selasa, 22 april 2019
Tajus, anak hukum semester akhir, anak tajir dengan wajah tampan,
kurang apa coba ?,
semua anak kampus yang berkuliah pagi pasti tau dengannya, orangnya ramah dan baik, yah kata mereka...
mungkin hari ini adalah hari dimana hakqi menunjukkan siapa dirinya,
tajus menghampiri hakqi dengan sebuah botol lalu jatuh dengan cepat di atas kepala hakqi, hakqi yang kala itu sedang duduk di sebelah gerbang kampus, terkejut dan merasa pusing atas perbuatan tajus, kemudian mulailah ia berdiri dengan tegap, layaknya menunjukkan bahwa dia cukup gagah untuk menundukkan musuhnya.
Hakqi yang terpukul oleh botol yang hingga pecah pun berkata
"pergilah, sebelum aku menghancurkan mukamu",
hakqi yang pada saat itu memegang sebuah gitar tampak marah menahan emosi yang memuncak hingga ke ubun - ubun kepalanya membuat tajus reflek untuk lari menjauhi hakqi.
....
edo, rudi, ajik, dan hakqi melakukan sesuatu yang tak terduga dimana mobil tajus yang menjadi sasarannya, yah udah kebayang gimana nasib semua ban mobil yang tersayat pisau, mobil yang terkena cat semprot berwarna putih bertuliskan,
"aku mewakili dirimu untuk meminta maaf atas perlakuan kasarmu terhadap diriku, aku sungguh minta maaf"....
betapa kagetnya tajus melihat mobilnya, dan iya mengajukan laporan atas tuduhan perusakan mobilnya, namun sebelum itu hakqi dan ketiga temannya telah menghadang di depan parkiran mobil, melihat muka tajus yang ketakutan hakqi berdakwah,
"barang siapa yang memulai kekerasan berhak mendapatkan balasan yang setimpal, karna tuhan tidak memberi cobaan diluar kemampuan umatnya, oh iya kau buka umatnya kwkwkwk",
sontak hakqi dan teman - temannya tertawa, kemudian dilanjutkan dengan ucapan ancaman dari hakqi,
"Laporkanlah tidak apa - apa, apakah kamu tau aku memiliki rekaman, dimana kamu memukulku dengan botol hingga pecah ?, aku sudah tau kamu akan memukulku, makanya temanku yang tolol ini merekammu di hp nya, silahkan saja keputusan ada di tanganmu",
setelah itu hakqi meninggalkan tajus seolah iya membuka jalan yang lebar dan memberikan pilihan kepada tajus bagaimana nasib akan berjalan.
"Yah namanya anak mama ya gak beranilah lapor sembarangan, apalagi dia yang salah", gumam hakqi dalam hatinya,
tajus yang kesal karna kecerobohannya hanya memanggil anak bemgkel di teleponnya guna membenarkan mobilnya, desy yang melihat keadaan mobil tajus berkata,
"siapa yang melakukannya bang ?",
"hakqi" jawab tajus,
dengan kesal desy bertanya,
"emang apa sebabnya dia melakukan ini ?",
"dia marah aku dekat denganmu", jawab tajus dengan menipu desy, desy yang kesal pada saat itu mencari hakqi yang hendak pulang keparkiran motor dan menemukan hakqi, dengan marah desi menghampiri hakqi dan menamparnya,
"kamu gila ?, mengapa kamu tega berbuat keji pada abang tajus, dasar miskin, berandalan", ucap desy menghina hakqi dengan merendahkan derajatnya, seolah ingin menjelaskan bahwa mereka berbeda,
dengan tenang hakqi menjawab,
"maaf, aku memang berandalan" ucap hakqi sembari runtuhnya perasaan di tubuhnya yang seolah bagai sebuah kaca yang terhempas, lalu ia meninggalkan desy dan pergi dengan vespa bututnya.
Edo yang merupakan kakaknya nanda berbicara "temanku memang bukan orang baik, tapi dia tak pernah sekalipun memulai masalah", sambil mengirimkan video tenrangvkelakuqn tajus ke WA adiknya nanda.
...
Triiing bunyi WA masuk,
pesan dari nanda, kemudian dibukalah pesan itu oleh desy, sebuah video ia unduh dan menontonnya, betapa terkejut desy atas apa yang dilihatnya, bahkan tidak hanya memukul tapi membasahi baju nya hakqi dengan oli, namun hakqi tak melawan sedikitpun hingga tajus berlari, entah apa yang dikatakan hakqi sampai tajus berlari, kira - kira itulah yang dipirkan desy.
video itu direkam oleh anak fakultas ekonomi yang menyukai hakqi, dan disebarkan di grup WA fakultasnya hingga orang - orang kampus semuanya tau. Betapa besar rasa bersalah desy setelah mengetahui berapa banyak penghinaan yang hakqi terima pada saat itu,
entah apa yang ada dipikiran hakqi saat ini, begitulah pikir desy...