Kebingungan

" maksud mu apaan wira? Siapa yang akan menusuk saya dari belakang? Apa ada orang lain yang juga suka sama widya selain gue? Jawab dengan jujur!", kata andre dengan emosi sambil menatap ke arah wira dan ryan.

Mendengar hal itu ryan pun segera memalingkan wajahnya agar andre tidak melihat kegugupan karena ketakutan dari wajahnya karena sudah mengkhianati persahabatannya terhadap andre secara tidak langsung.

Mendengar keributan dan teriakan dari luar kelas lantas membuat widya segera memanggil lia untuk menemaninya melihat keluar apa yang sedang terjadi.

Sambil berlari keluar dan melihat widya pun berkata, " ada apa ini diantara kalian, kenapa kalian ribut - ribut di sini kalau ada guru yang dengar kalian bisa dibawa ke walikelas dan orang tua kalian bakal dipanggil, emangnya kalian mau hal iti terjadi?".

" diam elo, ini bukan urusan elo, ini urusan gue sama mereka yang tega mengkhianati gue dan berniat merebut orang yang gue suka!", kata andre tanpa melihat kalau ternyata tadi widya yang berbicara karena sangat emosinya dirinya.

Mendengar kata - kata andre semua sontak kaget terutama wira dan ryan, mereka pun berusaha memberi kode kepada andre untuk melihat ke belakang bahwa widya yang bertanya kepada dirinya tadi.

Belum mengerti dengan kode apa yang telah sahabatnya berikan ke dia, membuat andre segera menoleh ke belakang dan betapa kagetnya dia ketika melihat sosok widya sudah ada di belakangnya.

Widya yang dalam kebingungan pun berkata, " ada apa dengan kalian aneh sekali, ckckckck. Memangnya itu cewek bagaimana sich yang elo dan sahabat elo suka sampai harus berantem segala?". Kalau memang kalian suka yach bersaing secara sehat lah kan kalian sahabat sudah dari kecil, jadi harusnya kalian saling jujur saja siapa yang kalian suka dan bersaing secara sehat mengambil hati cewek tersebut jangan kayak gini kayak anak tk sj, ckckckck".

Sebenarnya widya tidak sanggup mendengarkan kata andre kalo andre menyukai cewek lain, hatinya terluka namun dirinya sekarang juga berada dalam kebingungan karena wira pernah bilang kalau andre suka sama dia tapi tidak mengatakan kalau diantara mereka masih ad lagi yang menyukai dirinya, itu yang membuat widya berpikir kalau andre menyukai cewek lain yang juga sahabatnya suka.

Tidak mau jika sampai nanti dia harus tambah terluka lagi mendengar siapa yang sebenarnya disukai andre, widya pun setelah berkata begitu kepada mereka, segera bergegas mengambil tasnya dan berlari keluar halaman sekolah.

Melihat hal itu lia pun sebagai sahabat widya pun emosi, " dasar kalian pria tidak peka terhadap perasaan wanita dan cuma tahu menyakiti hati seorang wanita yang tulus mencintai kalian!", kata lia sambil mengejar widya.

Mendengar hal itu yang ada andre pun memaki dirinya sendiri, " apa sih yang sudah gue lakuin tadi malah buat dia semakin membenci gue!".

Andre pun memikirkan kata - kata lia barusan dan dia baru tersadar dan bingung sambil berkata, "oh iya, kalian dengar apa yang dikatakan sama lia barusan? berarti di antara kita ada orang yang juga widya cintai, tetapi siapa pria itu?" sambil melirik ke kedua sahabatnya dengan mencurigakan.

Wira dan ryan yang merasa dicurigai mengkhianati andre pun segera berkata, " gue ngaa mungkin suka sama widya yach secara elo tahu kan siapa yang gue suka", kata wira cepat sebelum andre mencurigai dirinya lagi. Mendengar hal itu andre pun menganggukkan kepalanya sambil melirik ke ryan.

Ryan yang merasa andre menatapnya dengan tatapan dingin pun berkata," okay, gue jujur memang gue juga suka widya tapi gue tidak pernah mencoba mendekati widya atau melakukan apapun agar widya bisa suka sama gue karena gue ikhlas widya sama elo walaupun kadang gue jengkel melihat elo yang cuma bisa menyakiti widya terus menerus".

Mendengar perkataan ryan pun membuat andre emosi lagi tapi untung wira segera menahannya, " apa yang dikatakan ryan itu benar karena selama ini gue selalu sama dia dan gue sama sekali tidak pernah melihat dia mendekati atau cari perhatian di widya, jadi kalau ada yang widya suka diantara kita itu artinya murni dari perasaannya widya tanpa ada dari kita yang dekati dia. Jadi kalau kalian mau tahu siapa orangnya, silakan kalian cari tahu sendiri. Tapi ingat jangan karena cewek kalian jadi bermusuhan dan melupakan persahabatan kita yang selama ini sudah terjalin, okay?", kata wira menegaskan.

" tapi bagaimana caranya kita mengetahuinya? ", kata ryan kepada wira. Wira pun berpikir sejenak dan berkata," jika kalian memang mau tahu siapa yang disukai oleh widya, coba kalian mendekati dirinya dan menyatakan perasaan kalian dan di sana pasti akan dapat kita ketahui siapa orang itu. Dan ingat siapapun yang dipilih oleh widya berarti yang lain harus mundur dan menerimanya dengan ikhlas, bagaimana kalian setuju tidak? ".

Pertanyaan wira mendapat anggukkan kepala dari kedua sahabatnya itu. Melihat kedua sahabatnya menyetujui hal itu, wira kemudian tersenyum, hatinya merasa lega kalau kedua sahabatnya masih mengutamakan persahabatan mereka daripada percintaan yang mereka rasakan.

" kalau begitu ayo kita pulang ke rumah masing-masing toh widya juga sudah pulang jadi buat apalagi kita di sini", kata andre kepada kedua sahabatnya.

Kemudian mereka bertiga pun berjalan keluar menuju halaman sekolah. Tetapi ketika mereka sudah berada di halaman sekolah, mereka melihat lia belum juga pulang karena saat itu lia sedang menunggu jemputannya. Melihat hal itu wira pun berkata, " bro kalian duluan aja dulu, gue mau samperin lia dulu di sana, ada yang mau kutanyakan, hehehe". Kedua sahabatnya hanya tersenyum melihat tingkah wira yang malu-malu mendekati lia.

Wira pun sgera menghampiri sosok lia yang daritadi sedang menunggu untuk dijemput oleh supirnya.

" Hai lia, kok elo belum pulang? Mana widya? Gue kira elo pulang bareng dia?", tanya wira sambil mendekati lia. Mendengar seseorang menyapanya, lia pun menoleh sambil menjawab, " ngapain elo di sini dan nyariin widya, memang elo dan sahabat elo itu belum puas nyakitin hatinya widya?!!!!"

" santai donks, gue dan sohib gue tidak pernah berniat buat nyakitin widya malah gara - gara widya tadi persahabatan kami hampir berantakan!", tegas wira.

"maksud elo apaan, mau nuduh widya sebagai penghancur persahabatan kalian?! ", kata lia sambil menatap wira dengan dingin dan emosi.

Wira pun cepat-cepat menjelaskan ke lia sebelum kemarahan lia semakin memunca karena salah paham," okay gini tadi itu dua orang sahabatku hampir bertengkar gara-gara memperebutkan widya karena mereka berdua menyukai widya. Jadi apa salah gue tadi bilang begitu?".

Mendengar hal itu lia pun menjawab, " iya juga betul juga yang elo bilang". Wira yang mendengar jawaban lia pun merasa lega tetapi tidak lama dia pun kaget mendengar teriakan lia, " eh what??? Tungugu sebentar tadi elo bilang kedua sahabat elo bertengkar karena menyukai widya, jadi maksud elo itu andre dan ryan suka sama widya?", kata lia dengan penuh kebingungan dan kepanikan karena merasa itu kaget mendengar perkataan wira.

Wira hanya menganggukkan kepala untuk menjawab pertanyaan lia. " syukurlah Tuhan sahabat gue tidak bertepuk sebelah tangan cintanya", ucap lia dengan senangnya.

Wira yang melihat lia begitu senang merasa heran curiga dengan perkataan lia kemudian menanyakan ke lia, " memang nya widya juga suka salah satu di antara mereka?". Lia menganggukkan kepala membenarkan perkataan wira.