Hari - hari berlalu, hakqi pun menghilang kembali, tak bisa di kontak, tak bisa ditemukan, 4 bulan berlalu dan desy akhirnya benar - benar menjalani kehidupan yang sederhana, dimana semua sahamnya menghilang akibat penurunan saham dan sampai hotel itu di ambil alih oleh kakak tirinya.
Rumahnya yang dulu megah sekarang dijual, kemudian ibunya membeli sebuah rumah kecil dengan usaha warung yang secukupnya, tidak ada mobil bahkan tidak ada uang jajan yang besar, bahkan motor pun ia tak punya, akibat membayar hutang rumah sakit ayahnya yang telah sakit sangat lama.
Ayah desy bernama Dani, ia telah berada dirumah sakit dari saat desy berumur 16 tahun akibat kankernya dan akhirnya meninggal dunia, sedih menghampiri desy dengan keadaan dirinya yang jauh terbalik dengan kehidupannya dahulu, desy sering bertanya, kemanakah hakqi pergi, dalam hatinya ia berbisik,
"kamu dimana ?, aku butuh kamu, tapi kamu menghilang, kamu kerja dimana ?, aku menyesal tak pernah menanyakannya, aku rindu",....
1 setengah tahun berlalu, desy telah menyelesaikan kuliahnya, saat ini ia hanya membeli sebuah rumah yang lebih kecil, dan menjual rumah yang dulu ia beli guna membayar biaya kuliahnya, saat ini desy hampir melupakan hakqi, orang yang dulu sangat spesial di hatinya, namun entah mengapa selalu ada orang yang mengirim uang tiap bulannya di ATM miliknya berjumlah 5 juta rupiah, entah dari mana uang itu, tapi itu membantunya untuk menghidupi ibu dan 2 orang adiknya.
3 bulan setelah wisudanya desy akhirnya mendapat pekerjaan sebagai manajer di hotel zeus, yah tempat yang menjadi saingannya dahulu, setelah bekerja selama 1 tahun akhirnya orang yang selalu mengirim uang ke ATM nya pun berhenti, lalu desy berucap,
"siapapun engkau, terima kasih telah membantuku selama ini",
yah setelah 1 bulan orang misterius pengirim uang itu menghilang desy tetap mendoakan agar orang itu dipermudahkan hidupnya oleh tuhan, desy pun tersenyum melihat rangga yang menunggunya di depan hotel zeus.
Rangga, anak kedua dari pemilik perusahaan zeus, umurnya satu tahun lebih muda dari desy, ia adalah anak lucu yang menemani desy, tawa dan lucu rangga membuat desy lupa akan sosok yang dulu ia cintai.
"setelah satu tahun berteman, akhirnya rangga mengutarakan perasaannya,
"aku suka padamu dari dahulu saat kita bertemu desy, maukah engkau jadi pacarku ?",
desy yang telah jatuh hati pun berkata,
"iya aku mau", jawab desy dengan nada malu,
setelah satu minggu berpacaran, rangga mengajak desy untuk membesuk kakaknya yang sedang koma di rumah sakit dengan berkata,
"mau ikut denganku membesuk kakak ku yang koma di rumah sakit ?, aku berharap ia cepat terbangun, karna ayah sangat mencemaskannya",
"iya aku mau ikut, aku juga berdoa agar ia cepat bangun dari komanya", ucap desy sambil menyemangati pacarnya,
sembari di perjalanan menggunakan mobil, jalanan pun sangat macet, hingga sangat bosan menunggu akhirnya rangga pun bercerita,
"nama kakak ku itu andry",
"mengapa baru cerita sekarang bahwa kamu punya kakak rangga ?", tanya desy,
"oh hahaha, maaf ya, kakak ku itu orang nya terlalu aneh dan lucu, setiap didekatnya aku selalu tertawa, dia memiliki motor vespa butut kesayangannya, aneh ya ?", jawab rangga,
"oh iya aneh, bukannya harusnya vespa nya dirawat supaya bagus ya ?", balas desy,
"waktu itu ia membeli vespanya saat semester 5, sengaja tak di baguskan katanya, biar cewek matre gak deket gitu, tapi entah mengapa pada saat semester 6 dia membeli motor R15, katanya buat ajak pacar jalan hahaha, aku tertawa karna kakakku baru pertama kali memiliki pacar", ucap rangga,
desy yang saat itu gugup dan terheran lalu bertanya, namun dipotong rangga yang mengatakan,
"ayo turun, kita sudah sampai",
kemudian mereka memasuki ruangan, sambil berjalan membuka pintu kamar, rangga menjawab pertanyaan desy yang tak selesai ia ucapkan yaitu,
"nama kakak ku andry ahmad baihakqi",
setelah membuka pintu akhirnya desy terkejut dan mengeluarkan air mata, bahwa yang dilihatnya adalah hakqi, sosok cowok yang selalu di rindukannya ternyata terbaring koma lebih dari 2 tahun....