chapter 42

Suasana di kantin saat itu begitu hangat. Alfi, Wulan dan pacarnya Aldi mengobrol dengan begitu akrab. Mereka bercerita tentang beberapa hal yang biasa terjadi di sekolah dan mereka bercerita tentang pengalaman mereka.

Alfi bercerita tentang perlakuan Bu Khoiriyah kepada Dimas yang begitu istimewa. Mereka berdua mendengarkannya dengan khusuk dan begitu memperhatikan cerita dari Alfi.

" Tapi itu nggak mungkin lah, itu mungkin hubungan antara guru dan murid" kata Aldi menimpali

" Gak mungkin gimana, lha wong dia Ama Dimas begitu begitu mesra, Bu Khoiriyah juga mencium pipi Dimas," kata Alfi sewot

"Ah masak sih" tanya Aldi.

" Iya, aku melihatnya sendiri" kata Alfi

"Hmmm, gak tahu, mungkin juga Bu Khoiriyah punya perasaan sama Dimas' pikir aldi

Mereka terus mengobrol sampai jam istirahat di kantin berakhir.

Saat bel masuk kelas berbunyi, Alfi dan Wulan pun segera masuk ke kelasnya. Demikian juga dengan Aldi, dia masuk ke ruang kelasnya untuk mengikuti pelajaran dari guru di mata pelajaran berikutnya. Saat ini mereka sangat antusias mengikuti pelajaran tersebut.

Alfi duduk tenang di bangkunya. Dia duduk sambil membaca buku pelajaran yang akan dipelajarinya hari ini.

Dia membaca buku pelajarannya tersebut dengan penuh konsentrasi. Sesekali dia membaca dengan memperhatikan huruf, kata hingga kalimat bahkan tanda baca pun dia perhatikan sehingga di waktu itu pandangannya hanya terfokus pada buku saja.

Wulan juga sama, di saat ini dia juga asyik membaca buku pelajarannya. Tampaknya, kedua orang itu tidak boleh diganggu.

Tak lama kemudian gurunya datang. Guru yang datang ini begitu tampan sekali dan ini membuat Wulan jadi terpesona padanya.

Guru yang mengajar kali ini adalah guru baru. Dia baru saja mengajar di sekolah ini kira-kira sebulan yang lalu. Usianya masih muda karena dia baru saja lulus kuliah.

" Selamat pagi anak-anak!" Kata guru baru tersebut.

" Jawab para siswa dengen bersemangat.

Mereka bersemangat untuk menyambut kedatangan guru baru tersebut dan siap menerima materi pelajaran yang akan disampaikannya.

" Sebelumnya bapak mau kenalan dulu ya" Kat guru baru tersebut.

" Baik pak" kata murid murid serentak.

" Perkenalkan nama bapak Iswahyudi, kalian boleh panggil bapak Yudi. Bapak akan mengajar kalian pelajaran matematika." Jelas pak Yudi seorang guru baru di kelas tersebut.

" Baik pak Yudi" jawab murid murid serentak

Pak Yudi pun segera memulai pelajaran hari ini. Dia mengambil spidol besar dan menuliskan sesuatu di papan tulis kelas tersebut. Pak Yudi menuliskan kata tentang himpunan yang merupakan materi yang akan dipelajari oleh para murid kali ini.

Murid murid mendengarkan dengan seksama penjelasan dari pak Yudi termasuk Wulan yang dari tadi begitu antusias.apalagi melihat ketampanan wajah dari guru tersebut.

" Baik anak anak apakah ada sudah paham" tanya pak Yudi kepada murid-murid.

" Saya pak" jawab Wulan dengan tegas dan lantang.

" Ya silahkan maju ke depan" kata pak Yudi.

" Baik pak" Jawab Wulan.

Wulan pun maju ke depan. Dia maju dengan langkah perlahan mengikuti irama hati. Hatinya dagdigdug saat menerangkan ulang penjelasan dari pak Yudi tadi dirinya benar-benar paham mau menjelaskan tentang apa.

Sementara pak Yudi dengan setia menunggunya di depan, beliau berharap agar Wulan menjelaskan materi yang dijelaskannya dengan sejelas jelasnya.

Wulan kemudian menjelaskan kembali materi pelajaran yang disampaikan oleh pak Yudi tadi. Tampaknya Wulan begitu menguasai materi yang disampaikan sehingga pembelajaran tidak menjadi kaku.

" Bagus, sangat menguasai materi" demikian kata pak Yudi kepada Wulan

" Makasih pak" jawab Wulan yang kemudian langsung saja mencium bibir pak Yudi.

Pak Yudi pun langsung dibuat gelagapan olehnya. Dirinya tak menyangka mendapatkan ciuman seganas ini, apalagi itu ciuman dari seorang muridnya. Dirinya sungguh tak menduga hal itu benar-benar terjadi. Apalagi itu adalah pengalaman pertama baginya.

" Hentikan lan, " kata pak Yudi menyuruh Wulan menghentikan aksinya, namun hal tersebut tak dipedulikan olehnya dia terus saja mencumbui bibir dari gurunya tersebut.

Pak Yudi begitu gelagapan dengan aksi Wulan, namun dia terpaksa harus mengikutinya karena tak ada cara lain lagi.

Dia membiarkan Wulan mencumbui bibirnya, dia biarkan Wulan bermain-main dengan tubuhnya dan itu adalah sebuah pengalaman yang pertama baginya.

Wulan terus saja meneruskan aksinya. Sekarang tangan kanannya memeluk kepala pak Yudi dari belakang, sementara kirinya berkelana di sekitar selangkangan pak Yudi yang masih tertutup oleh celana itu.

Pak Yudi sungguh tak berkutik, saat Wulan memeluk kepalanya. Dia benar-benar menuruti apa kemauan dari Wulan tersebut.

Pak Yudi sekarang benar-benar merasakan hal yang luar biasa, sesuatu hal yang belum pernah dirasakan oleh dirinya selama ini.

Wulan sekarang meneruskan aksinya dengan membuka resleting dari celana pak Yudi dan mengeluarkan isi di dalamnya.

Pak Yudi mencoba berontak tapi kepalanya masih dipeluk oleh tangan Wulan sehingga dia tak bisa berbuat banyak lagi. Dia terpaksa biarkan Wulan bermain di selangkangannya dan memainkan benda yang berharga baginya di tempatnya tersebut. Pak Yudi tak menginginkan agar Wulan mengeluarkan barang itu dari sarangnya.

Namun apa yang diinginkannya itu tidak terwujud. Wulan ternyata mengeluarkan isi dibalik selangkangan dari pak Yudi dan memegangnya dengan tangan kirinya tersebut.

" apa-apaan ini Wulan," tanya pak Yudi seakan-akan tak mengerti apa yang terjadi.

" Tenang saja pak, sebentar lagi anda akan mendapatkan sesuatu yang istimewa dari seorang muridmu yang pintar ini" kata Wulan sambil memuji dirinya tersebut.

Wulan kemudian menurunkan tubuhnya ke bawah secara perlahan sambil tangannya terus memeluk tubuh pak Yudi dari belakang, sementara tangan kirinya masih memegangi kemaluan dari pak Yudi.

Pak Yudi sekarang merasakan sensasi yang luar biasa di kemaluannya. Rasanya ada sesuatu yang ingin dikeluarkan dari kemaluannya itu tapi dia tak ingin karena hal itu pasti akan membuatnya malu. Apalagi dirinya belum tersentuh oleh perempuan siapapun selama ini.

Tapi hal itu tak terjadi, karena Wulan benar-benar bisa menahannya. Wulan sungguh lihai dengan aksinya ini. Dia sungguh punya pengalaman untuk menahan keluarnya cairan putih yang ke

luar dari kemaluan seorang cowok.

Tampaknya itu memberi nafas yang sementara bagi pak Yudi, tapi hal itu tak berlaku bagi Wulan. Sekarang Wulan malah mendekatkan mulutnya tepat di kemaluan pak Yudi dan segera melumatnya.

Wulan memasukkan kemaluan pak Yudi di mulutnya dan menahannya sebemtar, dia ingin merasakan sensasi yang luar biasa di mulutnya tersebut.

Pak Yudi sekarang tak bisa menahan cairan putih tersebut keluar dari kemaluannya tersebut dan akhirnya cairan itu muncrat di dalam mulut Wulan.

Setelah mendapat semprotan yang hangat dari cairan milik pak Yudi tersebut, Wulan mengeluarkan kemaluan pak dari mulutnya kemudian dia menelannya. Setelah itu dia tersenyum kepada pak Yudi sambil berkata

' terimakasih pak atas hadiahnya" kata Wulan yang membuat pak Yudi tak berdaya.