Widya adalah sosok wanita yang sekarang sudah hampir memiliki segalanya. Tetapi kenyataan di dalam hati kecilnya dia masih berharap dapat kembali ke masa lalu dan mengubah semuanya. Tapi hanya lah semua mimpi yang tidak akan pernah berubah lagi.
Dia menjalani kehidupan seperti biasanya dengan mengikuti sesuai dengan arus yang berjalan. Menjalani rutinitas setiap harinya yang bangun, bekerja, makan, dan tidur setiap harinya. Tetapi suatu hari ketika dia terbangun di pagi hari yang cerah untuk bekerja.
Dia merasa heran dimana seharusnya dia bangun, mandi dan langsung berangkat kerja. Kenapa tiba-tiba sang ibu menyiapkan sarapan untuk dirinya sama seperti saat dirinya masih SMP.
Widya pun berkata, " mama, widya bukan anak kecil lagi, sekarang widya buru buru harus berangkat kerja". Mendengar hal itu sang ibu pun berkata, "Jangan bercanda di pagi hari mana ada anak SMP bisa bekerja, cepat ganti seragam sekolah mu nanti kamu terlambat masuk sekolah".
Mendengar hal iti sontak widya pun merasa kaget dan kebingungan apa mama sudah pikun ya kan mama sudah tua katanya dalam hati. Dia pun bergegas menuju kamar untuk berganti pakaian kantor. Tetapi sampai di kamar, dia tidak menemukan pakaian kantornya sehelai pun.
Dia pun langsung berlari menemui mamanya dan bertanya, "mama dimana semua pakaian kantor ku yang ada dalam lemari pakaianku?". Mamanya pun memarahinya, "Jangan bicara ngaco kamu, kamu masih sekolah bagaimana bisa sudah kerja!!! cepat kamu ganti seragam sekolah kamu ini sudah jam berapa!!!".
Dengan bingung widya pun kembali ke kamarnya dan mengecek kembali lemari pakaiannya. Dan pakaian kantornya tetap tidak ada yang mengherankan justru kenapa seragam sekolahnya ada di dalam lemarinya yang seharusnya sudah dikasih ke anak yang membutuhkan.
Tidak lama kemudian terdengar suara teriakan sang mama, "widya buruan cepat ke sekolah nanti kamu terlambat lagi!" yang membuat widya tersadar dari lamunannya. Dalam keheranan dia pun mengikuti apa yang mamanya katakan.
Maka ia segera menggunakan seragam sekolah dan bersiap ke sekolah dengan pikiran apa yang ada dalam pikiran orang tuanya yang masih menganggap dirinya seperti anak kecil saja padahal usianya sekarang sudah 25 tahun.
Tetapi ia tetap menuruti perintah dari mama tercinta walaupun dalam kebingungan yang dirinya sendiri tidak dapat mengerti apa yang telah terjadi.
Kemudian ia berpamitan kepada sang mama tercinta. Ketika sampai di sekolah, dia merasa lelucon apa yang sedang terjadi dalam hidupnya saat ini. Yang seharusnya ia harus berada di kantor dimana harus ia bekerja kenapa sekarang dirinya harus berada di sekolahnya yang sudah ia lewati beberapa tahun yang lalu.
""BRUKKK"", seseorang secara tidak sengaja menabrak widya yang seketika membuat widya tersadar dari lamunannya dan membuat widya melirik orang itu yang merupakan seorang lelaki putih berwajah ganteng. Dengan muka penuh keheranan dan mulutnya yang setengah terbuka segera tersadar ketika orang yang menabraknya memakinya, " kalo mau melamun jangan tengah jalan, menghalangi orang sj, memangnya ini punya nenek moyangmu!!!!".
Dengan cepat widya segera menyingkir dan mengomel dalam hati,'jln begitu luas kok dia lewat jalan lain malah nabrak dan memaki org seenaknya, dasar memang dari dulu kerjanya cuma suka kerjain orang saja'.
Lelaki itu kemudian berjalan masuk ke gerbang sekolah tetapi menghentikan langkah kakinya dan menoleh ke widya sambil berkata, "mau sampai kapan melamun di sana terus cepatan masuk, sebentar lagi gerbang mau ditutup, kau mau dilarang masuk sekolah kalo gerbang sudah ditutup?".
Mendengar itu widya segera berlari masuk ke dalam gerbang dan berkata, ' dari dulu kau tidak pernah berubah andre, galak tapi selalu perhatian buat orang merasa galau karena dirimu', ungkap widya dalam hatinya.
Ketika sampai di depan kelas widya benar-benar merasa bahwa ini bukan mimpi tetapi ini adalah kenyataan yang terjadi pada dirinya. Sekarang dirinya kembali ke masa lalu nya saat masih SMP yang harus dirinya hadapi lagi sekarang.
Saat SMP dia memiliki banyak kenangan yang tidak dapat ia lupakan bahkan menjadi penyesalan seumur hidup nya selama ini dimana dirinya harus menyimpan sendiri dan memendam perasaan terdalamnya kepada sosok andre.
Apakah saat ini Tuhan mengizinkan dirinya kembali ke masa lalu nya agar dirinya tidak menyesal di kehidupannya yang akan datang. Tetapi apapun itu ia sangat ingin mempergunakan kesempatan ini dengan sebaiknya setidaknya ia tidak akan menyesal lagi di masa yang akan datang jika ia sudah menyatakan perasaan yang selama ini dirinya pendam selama bertahun - tahun dengan rasa sakit yang begitu menyiksa dirinya.
Dimana dirinya harus melihat sosok lelaki yang begitu ia cintai bergonta ganti wanita lain dan bermesraan dengan sengaja di depan matanya setiap saat. Hanya karena lelaki itu juga tidak berani mengutarakan perasaannya kepada widya. Widya mengetahui bahwa cinta pertamanya tidak bertepuk sebelah tangan setelah reuni SMP yang diadakan di sebuah restoran.
Saat itu sahabat andre yang bernama wira secara keceplosan menertawakan andre yang waktu SMP mau mengutarakan cintanya ke widya saat mereka sedang belajar kelompok di rumahnya widya ketika hendak pulang dari rumahnya widya.
Saat itu andre dan wira mengendarai sepeda nya berpamitan ke widya dan meminta widya mengantar mereka ke depan pintu karena andre berencana menyatakan cintanya kepada widya.
Tetapi hal itu tidak terjadi karena andre takut ditolak sama widya. Jadi hal itu tidak pernah dilakukan oleh andre lagi apalagi setelah andre tahu kalo widya sudah pacaran dengan salah satu sahabat baiknya bernama ryan.
Andre mengira cinta nya bertepuk sebelah tangan, padahal kenyataannya widya menerima ryan karena widya pengen mengetahui semua hal tentang andre dari ryan. Itu lah membuat kesalahpahaman di antara mereka semakin besar dan jarak diantara mereka semakin jauh. Hingga kelulusan pun widya masih menyimpan sendiri perasaannya itu.
Itulah yang menyiksa widya hingga di kehidupannya yang sudah hampir memiliki segalanya dalam hidupnya. Walaupun dirinya sudah mencoba pacaran dengan lelaki mana pun, hati kecilnya tetap hanya ada andre seorang.
Sekarang ini widya merasa Tuhan sangat mencintai dirinya sehingga memberikan dirinya kesempatan sekali lagi kembali ke kehidupan ketika dirinya masih SMP.
Widya merasa apakah yang sekarang dia alami adalah kenyataan atau mimpi. Tapi tidak bisa dirinya mengelak kalau sekarang yang dirinya hadapi adalah kenyataan yang harus dirinya jalankan.
Entah perasaan apa yang dirinya rasakan antara senang, bahagia, terkejut, bingung, bimbang, semuanya bercampur menjadi satu yang tak dapat dirinya sendiri mengerti. Tetapi yang pasti Widya sangat berterima kasih kepada Tuhan yang telah memberikan kesempatan ini kepada dirinya.
Akankah widya mampu menjalani kehidupannya di masa lalu yang terulang kembali di kehidupannya yang sekarang, dimana dulu dirinya telah menyia-nyiakan semuanya sampai menyiksa dirinya sendiri selama bertahun - tahun lamanya?