bertemu dengannya lagi dan ingin melihat reaksinya saat aku membalas suratnya itu.
Selesai makan aku keluar untuk jalan-jalan dan membeli beberapa barang. setiba di kota semuanya telah di dekorasi dengan berbagai hiasan natal dengan begitu mengah. Aku sangat senang melihat berbagai dekorasi yang di pasang di setiap jalan dan di depan tokoh. Aku berjalan-jalan di kota dan melupakan waktu.
Dan akhirnya aku sadar bahwa aku berjalan mengelilingi kota sampai jam 11.00, aku terkejut dan mengingat kalau aku harus membelih beberapa perabotan dan beberapa bunga tetapi sebelum aku membeli itu semua aku pergi mencari makan dulu.
Sesampai di SWEATS CAFFE aku memesan beberapa makanan manis dan minuman yang idak terlalu manis. Aku melahap semua makanan itu dengan lahap, semuanya begitu enak dan manis. Sehabis aku makan dan membayar semua makanan ang ku makan, aku pergi untuk membeli beberapa perabotan dan bunga.
Setiba di toko aku melihat-lihat beberapa perabotan yang imut dan ada yang cantik. setelah aku melihat-lihat, aku terhenti dan melihat sebuah kotak musik yang memainkan lagu THE FLOW OF TIME, aku berpikir bahwa kotak musik itu cocok untuk Yuki, lalu aku membelinya dan membungkusnya menjadi sebuah kado natal.
Selesai membeli beberapa perabotan aku pergi ke toko bunga. Di sana aku membeli beberapa bunga dengan berbagai jenis yaitu bunga mawar putih dan merah, Casablanca, dan beberapa bunga Baby breath. Sehabis itu aku pergi melihat-lihat lagi dan membeli beberapa baju. Lalu aku pergi berkeliling, tak lamah aku terhenti dan melihat bonekah teddy bear putih yang imut. Aku langsung membelinya, betapa imutnya bonekah teddy bear ini.
Selesai berbelanja aku langsung pulang ke rumah dan sesampai di rumah aku mengatur perabotan yang ku bawah dan menghiasnya di setiap ruangan beserta bunga yang ku beli tadi dan aku juga menghias halaman belakang dengan berbagai hiasan dan bunga. Aku tak sabar melihat Yuki lagi setelah aku beres-beres. Selesai beres-beres aku mengirim pesan kepada Yuki
"Yuki? apa kamu sibuk"
"kalau kamu tidak sibuk bisakah kita bertemu di tanggal 25?"
Setelah aku mengirim pesan aku melanjutkan akivitasku seiap hari sampai malam. Sudah jam 21.19 malam, aku mengambil ponselku dan melihat pesan yang ku kirim ke Yuki. Hmmm.... rupanya Yuki sibuk, dia bahkan tidak melihat pesan yang ku kirim. Yah sudah aku akan tidur saja, aku mematikan ponselku dan tidur.
setiap hari dan pagi yang sama aku melakukan rutinitasku seperti biasa dan sudah seminggu Yuki tiak membalas pesanku, aku merasa ragu atau mungkin Yuki sudah melupakanku atau meninggalkan ku tapi tidak mungkin itu hanya firasatku saja. Mungkin dia sibuk dan tidak ada waktu untuk membalas pesanku, aku harus bersabar dan melanjutkan rutinitasku seperti biasa.
Sudah beberapa jam yang berlalu aku melakukan rutunitasku dan mengerjakan pekerjaanku sebagai fotografer yang handal. Semuanya berlalu begitu saja setiap hari dan setiap malam aku bekerja terus.
Aku tak merasah bahwa sudah seminggu telah lewat dan Yuki masih sibuk sampai sekarang. Aku merasa ada yang mengganjal tetapi aku terus berpikir bahwa itu bukan apa-apa dan melanjutkan pekerjaanku. Pada siang hari aku pergi keluar dan bertemu dengan beberapa teman lamah di jalan.
"Kikuno, apa kabar?"
"Ah, Mika"
"Sudah lama kita tak bertemu, mari kita pergi minum dulu. aku yang traktir."
"Baiklah"
Aku dan Mika pergi di sebuah caffe dan memesan minuman lalu kita bercakap-cakap.
"Jadi Kikuno bagaimana keseharianmu?"
"Yah, seperti biasa. kehidupan fotografer hanya memotret beberapa foto dan mengelilingi dunia. Semuanya terasa sama dan tidak terlalu menyenangkan."
"Tapi bukankah mengelilingi dunia sangat menyenangkan?"
"Mungkin itu perasaanku waktu pertama kali menjadi fotografer. Dan sekarang sudah tidak lagi."
"Hmm... Kikuno?"
"Ya? ada apa Mika"
"Apa kau mempunya seseorang yang kamu sukai?"
Aku agak kaget dengan mendengar perkataan Mika dan malu mengatakan yang sebenarnya.
"Ah, itu.... bagaimana menjelaskannya yah?"
"Sudah ceritakan saja Kikuno"
Mika melihatiku dengan begitu penasaran dengan apa yang akan ku ceritakan.
"Sebenarnya aku memiliki seseorang yang ku sukai"
"terus bagaimana"
"Kami sangat dekat dari dulu sampai sekarang dan..."
"Daaaan...?"
"Mungkin dia sudah melupakanku atau dia meninggalkanku..."
"TIDAK MUNGKIN!! mana mungkin dia meninggalkanmu atau melupakanmu."
Aku terkejut dengan teriakan Mika.
"Mika kecilkan suaramu di sini banya sekali orang."
"Ok ok baiklah. tapi ingat mana mungkin dia meninggalkanmu tahu dan siapa namanya Kikuno?"
"Ah, itu... R....A....H....A....S....I....A"
"Oh ayolah Kikuno, beritahu aku"
Mika terus memohon-mohon kepadaku untuk memberitahu nama Yuki tapi aku tetap tidak memberitahunya.
"Kikuno..."
"bukankah aku sudah bilang rahasia hehe. Oh dan aku harus pergi sekarang ini sudah jam 15.35 aku harus bekerja. Dan kapan-kapan kita akan bicara lagi, dan terima kasih minumannya sampai jumpa Mika"
"Ya ya sampai jumpa. kapan-kapan kita akan bertemu lagi."
Aku pergi meninggalkan Mika dan bergegas pulang kerumah dan meneruskan pekerjaanku dan besok aku harus pergi ke kantor untuk meeting. haduuuh.... beberapa hari ini aku memang sibuk. Yah sudahlah aku harus selesaikan pekerjaanku ini lalu tidur.
Saat pagi hari Sora dan Rain mengeong kepadaku. Lalu aku memberikan makan kepada mereka dan mengatakan kepada Sora dan Rain.
'"Kalian berdua jaga rumah yah, aku akan kembali nanti jam 20.27 malam." sambil mengelus-elus kepala Sora dan Rain.
Setelah itu aku pergi ke kantor lalu meeting. sehabis meeting semuanya sangat berat bagiku sampai-sampai pekerjaanku menumpuk. Aku harus menyelesaikan pekerjaanku hingga selesai.
Selesai mengerjakan pekerjaanku aku merasa seluruh tubuhku terasa sakit semua dengan semua pekerjaanku hari ini dan saatnya aku pulang ke rumah.
Aku menaiki taxi sampai kerumah. setibah di rumah aku mandi dan mengganti pakaianku lalu bersiap-siap umtuk tidur bahkan aku sudah tak ingat lagi mau makan tapi hanya ingin tidur saja. sebelum tidur aku melihat pesan yang ku kirim ke Yuki beberapa hari yang lalu. Entah kenapa aku merasa sedih dan sesak.
Bahkan saat aku merasa kalau itu baik-baik saja selama ini. aku menaruh ponselku di atas meja dan tidur. Selagi aku tidur aku menangis sepanjang malam sampai pagi dengan penuh dengan kesedihan, aku tak tahu kenapa tapi ini tidak wajar.
Saat aku bangun aku pergi mandi dan mengganti pakaianku lalu pergi ke halaman belakang dengan memandangi pohon yang sudah lamah aku tanam di halaman belakang. Dengan tatapanku yang sedih aku memandangi pohon itu dan bunga-bunga yang tumbuh di halaman rumahku.
Entah kenapa aku merasa sedih dengan melihat bunga-bunga yang tumbuh dihalaman rumahku. sesudah aku memandangi bunga-bunga dan pohon yang ada di halaman belakang aku pergi ke suatu tempat dan melihat sekeliling sambil memotret beberapa foto.
Setiap tempat terlihat sama saja dan tak ada yang berubah sampai sekarang. Aku menghabiskan waktu mengelilingi kota sampai larut malam. Lalu aku pulang ke rumah, seibah di rumah aku langsung tidur tanpa mengganti pakaianku.
Pagi hari sudah tiba dan sudah tanggal 25, aku sangat berharap aku bisa bertemu Yuki lagi.
Aku mengirim sebuah pesan lagi ke Yuki.
"Yuki, aku akan menunggu di taman bunga di sebelah empat kamu konser dulu."
setelah mengirim pesanku aku bersiap-siap dan mengambil hadia Yuki lalu pergi ke taman bunga. Setibah di sana aku menunggunya berjam-jam lamahnya sampia malam. Aku merasa kecewa saat malam natal Yuki tidak datang menemuiku. Apa Yuki lupa? tapi aku harus ingt apa yang di katakan Mika kepadaku.
Dengan begitu lamahnya aku menunggu Yuki aku pulang ke rumah. sesampai di rumah aku mengganti pakaianku sehabis mengganti pakaianku, aku meneteskan airmata dengan penuh kesedihan. Aku berjalan menuju ke kamar sambil mengeluarkan airmata.
Saat di dalam kamar aku menangis sepanjang malam dan tak bisa tidur. Pada hari itu aku tak bisa melupakannya sampai sekarang. Dengan menghilangkan rasa sedih ku ini aku menyibukkan diriku dengan melakukan pekerjaanku, aktivitasku sehari-hari hingga bermain dengan kedua kucingku dan tak ku rasa sudah beberapa hari.
Dan tanggal 31 Desember tiba, aku harus pergi ke Seoul dan aku juga akan mengikuti tur di Cina dan Jepang sehabis pekerjaanku di Seoul selesai. Aku mengemas semua barang-barangku, pakaianku dan semua barang-barangku yang lain. Aku menaruh Sora dan Rain di dalam kandang dan akan membawah mereka.
Tapi aku terhenti sejenak dengan melihat hadia yang aku beli buat Yuki. Aku mengambil hadia itu dan membawahnya denganku. sesampai di bandara aku menunggu pesawatku dan melakukan check in. Sesudah semua itu aku menunggu pesawaku datang. Tapi kelihatannya pesawatku akan datang jam 00.15 malam.
Selagi menunggu aku mengirim pesan terakhir ke Yuki.
"Yuki, aku akan pergi ke Seoul sehabis itu aku akan mengikuti tur ke Cina dan Jepang. Aku sekarang berada di bandara sedang menunggu pesawatku akan datang."
Sesudah aku mengirim pesan itu ke Yuki aku menunggu pesawatku datang. Sudah berjam-jam dan sudah pukul 23.45 sudah tak lamah tahun baru, dan mungkin aku berharap melihatnya lagi. Waktu terus berjalan dan tahun baru telah tiba. segera aku mendengar bunyi bel dari gereja aku menitikan airmata dan selalu berpikir.
"kenapa kamu tidak datang Yuki? Kenapa kamu tidak membalas pesanku?" selagi memikirkannya pesawatku telah tiba aku bersiap-siap pergi ke pesawat. Dan seketika seseorang memegang tanganku. Dengan seketika aku melihat ke belakang dan ternyata yang memegang tanganku adalah Yuki.
Aku tak menyangka kalau Yuki akan datang, dengan seketika airmataku keluar saat melihat Yuki. Kelihatannya dia berlari mengejarku sedekat ini, setelah dia melihatku mengeluarkan airmata Yuki memelukku dan mengatakan "maaf aku terlambat" dengan senyumnya itu.
Aku merasa lega sekarang bahkan aku bisa tersenyum di depan Yuki. Setelah itu aku berkata kepada Yuki "kau sangat terlambat" setelah mengatakan itu aku menyerahkan hadia yang ku beli untuk Yuki "ambillah ini untuk mu", aku mengatakannya sambil tersenyum memandangi Yuki.
Yuki mengambil hadiahnya dan mengatakan "terima kasih dan Selamat Tahun Baru Kikuno" sambil tersenyum kepadaku. Aku pun ikut tersenyum dan senang sampai membalas perkataannya "Selamat Tahun Baru Yuki". Tak lamah aku mengucapkan salam perpisahan kepada Yuki karena aku harus pergi.
Tetapi Yuki mencegahku pergi. "Yuki, lepaskan aku harus pergi sekarang", Yuki menjawab "tunggulah sebentar, aku akan kembali" setelah dia mengucapkan itu dia pergi entah apa yang akan Yuki ambil. Aku menunggu sejenak dan Yuki datang dengan membawah barang-barangnya. Aku bertanya kepadanya "Yuki, kenapa kamu membawah barang-barangmu?", "aku juga akan ikut". Aku menjawab "Apa?? ikut kemana?".
"Aku dijadwalkan untuk tur ke Seoul dan juga ke Cina sampai Jepang. Dan kita sejadwal", "Benarkah, kalau gitu bisahkah kita pergi sekarang" dengan senyumnya dia menjawab "baiklah mari kita pergi". Tak ku sangkah kalau aku dan Yuki bisa sejadwal, sesampai di pesawat Yuki tiba-tiba memberiku sebuah hadiah kepadaku.
"Selamat Natal walau sudah terlambat" aku membalasnya dengan senyumanku. Tak lamah kemudian pesawatnya sudah lepas landas. Aku melihat kota-kota dari atas, semuanya terlihat indah. berjam-jam berlalu kami sudah sampai di Seoul.
Aku merasa senang karena sudah sampai dan aku melihat Yuki sedang menurunkan barang-barangnya, dan kami memesan kamar hotel untuk kami tinggal sementara. Aku mengingat surat Yuki yang waktu itu dan pada akhinya aku bisa menjawab isi dari surat itu.
"Yuki"
"ya? ada apa Kikuno?"
"tentang surat yang kau berikan..."
"Ah... tentang itu... aku.."
"Ya"
"Ah.. apa maksudmu dengan ,ya?"
"Ya, aku setuju menjadi pacarmu" aku menjawabnya dengan penuh kegembiraan dan tak ku sangkah wajah Yuki memerah seketika. Yuki merasa senang mendengar kalau aku ingin menjadi pacarnya, bahkan leih senang dari sebelumnya.
10 BULAN KEMUDIAN
Aku dan Yuki selalu melakukan pekerjaan kami bersama bahkan sekarang. Aku senang menjadi pacarnya. Dimanapun dan kapanpun Yuki selalu ada dalam keadaan senang atau sedih Yuki selalu ada bahkan saat senang kami merasakannya bersama dan saat sedih kami merasakannya bersama. Aku bahkan mersa bahwa dia sangat special bagiku dan bagi Yuki, dia juga merasa begitu dimanapun dan kapanpun itu kami selalu bersama.
THE END
Note: Sorry for the long hiatus, Im been very busy lately. But this is the last chapter and maybe I will be create more Novels or stories. So stay tune everyone.
FOLLOW ME AND SUPORT ME
Youtube : Cecil Grael
Instagram : Grael004
Dont forget to like my post and subscribe my chanel ^O^