Pak Yudi merasakan sesuatu yang luar biasa kali ini, yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Dia merasa begitu bahagia karena ini adalah pengalaman pertama baginya.ini pertama dalam hidupnya merasakan apa yang namanya gairah asmara. Dirinya benar-benar terhanyut dalam permainan itu dan ingin mengulanginya lagi.
Sementara itu, Wulan merasa puas bermain dengan pak Yudi. Dia benar-benar merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Meskipun dia belum terpuaskan secara penuh. Tapi Wulan ingin mengulanginya lagi.
Waktu berjalan dengan santainya, pak Yudi pun masih belum menyangka apa yang terjadi pada dirinya. Baru pertama kali bekerja malah dapat bonus seperti ini . Ini merupakan sebuah kebahagiaan yang terduga baginya.
Pak Yudi benar-benar tak menyangka dapat pengalaman seperti ini. Suatu pengalaman dimana dia bercinta dengan seorang muridnya yang cantik. Suatu pengalaman yang tak mungkin dia lupakan selama hidupnya.
" Wulan, enak gak bercinta dengan pak Yudi tadi" kata Alfi yang secara tiba-tiba mengajukan pertanyaan pada Wulan.
" Hmmm, gimana ya????, masih kurang puas aku, tapi lumayanlah" jawab Wulan dengan nada yang agak datar.
" Kurang puas gimana?" Tanya Alfi sekali lagi.
" Kurang bisa lama mainnya" kata Wulan dengan nada yang datar sekali lagi.
" Hahaha wajarlah, pak Yudi kan masih baru. Nanti kau puas-puasin lagi bermain dengan dia" kata Alfi sambil tertawa.
" Hahaha, benar juga sih" kata Wulan sambil tertawa puas.
Tak disangka, jam pelajaran sudah berakhir dan murid-murid pun sebentar lagi akan pulang.
Bel pulang pun berdentang. Anak-anak mulai mempersiapkan diri. Mereka memasukkan semua barang dan alat tulis mereka ke dalam tas. Lalu mereka bersiap-siap untuk pulang.
Alfi tak sabar untuk segera pulang ke rumahnya sekali lagi. Dia ingin sekali menikmati masakan rumah. Walaupun kesannya sederhana. Tapi dia puas dengan itu semua. Dia sangat suka dengan apapun yang dimasak oleh orang rumah.
Karena itu, Alfi merasa tak sabar untuk mendengar pak guru mengucapkan anak-anak sekarang waktunya untuk pulang, namun kalimat tersebut belum terdengar darinya. Tampaknya pak Yudi masih membayangkan kejadian tadi.
Murid-murid sungguh tak sabar untuk menanti pemberitahuan dari pak Yudi. Mereka pun sudah menunggu selama itu, namun kata" anak-anak sekarang waktunya pulang belum terucap di mulutnya sama sekali.
Anak-anak pun mulai gelisah, bertanya-tanya dan tak fokus di kelas. Akhirnya diantara mereka ada yang berani berbicara.
" Pak pelajaran masih lama kah, kok belum diizinkan pulang. Padahal bel sudah berbunyi dari tadi?" Kata seorang dari mereka.
" Iya pak, masih lamakah pelajarannya" timpal yang lain.
Pak Yudi yang dari tadi berada di alam lain tiba-tiba tersadar
"Eh maaf" kata pak Yudi.
" Pak Yudi tadi kenapa" tanya seorang murid yang menanyakan kondisi pak Yudi.
" Bapak tadi agak melamun, jadi gak tahu kalau bel pulang sudah bunyi" jelas pak Yudi.
" Ohhh" seru seluruh murid.
"Anak-anak sekarang kalian boleh pulang" kata pak Yudi.
Mendengar perintah tersebut para murid pun berhamburan keluar kelas dan bergegas menuju ke tempat parkir kendaraan mereka masing-masing.
Setelah pak Yudi memerintahkan murid-muridnya untuk pulang. Alfi segera menuju ke pintu kelas. Lalu dia melewati setiap koridor yang ada di setiap ruang kelas. Kemudian dia menuju tempat dimana motornya diparkirkan.
Saat sampai di tempat parkir kendaraan. Alfi segera mencari motornya. Dia mencari satu persatu di setiap kendaraan yang terparkir disitu dan tak berapa lama dia menemukan motornya. Lalu dia segera menuntun sepeda motornya menuju gerbang sekolah.
Setelah sampai ke gerbang sekolah. Alfi segera mengendarai kendaraannya dan bergegas untuk pulang.
Lain dengan Wulan, dia menunggu mobil yang menjemputnya segera datang. Dia sudah menunggu dari tadi di gerbang sekolah. Dia menunggu disitu karena kendaraan penjemput siswa tidak boleh masuk ke dalam sekolah.
Setelah lama menunggu, akhirnya mobil yang menjemputnya sudah datang. Wulan menyambutnya dengan begitu gembira. Alangkah senangnya dia bisa pulang ke rumahnya tepat waktu.
Begitu mobil tersebut dibuka oleh sopir pribadinya. Wulan langsung saja masuk ke dalam. Dia langsung saja duduk di samping supir tersebut dan langsung meluncur pulang.
Wulan duduk nyaman disamping kursi pak sopir tersebut. Dia pun sudah terbiasa duduk di samping sopirnya tersebut
"Nak Wulan, kok pulangnya telat kenapa?" Tanya sopirnya sambil mengemudikan mobil yang dikendarainya.
" Tadi waktu mau pulang, tiba-tiba gurunya melamun" kata Wulan
" Melamun kenapa" tanya sopirnya lagi.
" Gak tau, mungkin habis saya apa-apain" kata Wulan.
" Kamu apa-apain gimana? Bukankah di sekolah kamu sudah terbiasa begitu" tanya sopirnya sekali lagi.
" Dia guru baru di sekolah tersebut. Orangnya begitu tampan dan tampaknya masih lugu" cerita Wulan pada sopirnya.
Sopir tersebut masih mendengarkannya dengan seksama.
" Karena penasaran, akhirnya akupun mengajaknya untuk bercinta" jelas Wulan.
" Gimana caranya?" Kata sopirnya lagi.
"Waktu itu pak Yudi menyuruh muridnya untuk menjelaskan materi pelajaran yang diajarkannya" Kata Wulan.
" Terus kamu mengajukan diri untuk maju ke depan menjelaskan materi pelajaran beliau?" Tanya sopirnya.
" Iya begitulah" kata Wulan dengan nada yang begitu datar.
Wulan kemudian menceritakan bagaimana dia bercinta dengan guru barunya tersebut. Dia menceritakan dengan begitu detail sehingga sopir yang mendengarnya begitu terkesima padanya.
" Hmm, nakal juga ya kamu" kata sopirnya sambil mencubit pipi dari Wulan.
" Siapa yang ngajarin aku nakal" kata Wulan sambil membalas cubitan dari supirnya tersebut.
" Duh mulai nih" kata supirnya sambil tersenyum sinis.
" Hehehe, pak sopir yang mulai kok" kata Wulan .
" Hehehe, kamu suka kan?" Tanya supirnya
" Tau aja kemauan aku" kata Wulan.
Tangan Wulan kemudian bergerilya menuju ke selangkangan sopirnya masih tertutup oleh resleting celananya dan segera saja dia mengeluarkan isinya.
Ketika isi dibalik selangkangan pak sopir itu keluar, tentulah pak sopir sangat berbahagia sekali. Dia tampaknya sangat bersemangat ketika Wulan memaju mundurkan tonjolan daging yang berasal dari balik celana pak sopirnya tersebut.
" Enak Wulan, teruskan" kata pak sopir yang meracau saat Wulan memainkan kemaluannya tersebut.
" Enak gak pak" kata Wulan dengan tersenyum.
" Enak banget lan" kata sopirnya sambil terus berkonsentrasi mengendarai mobilnya supaya tidak oleng.
Mobil terus melaju dijalanan yang ramai tersebut. Sementara di dalamnya ada sepasang manusia yang beda usia memadu asmara. Mereka tampaknya mabuk bercinta di usia muda.
Mobil tersebut melaju. Melewati setiap kendaraan yang ada di jalanan tersebut. Mobil tersebut melaju kendaraan dengan cepat karena pak sopir ingin segera sampai di rumah yaitu di sebuah pondok pesantren tempat Wulan tinggal.
Di dalam mobil, Wulan masih saja memainkan kemaluan dari sopirnya tersebut. Dia memainkan kemaluan sopirnya dengan penuh perhatian dan seksama. Dirinya menikmati betul setiap momen yang diperoleh saat kemaluan pak sopir tersebut dimainkannya.